Profil
Asuransi Bintang
PT. Asuransi Bintang Tbk, yang dikenal di kalangan industri asuransi dengan sebutan "Bintang" didirikan pada tanggal 17 Maret 1955 oleh beberapa tokoh pengusaha nasional, yang sebagian besar juga adalah pelaku revolusi fisik menjelang kemerdekaan pada tahun 1945 yaitu Ali Algadri, Idham, Ismet, Wibowo, Soedarpo Sasrosatomo, Pang Lay Kim, Roestam Moenaf dan Johan Radi Koesman.
PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) yang bergerak dalam bisnis asuransi umum menawarkan berbagai jenis produk asuransi, termasuk reasuransi, termasuk asuransi jiwa. Berbagai produk perusahaan seperti: asuransi kebakaran dan sekutu bahaya, asuransi kendaraan bermotor, asuransi uang, asuransi komputer, mesin asuransi break-down, penerbangan hull asuransi, marine asuransi kapal, asuransi kargo, kesehatan dan / atau asuransi kecelakaan pribadi, dan asuransi teknik .
Bintang memiliki 10 kantor cabang yakni (satu) unit usaha syariah, 3 (tiga) kantor penjualan dan 1 (satu) kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia yang memungkinkan para stafnya untuk mengkhususkan diri pada kondisi geografis tertentu, sehingga kebutuhan pasar yang bersifat khas dapat dilayani. Keahlian serta keinginan untuk mengembangkan diri dapat memberikan nilai tambah pada produk asuransi yang sifatnya "intangible".
Dengan misinya untuk menjadi penyedia layanan jaminan terkemuka di margin keuntungan, dengan cara kemampuan adaptasi, kreativitas, dan teknologi, Bintang telah menjadi satu di antara sangat sedikit perusahaan asuransi nasional yang berhasil terus tumbuh dalam pasang-surut dunia usaha dan perekonomian Indonesia selama lebih dari lima dasawarsa. Sementara persaingan bisnis dunia telah menjadi sangat ketat, dan dampak globalisasi telah memasuki sektor bisnis , Bintang tetap berdiri sendiri melalui pasar asuransi yang telah merayakan ulang tahun ke-59 pada tahun 2013 ini. Bintang juga telah memulai program pelatihan eksekutif selama lebih dari 15 generasi, yang sekitar 150 calon dilatih sebagai asuransi umum eksekutif sebagai wujud komitmennya untuk meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia.
Dalam pengalamannya menangani dunia asuransi, Bintang telah menangani 400 kasus klaim asuransi dalam kasus kerusuhan besar pada bulan Mei 1988. Bintang juga menangani klaim jaminan massal pada awal tahun 2002 untuk kasus banjir besar yang menyerang Jakarta. Ditambah lagi, Bintang memiliki pengalaman dalam menangani Interm Pembayaran tentang Terorisme & Sabotase di Hotel JW Marriot.
Riset dan Analisa oleh Kustin Ayuwuragil D.