Dubes Korsel untuk Indonesia: Era kedamaian baru saja dimulai
Merdeka.com - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Indonesia karena mendukung proses perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara. Hal itu disampaikan Dubes Kim setelah memenuhi panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden.
"Saya bersama Duta Besar Korea Utara diundang untuk menemui Presiden Jokowi dan melaporkan hasil KTT Presiden Moon Jae-in dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pekan lalu," kata Dubes Kim saat menggelar jumpa pers di Kedutaan Besar Korea Selatan Jakarta Selatan, Senin (30/4).
"Pada kesempatan itu kami juga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan kuat Indonesia terhadap perdamaian di Semenanjung Korea. Indonesia khususnya Presiden Jokowi, masyarakat, dan awak media selalu menunjukkan keantusiasan sepanjang perjalanan menuju KTT antar-Kore. Untuk itu, kamu ucapkan terima kasih," lanjutnya.
-
Bagaimana Kemendag meningkatkan kerja sama dengan Korea? Selain itu, dalam meningkatkan kerja sama, Korea menawarkan kerja sama di beberapa sektor, yaitu digitalisasi, ekonomi hijau, dan rantai pasok,“ pungkas Jerry.
-
Siapa yang mempromosikan pariwisata Indonesia di Korea Selatan? Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto telah melakukan diskusi dengan Dita Karang, WNI personil K-Pop Band Secret Number, dan Anushka Sen, aktris ternama India dalam rangka mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
-
Bagaimana Dubes perkuat hubungan dengan Indonesia? Senada, Duta Besar LBBP Designate Resident Kanada untuk Republik Indonesia, Jess Dutton menyatakan telah diberikan mandat untuk memperkuat hubungan diplomatik Kanada dan Indonesia yang telah terjalin lebih dari 70 tahun lamanya.
-
Siapa yang membantu ekonomi Korea Selatan? AS menjadi sekutu dan membantu perekonomian Korsel yang terpuruk usai perang saudara.
-
Bagaimana Hari Perdamaian Internasional dirayakan? Selain itu, peringatan ini juga dirayakan dengan menyebarluaskan pentingnya perdamaian dan keterbukaan pikiran di era modern.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
Dubes Kim menjelaskan fokus dari KTT ini sendiri adalah perdamaian dan kemakmuran. Untuk mewujudkan kedua hal tersebut, ada satu hal yang perlu dilakukan sebagai langkah awal, yakni upaya denuklirisasi. Korut sendiri sudah bersedia untuk menghentikan program senjata nuklirnya demi mewujudkan harapan tersebut.
"Dalam deklarasi pertemuan, keduanya kembali menegaskan komitmen kuat dalam melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Oleh karena itu, KTT ini menjadi era yang melukiskan sejarah baru antara kedua Korea. Era kedamaian baru saja dimulai,” jelasnya.
Meski sebelumnya kesepakatan yang dibuat oleh kedua pemimpin Korea pada KTT terakhir tidak dijalankan khususnya oleh pihak Korut, namun Dubes Kim yakin setelah KTT tahun ini segala kesepakatan yang dibuat akan dipenuhi oleh kedua belah pihak. Keoptimisannya ini datang setelah melihat bagaimana pertemuan Jumat (27/4) lalu itu berjalan dengan sangat baik.
"Memang benar pada KTT sebelumnya, tidak ada kemajuan berarti yang dialami oleh kedua negara. Tidak ada satu pun janji yang ditepati oleh Korut. Namun pada KTT ini, kami yakin hasilnya akan berbeda," ungkapnya.
"Kita melihat bagaimana pemimpin Korut bersedia menyeberangi garis perbatasan Korsel, kemudian menunjukan rasa ketertarikannya, maka kami optimis kesepakatan yang dibuat akan menunjukan tanda-tanda kemajuan. Kami yakin semuanya akan terwujud jika tidak ada interupsi dari pihak lain," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Presiden Moon Jae-in dan Kim Jong-un menggelar KTT pertama setelah lebih dari sepuluh tahun kedua pemimpin negara tidak bertemu. Keduanya bertemu di Zona Larangan Militer Korea sambil membahas beberapa kesepakatan yang akan dijalani.
Selama proses pertemuan, keduanya menunjukkan sikap hangat dan saling melempar senyum. Bahkan ada satu momen di mana Kim menggandeng tangan Moon untuk melintasi perbatasan yang memisahkan kedua negara. Keduanya juga tampak berpelukan di hadapan awak media saat menyampaikan pernyataan.
Dalam pidato keduanya, mereka berharap bahwa Korsel dan Korut nantinya akan bisa menyongsong perdamaian bersama setalah beberapa dekade saling bermusuhan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Seoul, Oh Se-Hoon menuturkan pengukuhan itu sekaligus untuk mempererat kerja sama bilateral dua negara
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD menegaskan, Indonesia dan Korea Selatan memiliki modalitas yang kuat dan unik dalam memajukan kemitraan strategis.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Iriana menyambut hangat Presiden Korsel dan istrinya.
Baca SelengkapnyaDari sisi pariwisata, sebanyak 347.185 orang dari Korea Selatan berkunjung ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaYoon Suk Yeol menyampaikan selamat kepada Jokowi yang sukses menyelenggarakan KTT ASEAN.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Menko Airlangga menyampaikan tentang visi Indonesia Emas 2045 di tengah ketegangan geopolitik global.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan meminta dukungan Indonesia sebagai Tuan Rumah APEC 2025. Selain itu, Korea Selatan juga akan melakukan diseminasi IK-CEPA pada 2025.
Baca SelengkapnyaAnggota Majelis Nasional Korea Puji Jokowi Sebagai Pemimpin yang Revolusioner dan Ramah
Baca SelengkapnyaPresiden Yoon juga mendorong Prakarsa Solidaritas Korea-ASEAN (KASI) melalui rencana penguatan kerja sama pada bidang keamanan siber dan maritim.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Indonesia, mewakili 11 negara ASEAN di Seoul.
Baca SelengkapnyaJokowi senang Indonesia-Jepang telah sepakat meningkatkan status kemitraan menjadi strategis komprehensi
Baca SelengkapnyaJokowi berharap di masa depan akan ada banyak kerja sama antara Indonesia dan Korea.
Baca Selengkapnya