Buya Yahya Menjawab, Apakah Menoleh dan Menggaruk Saat Sholat Membatalkan?
Menurut Buya, jika gerakan menggaruk melibatkan anggota tubuh yang besar, seperti mengangkat tangan atau bahu secara signifikan, sholat dapat menjadi batal.

Dalam pelaksanaan sholat, sering kali muncul pertanyaan mengenai gerakan yang dilakukan secara tidak sengaja, seperti menoleh atau menggaruk. Apakah tindakan tersebut dapat membatalkan sholat? KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Yahya, memberikan penjelasan yang mendalam mengenai hal ini. "Menoleh ke kiri dan ke kanan tidak membatalkan sholat asalkan tidak melakukan gerakan tiga kali berturut-turut," tegas Buya Yahya.
Penjelasan ini diambil dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial.Menurut Buya Yahya, leher termasuk anggota tubuh yang besar. Jika gerakan menoleh dilakukan secara berulang hingga tiga kali berturut-turut, maka hal tersebut dapat membatalkan sholat. Namun, ia menambahkan bahwa ada pengecualian untuk anggota tubuh yang lebih kecil, seperti jari tangan.
Jika jari-jari digerakkan beberapa kali karena kebutuhan, maka sholat tetap sah. "Misalnya, jika ada rasa gatal di pipi dan kita menggaruknya dengan jemari, itu tidak membatalkan sholat," jelas Buya Yahya. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa gerakan jemari termasuk dalam kategori anggota kecil yang tidak memengaruhi keabsahan sholat.
Di sisi lain, jika gerakan menggaruk melibatkan anggota tubuh yang besar, seperti mengangkat tangan atau bahu secara signifikan, maka sholat bisa dianggap batal. "Kalau garuknya begini, sambil mengangkat tangan dan bahu, itu batal," tambahnya. Oleh karena itu, umat Islam perlu memahami aturan ini agar lebih berhati-hati saat melaksanakan sholat, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Kamis(30/1/2025).
Sholat tidak boleh dilakukan sambil melihat ke sekeliling, menurut Buya Yahya

Buya Yahya menekankan bahwa menoleh saat menjalankan sholat, meskipun tidak membatalkan, tetap dianggap sebagai tindakan yang makruh. Menoleh tanpa alasan yang jelas dapat mencerminkan kurangnya konsentrasi dalam beribadah. "Sholat itu jangan tolah-toleh. Jangan mentang-mentang tidak batal, lalu nanti sholatnya tolah-toleh," ucapnya. Pernyataan ini menjadi pengingat penting untuk menjaga adab saat melaksanakan sholat.
Menurut Buya Yahya, sholat bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan dan kekhusyukan kepada Allah. Ia memberikan contoh lain, seperti ketika seseorang merasa gatal atau terganggu saat sholat. Dalam kondisi seperti itu, tindakan yang diambil harus tetap memperhatikan adab. Jika perlu melakukan gerakan, cukup gunakan anggota tubuh yang kecil saja. Hal ini penting untuk menjaga kesempurnaan sholat dan menghindari tindakan yang berlebihan.
Buya Yahya juga menekankan pentingnya memahami fiqih sholat agar umat Islam tidak kebingungan dalam menghadapi situasi tertentu. Dengan memiliki pengetahuan ini, sholat dapat dilakukan dengan lebih tenang dan sempurna. Dalam ceramahnya, ia mengingatkan agar umat Islam tidak menganggap remeh gerakan kecil dalam sholat. Meskipun tampak sepele, gerakan tersebut bisa berdampak besar jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat.
Sebagai Panduan Praktis Keabsahan Sholat

Penjelasan dari Buya Yahya ini memberikan panduan praktis bagi umat Islam untuk menjaga keabsahan sholat. Setiap gerakan yang dilakukan dalam sholat perlu disertai dengan pemahaman yang mendalam.
Buya Yahya juga mendorong umat Islam untuk terus mempelajari adab sholat, agar setiap ibadah yang dilakukan memiliki makna dan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami aturan yang berkaitan dengan gerakan dalam sholat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk. Sholat yang dilakukan dengan kesadaran penuh akan mendatangkan keberkahan yang besar.
Buya Yahya menekankan bahwa kekhusyukan dalam sholat adalah kunci utama untuk meraih keberkahan tersebut. Oleh karena itu, menjaga gerakan serta adab dalam sholat sangatlah penting. Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan bahwa sholat bukan sekadar gerakan fisik, melainkan juga merupakan hubungan spiritual dengan Allah.
Dengan menjaga adab dan kekhusyukan, sholat akan menjadi ibadah yang bermakna dan penuh manfaat. Pengetahuan ini diharapkan dapat membantu umat Islam dalam menjalankan sholat dengan lebih baik, sehingga ibadah ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas hidup.