Sakit di Akhir Ramadhan, Syekh Ali Jaber Bagikan Tiga Kabar Baik untuk Menghadapi Ujian Ini
Jangan terburu-buru merasa sedih jika mengalami sakit di sepuluh hari terakhir Ramadhan, karena hal ini dapat mengurangi peluang untuk beribadah lebih banyak.

Sakit merupakan kondisi di mana tubuh atau bagian tertentu merasa tidak nyaman akibat berbagai penyakit, seperti demam, sakit perut, sakit gigi, dan sakit lambung. Sakit dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia, baik muda maupun tua. Ketidaknyamanan ini bisa muncul kapan saja, termasuk di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Sakit di akhir Ramadhan tentunya dapat mempengaruhi kualitas ibadah seseorang, terutama bagi mereka yang sebelumnya sangat aktif dalam tadarus Al-Qur'an dan menjaga sholat sunnah. Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah waktu yang sangat berharga untuk meningkatkan amal ibadah, karena terdapat malam Lailatul Qadar yang istimewa. Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan barangsiapa yang meraihnya akan mendapatkan pengampunan atas dosa-dosanya.
Jangan terlalu bersedih jika mengalami sakit di sepuluh hari terakhir Ramadhan, meskipun hal ini dapat mengurangi kesempatan untuk beribadah lebih banyak. Syekh Ali Jaber, seorang pendakwah yang lahir di Madinah, pernah menyampaikan tiga kabar gembira bagi orang yang sedang sakit. "Suatu berita gembira bagi orang yang sakit, Pertama, dihapuskan dosanya. Kedua, dinaikkan derajatnya. Ketiga, dikabulkan doanya," ujar Syekh Ali Jaber seperti yang dilansir Merdeka.com dari YouTube Bunda Jaman Now, Rabu(26/3/2025).
Doa dari Orang yang sedang Sakit Cenderung lebih mudah Dikabulkan

Syekh Ali Jaber menyatakan bahwa doa dari orang yang sedang sakit lebih cepat dikabulkan dibandingkan dengan doa orang yang sehat. Oleh karena itu, ia sering meminta doa dari pasien di rumah sakit meskipun ia tidak mengenal mereka. "Biasanya keluarnya minta tolong doakan semoga dia sembuh. Saya bilang justru dia yang doakan saya. Mereka kaget kok dia yang didoakan. Iya doanya dia lebih makbul," ungkap Syekh Ali Jaber.
Pertanyaannya, mengapa doa orang yang sakit lebih mudah diijabah? Syekh Ali Jaber mengutip sebuah hadis qudsi yang menyatakan bahwa Allah SWT berfirman, "'Ketika Aku sakit, kenapa tidak kunjungi Aku?' Hamba bertanya, 'Ya Allah, bagaimana bisa Engkau sakit, padahal Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?'" Allah SWT kemudian menjawab, "Ada seorang hamba-Ku yang sedang sakit, jika kamu mengunjunginya, Aku berada di situ."
Hal ini menunjukkan bahwa hadis qudsi yang sahih ini menegaskan kedekatan Allah SWT dengan orang-orang yang sedang menderita sakit, dan salah satu bentuk kedekatan tersebut adalah mengabulkan doa mereka.
Keistimewaan lainnya bagi Orang yang Sakit

Dalam hadis qudsi yang lain, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa amal ibadah seseorang yang sedang sakit akan dicatat seolah-olah dia dalam keadaan sehat. Sering kali, selama masa sakit, kualitas dan kuantitas ibadah seseorang bisa menurun, terutama jika sakit yang diderita cukup parah. "Misalnya, seseorang yang awalnya bisa sholat dengan berdiri, namun saat sakit tidak dapat melakukannya.
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas ibadahnya mengalami penurunan. Ada pula yang tidak dapat duduk dan harus berbaring," ungkap Syekh Ali Jaber. "Karena sakit, maka kualitas ibadah seseorang berkurang. Namun, apa yang disampaikan Allah dalam hadis qudsi? 'Tuliskanlah amalan hamba-Ku itu seperti dia sehat, artinya sempurna.' Para ulama hadis menjelaskan bahwa hadis ini menjamin penerimaan dan pengabulan amal ibadah orang yang sedang sakit di sisi Allah," tambah Syekh Ali Jaber. Wallahu a'lam.