Fakta Unik Ayana Moon, Selebgram Korea yang Memeluk Islam Mengaku Jatuh Miskin, Tetapi Selalu Makan di McDonald's
Kisah perjalanan hijrah Ayana Jihye Moon, seorang wanita asal Korea Selatan.
Kisah perjalanan hijrah Ayana Jihye Moon, seorang wanita asal Korea Selatan, yang penuh dengan berbagai rintangan, telah berhasil memikat hati kaum muslimah di Indonesia dan Malaysia.
Fakta Unik Ayana Moon, Selebgram Korea yang Memeluk Islam Mengaku Jatuh Miskin, Tetapi Selalu Makan di McDonald's
Kisah Ayana Moon menjadi sorotan pengguna media sosial di Indonesia
Dia adalah seorang wanita asal Korea Selatan yang memutuskan untuk berpindah agama menjadi seorang Muslim. Ayana Moon menceritakan bahwa keputusannya untuk memeluk Islam saat SMA mendapat penolakan dari kedua orang tuanya. Pada usia 20-21 tahun, dia memutuskan untuk meninggalkan Korea Selatan. Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa dia pernah mengalami masa sulit di mana dia hanya mampu makan di McDonald setiap hari.
Setelah Menjadi Mualaf Orang Tua Enggan Bertemu Kembali
Meskipun keluarganya tidak setuju, Ayana Moon teguh dalam keputusannya untuk berhijrah. Setelah memilih jalan itu, kedua orang tuanya menolak mengakui hubungan keluarga dengan Ayana. Ayana Moon berasal dari lingkungan kelas menengah atas yang mampu memenuhi semua kebutuhan dan keinginannya.
Namun, ketika dia memutuskan untuk memeluk agama Islam dan pindah ke negara Islam untuk mendalami keyakinannya, keluarganya memutuskan untuk menghentikan dukungan finansial. Ayana mengungkapkan bahwa keluarganya memiliki pengaruh yang kuat dalam dunia politik, terutama ayahnya.
Merasakan Kehidupan yang Menurun sehingga Hanya Bisa Makan McD
Seorang perempuan yang dipilih menjadi duta merek kosmetik Indonesia
meninggalkan Korea saat usianya 20 tahun dalam keadaan telah memeluk agama Islam. Pengalamannya membuatnya mengakui bahwa ia sempat mengalami kekurangan finansial dan hanya mampu makan di McDonald's setiap hari.
Memiliki Sifat Ramah Senyum
Ayana Moon juga mengakui bahwa dia dahulu pernah sombong karena populer dan memiliki banyak teman di sekolahnya. Namun, sikapnya berubah sejak dia memeluk agama Islam. Dia merasa lebih bersyukur dan mulai tersenyum lebih sering.Diserang Kritik Setelah Ketahuan Melepas Hijab
Ayana Moon, yang dikenal sebagai seorang wanita mualaf yang selalu memakai hijab, ternyata tertangkap tidak memakai penutup auratnya saat mengunjungi adiknya yang sedang menjalani wajib militer.
Penampilannya itu langsung dikritik pedas oleh netizen Indonesia. Ayana, yang membaca semua komentar negatif tersebut, memberikan tanggapannya dengan alasan bahwa mualaf di Korea Selatan menghadapi situasi dan perlakuan yang berbeda.
Berasal dari Korea Namun Meraih Kesuksesan di Indonesia
Dengan kisah hijrahnya yang menginspirasi, seorang wanita yang lahir pada 28 Desember 1995 telah sukses menjadi selebgram hijab. Dia memiliki lebih dari 3,6 juta pengikut di akun Instagramnya @xolovelyayana. Selain itu, Ayana juga menjadi duta merek produk kecantikan di Indonesia dan menjadi bintang iklan produk minuman sejak tahun 2018.
Sebagai selebgram hijab, dia aktif dalam berkolaborasi dengan merek-merek hijab Indonesia. Pada tahun 2019, dia juga tampil dalam film berjudul 99 Nama Cinta. Selain itu, Ayana juga memasuki dunia YouTube dengan membuat akun vlog sehari-hari dan tutorial makeup di kanalnya, Ayana Moon.
Menempuh Pendidikan di Malaysia
Ayana Moon sering berpindah antara Indonesia dan Malaysia karena sedang menempuh studi di Malaysia. Dia sedang belajar di jurusan komunikasi di International Islamic University Malaysia (IIUM) sejak tahun 2020.
Ayana memiliki adik laki-laki bernama Aydin Moon. Pada tahun 2019, adiknya mengikuti agama Islam seperti kakaknya, dan saat ini sedang menjalani wajib militer di Korea Selatan. Ayana menyebutkan bahwa menurutnya, adiknya adalah satu-satunya peserta wajib militer yang memeluk agama Islam.
Menyimpan Cerita Perjalanan Hijrahnya dalam Buku
Ayana mencatat perjalanan hijrahnya dalam buku berjudul 'Ayana Journey to Islam' pada tahun 2020. Dia mengatakan alasannya menulis buku tersebut.
"Karena saya suka membaca. Dan saya sadar bahwa saat ini orang-orang cenderung lebih suka menonton daripada membaca. Mereka lebih suka berada di depan kamera daripada menulis kisah. Sedangkan saya masih percaya pada kemampuan saya untuk menuangkan cerita dalam bentuk tulisan dengan pena," ungkapnya.