Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Benarkah Harga Beras di Indonesia Termurah Dibandingkan Negara Lain?

CEK FAKTA: Benarkah Harga Beras di Indonesia Termurah Dibandingkan Negara Lain? Ilustrasi beras. ©shutterstock.com/Piotr Malczyk

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan harga beras di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal itu disampaikan saat Penyerahan Penghargaan dari International Rice Research Institute kepada Pemerintah RI pada 14 Agustus 2022.

"Kita ini harus bersyukur harga pangan utamanya harga beras masih bisa dikendalikan dengan baik, rata-rata harga beras Rp10.000 lebih sedikit," kata Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara, Kamis (18/8).

Dalam sambutannya, Jokowi memaparkan harga beras di Indonesia rata-rata ada di angka Rp 10.000/kg. Sedangkan di Jepang mencapai Rp66.000/kg, Korea Selatan Rp 54.000/kg, Amerika Rp53.000/kg, China Rp26.000/kg.

Lantas, benarkah klaim Jokowi tersebut?

Mengutip situs www.numbeo.com pada Senin (22/8), terdapat perbandingan harga beras antara Indonesia dengan beberapa negara, khususnya keempat negara di atas:

Harga beras di Jepang kisaran 478.04 Yen atau Rp51.901Harga beras Korea Selatan di kisaran 4,639.37 Won atau Rp51.626Harga beras Amerika di kisaran 4.81 USD atau Rp71.530Harga beras China di kisaran 9.04 Yuan atau Rp19.704Harga beras Singapura di kisaran 3.11 Dolar Singapura atau Rp33.204Harga beras Malaysia di kisaran 6.79 RM atau Rp22.542Harga beras India di kisaran 73.31 Rupee atau Rp13.635

Data di atas menunjukkan terdapat perbedaan dengan apa yang dikatakan Jokowi, bahkan selisih angka di Amerika mencapai Rp 18.000 yang setara dengan satu kilogram beras di Indonesia.

Meski begitu, klaim Jokowi bahwa Indonesia merupakan negara dengan harga beras termurah adalah valid. Atas dasar itu, Indonesia mendapatkan sertifikat pengakuan dari International Rice Research Institute (IRR) atas sistem pertanian-pangan yang tangguh dan swasembada beras tahun 2019-2021.

Tidak Impor Beras Sejak 3 Tahun Lalu

Sebelumnya, Jokowi membanggakan pencapaian Indonesia yang sudah lepas dari jerat impor beras sejak tiga tahun lalu. Bahkan, Indonesia mem peroleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019.

"Untuk beras konsumsi, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir," ujarnya dalam pidato kenegaraan di pembukaan sidang tahunan di Jakarta, Selasa (16/8).

Menurutnya, pencapaian ini dikarenakan keberhasilan Indonesia dalam pembangunan bendungan dan irigasi. Di mana, telah mendukung peningkatan produktivitas nasional.

"Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019."

Klaim Indonesia tidak lagi melakukan impor beras selama 3 tahun terakhir, dibenarkan oleh Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog, Budi Cahyanto. "Mengutip omongan pak Presiden Jokowi, kita sudah tidak impor selama bertahun-tahun. Kalau menurut catatan kami sama, kita sudah tidak impor selama 3 tahun," ujar Budi dalam sesi bincang virtual, Jumat (19/8).

Secara data, stok cadangan beras pemerintah (CBP) kini ada di kisaran 1,1 juta ton. Jumlah itu dinilai sudah sesuai dengan kebutuhan konsumsi masyarakat ke depan. "Itu sesuai ketentuan FAO, sesuai rekomendasi Permentan juga, juga yang direkomendasikan para analis. Dengan penduduk Indonesia kurang lebih 260 juta (jiwa) itu kita paling tidak memiliki antara 1-1,5 juta ton. Itu sekarang kita kuasai, kita sebarkan di wilayah Indonesia. Untuk beras sendiri saya pikir stoknya santet kuat, sangat baik. Jadi kita berpeluang untuk ekspor," kata Budi.

Adapun bila merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia sejak 2019 sebenarnya masih mengimpor beras. Namun bukan untuk kepentingan konsumsi masyarakat umum, tapi untuk didistribusikan ke lokasi seperti hotel, restoran hingga kafe.

Pada 2021 silam, Indonesia masih mendatangkan 407.741,4 ton beras dari sejumlah negara seperti India, Thailand dan Vietnam. Angka tersebut naik dari impor 2020 sebesar 356.286,2 ton. Jumlah impor beras tertinggi dalam 3 tahun terakhir yakni pada 2019, dimana Indonesia mendatangkan 444.508,8 ton stok impor yang terbanyak dari Pakistan.

Reporter: Aslamatur Rizqiyah (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP