Ibunya tidur, bocah ini habiskan Rp 3,3 juta belanja Pokemon
Merdeka.com - Seorang ibu bernama Bethany Howell asal Arkansas, Amerika Serikat, kaget bukan main ketika suaminya bertanya untuk apa dia menghabiskan uang senilai USD 250 (setara Rp 3,3 juta) untuk membelanjakan mainan di situs belanja daring Amazon.
Awalnya Howell mengira akun Amazon miliknya telah diretas karena ada sekitar 13 mainan pokemon yang dipesan.
"Saya bilang kepada suami saya, 'apa yang kau bicarakan? Saya tidak membeli apa-apa'. Awalnya kami pikir akun saya telah dihack oleh seseorang," kata Howel seperti dilansir dari laman metro.co.uk, Jumat (30/12).
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Kenapa anak kecanduan gadget? Anak juga menjadi lebih senang berdiam diri di rumah bermain gadget dibanding bermain bersama anak-anak lainnya di luar rumah. Kecanduan gadget tentu menjadi suatu masalah yang sering dikeluhkan oleh para orang tua. Tidak sedikit dari para orang tua yang bingung bagaimana cara mengatasi anak kecanduan gadget.
-
Modus penipuan online apa yang sering terjadi saat belanja? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
Ketika iseng bertanya kepada putrinya berusia enam tahun bernama Ashlynd, Howel malah semakin terkejut.
"Iya, Bu. Saya yang belanja. Tapi jangan khawatir, semua barang itu akan datang langsung ke rumah," jawab Ashlynd dengan polos.
Rupanya Ashlynd mendapatkan akses ke ponsel Howel saat dirinya tengah tertidur. Bocah tersebut menempelkan sidik jari ibunya ke ponsel dan mulai berbelanja sesuka hati untuk Hari Natal.
Jelas saja, Ashlynd belum punya pemahaman tentang konsep uang. Sehingga Howel dan suaminya harus berbicara kepada Ashlynd agar selalu meminta izin dalam melakukan sesuatu di masa mendatang.
Dari total 13 mainan yang dipesan, hanya empat yang bisa dikembalikan oleh toko online. Untungnya, Ashlynd tidak bertanya banyak kepada orangtuanya begitu melihat paket pesanannya berkurang.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus tersebut bermula saat pelaku RA melihat sebuah postingan di media sosial (medsos) facebook.
Baca SelengkapnyaDalam keterangan unggahan, Bella menuliskan jika dana Rp15 juta itu digunakan membeli game selama dua hari.
Baca SelengkapnyaSelimut baby Sophia harganya ditaksir Rp 17 juta rupiah.
Baca SelengkapnyaIa terpaksa harus berjualan di bawah terik sinar matahari karena ingin meraih impian namun terhalang kondisi perekonomiannya.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah laki-laki kedapatan melakukan aksi tak terduga hingga menghadirkan tawa lepas di kalangan warganet.
Baca SelengkapnyaDiketahui, bahwa anak ini rela menyisihkan uang jajannya demi bisa membeli buku impian.
Baca SelengkapnyaSeorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPria ini terenyuh saat mendengar cerita bocah ini.
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaMomen anak kecil senang karena bisa beli HP pakai uang tabungannya sendiri ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBersama pengasuhnya, bocah yang kerap disapa Cipung itu diajak jalan-jalan ke pasar. Tujuannya satu, yakni membeli mainan.
Baca SelengkapnyaTak hanya jago bernyanyi dan juga bercerita, balita yang kerap disapa Cipung atau Ajja itu juga sekarang sudah jago belanja online sendiri.
Baca Selengkapnya