Mahfud MD: Indonesia-Korsel Punya Modal Kuat dan Unik Setelah 50 Tahun Bermitra
Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, Indonesia dan Korea Selatan memiliki modalitas yang kuat dan unik dalam memajukan kemitraan strategis.
Mahfud MD menegaskan, Indonesia dan Korea Selatan memiliki modalitas yang kuat dan unik
Mahfud MD: Indonesia-Korsel Punya Modal Kuat dan Unik Setelah 50 Tahun Bermitra
Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, Indonesia dan Korea Selatan memiliki modalitas yang kuat dan unik dalam memajukan kemitraan strategis.
Karena kedua negara memiliki banyak kesamaan nilai seperti demokrasi, ekonomi terbuka, cinta damai, penghormatan pada HAM, dan penegakan hukum internasional.
“Kedua negara dapat terus meningkatkan kerjasama yang berorientasi masa depan. Tidak hanya pada isu-isu global, tapi juga isu-isu bilateral yang menjadi prioritas” ujar Mahfud di hadapan para korps diplomatik, pejabat pemerintah, kalangan pengusaha, akademisi Indonesia dan Korea di Seoul, pada acara peringatan kemerdekaan RI ke 78 dan resepsi diplomatik memperingati 50 tahun hubungan kerjasama Indonesia-Korea, pada Kamis (31/8) malam.
Sejumlah isu prioritas yang dimaksud oleh Mahfud antara lain ketahanan energi, pangan, dan infrastruktur. Seperti pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).
“Hubungan antar masyarakat juga harus terus diperdalam melalui interaksi antar parlemen, pebisnis, komunitas seni, akademisi, dan kelompok masyarakan lainnya” lanjut Menko Polhukam Mahfud MD.
Mahfud menjadi tamu kehormatan pada acara kemitraan kedua negara yang bertema ‘Persahabatan Lebih Erat, Kemitraan Lebih Kuat’.Duta Besar RI Seoul, Gandi Sulistiyanto berharap, agar penguatan kerjasama yang berorientasi masa depan terus berkembang, termasuk melalui pembangunan IKN.
Dubes Sulis yang ikut memberikan sambutan pada acara itu sekaligus berpamitan sehubungan dengan telah berakhirnya masa tugas di Seoul.
Sementara pihak Korea yang diwakili Ketua Komite Persahabatan Parlemen Korea-Indonesia, Kim Gi Hyeon, menekankan semakin penting dan strategisnya hubungan kedua negara dalam 50 tahun ke depan yang akan memberikan efek positif bagi negara-negara sekitar.
Utamanya dalam menjaga perdamaian dan menciptakan kemakmuran di kawasan.