Wendy Cagur Ungkap Sakit GERD Rasanya Mirip Kena Serangan Jantung
Ramadan kali ini merupakan waktu yang penuh tantangan bagi Wendy Cagur.

Tahun ini, Ramadan menjadi waktu yang penuh tantangan bagi Wendy Cagur. Pria berusia 45 tahun ini harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat mengalami GERD akut. Kondisi yang dialaminya bahkan mirip dengan gejala serangan jantung, sehingga ia harus dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
"Selasa itu sama kejadiannya cuma lebih sakit karena dari sini ketika nelen sama tarik nafas tuh nembus ke belakang, tapi bukan sebelah kiri sebelah kanan dan itu rasanya sakit banget," ungkap Wendy saat ditemui di Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/3).
Wendy menceritakan rasa nyeri yang dialaminya membuatnya kesulitan untuk bernapas. Akibatnya, ia harus dibawa ke rumah sakit Medistra di Jakarta. Ini menjadi pengalaman pertamanya menggunakan ambulans dalam situasi darurat.
Pertama Kali Kolaps
Wendy Armoko, seorang anggota grup lawak Cagur, menceritakan pengalamannya yang pertama kali harus berbaring di dalam mobil ambulans menuju rumah sakit.
"Pertama kali juga itu gue ngalamin harus tiduran di mobil ambulans menuju ke rumah sakit," ungkap Wendy.
Pria tersebut mengungkapkan serangan GERD akut yang ia alami kali ini jauh lebih menyakitkan dibandingkan sebelumnya. Menurutnya, rasa sakit yang dirasakan begitu hebat sehingga ia mengalami kesulitan untuk makan dan tidur.
"Sebelumnya udah lumayan langganan di rumah sakit yang sama karena kasus yang sama GERD, tapi kalau yang ini GERD-nya agak berbeda, sudah sangat lumayan nyiksa," ujarnya.
Diminta Istirahat

Kondisi tersebut mengharuskan Wendy untuk menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga hari. Selama waktu itu, ia memanfaatkan kesempatan untuk beristirahat sepenuhnya agar tubuhnya dapat pulih dengan baik.
"Jadi kalau hitung-hitung istirahatnya lumayan cukuplah 3 hari karena pas dirawat juga benar-benar istirahat, tidur karena yang dibutuhkan sama badan gue istirahat," kata Wendy.
Atur Ulang Jadwal Harian
Walaupun pada awalnya sulit untuk diterima, Wendy akhirnya menyadari kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas yang terlalu padat merupakan faktor utama dari kondisi yang dialaminya. Ia berkomitmen untuk lebih bijak dalam mengatur waktu dan menjaga kesehatan fisiknya.
"Know your body aja gitu, lu harus tau gimana nge-treatment diri lu, badan lu, terus juga pikiran lu. Kadang-kadang kita suka ngelupain bahwa kita ini manusia bukan robot," tegasnya.
Dengan pemahaman tersebut, Wendy mulai menerapkan perubahan dalam rutinitas harian. Ia berusaha untuk tidak hanya fokus pada pekerjaan, tetapi juga memberi waktu untuk diri sendiri agar bisa beristirahat dengan baik.