Pakaian Lamaran Khas Daerah Komika Oza Rangkuti dan Kekasihnya Aisha L Rachmansyah, Jadi Sorotan
Acara lamaran komika Oza Rangkuti dan pacarnya, Aisha L Rachmansyah, berlangsung intim dengan dihadiri keluarga, serta kerabat dekat.
Komika Oza Rangkuti telah resmi melamar kekasihnya, Aisha L Rachmansyah, pada akhir pekan lalu. Momen bahagia tersebut dibagikan oleh keduanya melalui akun Instagram mereka.
Dalam foto dan video yang diambil oleh Imagenic Wedding Photography, pasangan ini memilih untuk mengenakan busana yang seluruhnya berasal dari lokal. Aisha terlihat menawan dalam kebaya putih karya Azalia Clarissa yang berbasis di Jakarta.
Kebaya tersebut dihiasi dengan detail bunga 3D dan kereta panjang yang menyapu lantai, menciptakan kesan dramatis. Ia memadukan busana tersebut dengan rok satin panjang yang senada dengan kemeja Oza, serta mengenakan pointed-toe heels berwarna silver.
Makeup natural yang diaplikasikan oleh makeup artist (MUA) Ninit Benarto, sementara rambutnya disanggul rapi oleh hair stylist Boim Lauw. Di samping Aisha, Oza tampil elegan dengan ansambel dari Tenun Gaya by Wignyo, memadukan atasan tersebut dengan celana hitam panjang formal yang lurus, serta sepatu pantofel yang serasi. Aisha menuliskan, "Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma Sholli Ala Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad" sebagai keterangan pada unggahannya pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Lamaran mereka berlangsung di sebuah restoran di Melawai, Jakarta Selatan. Dalam momen tersebut, Oza terlihat memberikan cincin lamaran yang disimpan dalam kotak biru, yang kemudian dipamerkan oleh calon istrinya di salah satu foto. Acara lamaran ini berlangsung dengan suasana intim, dihadiri oleh keluarga dan teman-teman dekat.
Banyak Ucapan Selamat
Oza memperkenalkan Aisha untuk pertama kalinya di kanal YouTube Podcast Kesel Aje pada bulan Mei 2024, menurut laporan dari Hot Liputan6.com pada Senin, 7 Oktober 2024. Dalam video tersebut, mereka terlihat berdiskusi mengenai public speaking dalam sebuah acara. Saat ini, pasangan tersebut menerima banyak ucapan selamat dan doa dari publik.
"'Kalian tahu kan orang-orang yang mengunggah foto lamaran, ini yang ingin mereka dengar...' SELAMAT OZAAA AISHAAAAAA!" ungkap seorang netizen.
Sementara itu, yang lain menambahkan, "GUMESSHNAAA LANCAR LANCAR IYAHH." Pengguna lain juga berkomentar, "Cakep cakep beneeer! Congrats guyss!! Semoga semuanya lancar sampai hari H yaaah."
Ada pula yang menulis, "Shaaaa!! Congratsssss senenggg bgttt semoga lancar sampai hari H dan seterusnyaaaa aminnn."
"Cie semoga semuanya berjalan lancar Oza Aisyah!!!" kata netizen lainnya. "Lancar-lancar ya guys! Congratulations @aishalahtiba @ozarangkuti," tambah pengguna lain.
"Selamat! Semoga semua urusan dilancarkan yaaa" tulis seorang warganet. "Barakallahu lakuma wa baraka alaikuma wa jamaa bainakuma fii khoir. Selamat dan semoga lancar, Aisha, senang mendengarnya," sahut yang lain.
Desainer Pakaian Lamaran Oza Rangkuti
Wignyo Rahadi, yang merancang busana lamaran untuk Oza, bukanlah pendatang baru dalam industri fesyen. Selama lebih dari dua dekade, ia telah menjelajahi berbagai jenis tenun Indonesia.
Dalam wawancara dengan Lifestyle Liputan6.com pada tahun 2020, Wignyo mengungkapkan bahwa ketertarikan awalnya terhadap tenun sudah dimulai sejak tahun 1995 ketika ia berperan sebagai manajer pemasaran di perusahaan benang sutera. Ia merasa tertarik karena sering berinteraksi dengan perajin tenun dan batik untuk mempromosikan penggunaan benang sutera.
Setelah memperdalam pengetahuan serta teknik dalam menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), Wignyo mendirikan usaha Tenun Gaya di Sukabumi, Jawa Barat, pada tahun 2000.
Sepanjang kariernya, ia terus mengembangkan desain dan teknik dalam kerajinan tenun ATBM. Hasil karyanya meliputi berbagai kreasi seperti anyaman bintik, salur bintik, dan benang putus. Inovasi tiada henti ini berhasil menciptakan beragam motif tenun ATBM dengan sentuhan etnik yang kontemporer.
Menurut Wignyo, Tenun Gaya menjadi pelopor di mana UMKM sebelumnya hanya menghasilkan kain tenun ATBM dengan motif sederhana berwarna putih yang kemudian dijual kepada UMKM batik untuk diproses lebih lanjut, hingga akhirnya dipasarkan sebagai kain batik.
Pengembangan Tenun Kain ATBM
Meskipun demikian, Tenun Gaya telah berhasil membuat kain tenun ATBM memiliki motif yang lebih menarik, berwarna-warni, dan dapat dijual langsung kepada konsumen, baik dalam bentuk kain tenun meteran maupun busana siap pakai.
"Contohnya adalah busana kemeja tenun SBY yang kini hampir diproduksi di seluruh sentra tenun ATBM," ungkap desainer tersebut.
Lini mode ini berkontribusi pada pengembangan tenun tradisional di beberapa daerah, termasuk kain ulos, songket, serta tenun dari NTT dan NTB.
Dalam pelaksanaannya, mereka berhasil mengubah kain yang dulunya kaku dan berat menjadi kain yang lembut dan ringan, tanpa menghilangkan ciri khas kearifan lokal masing-masing daerah.
"Motif yang terinspirasi dari kearifan lokal itulah yang mendorong Tenun Gaya untuk mengubah kain dengan motif tertentu, yang biasanya digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu, menjadi bahan yang disukai dan digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai fesyen sehari-hari, bukan hanya untuk keperluan adat," jelasnya.
Dedikasi Wignyo dalam mendukung pengrajin tenun di berbagai daerah telah mendapatkan penghargaan UPAKARTI kategori Jasa Pengabdian dalam pengembangan industri tenun pada tahun 2014.
Selain itu, pengembangan industri tenun yang berlangsung di Sukabumi, Jawa Barat juga meraih penghargaan One Village One Product (OVOP) bintang empat dari Kementerian Perindustrian pada tahun 2015.