Israel Bunuh 183 Bayi dan Anak-Anak di Gaza dalam 2 Hari, Ini Nama dan Wajah Polos Mereka
Penjajah Israel mengakhiri gencatan senjata dan kembali melakukan pembantaian brutal di Jalur Gaza sejak Selasa (18/3) dini hari.

Penjajah Israel melanjutkan perang genosidanya di Jalur Gaza sejak Selasa (18/3) dini hari, membunuh 436 warga Palestina. Dari seluruh korban tersebut, 42 persen merupakan anak-anak dan bayi tak berdosa, menurut data Kementerian Kesehatan di Gaza.
Dikutip dari Middle East Eye, Israel membunuh 183 bayi dan anak-anak dalam dua hari. Media sosial dibanjiri dengan komentar orang-orang yang berduka atas syahidnya anak-anak tak berdosa tersebut.
“Israel mungkin membunuh kami sesuka hati, membakar kami hidup-hidup, dan mencabik-cabik kami, tetapi mereka tidak akan pernah berhasil mencabut kami dari tanah kami,” kata Ramy Abdu, seorang pekerja hak asasi manusia terkemuka yang kehilangan keponakan laki-laki dan perempuannya dalam kebrutala Israel pada Selasa, di X.
“Keadilan dan pertanggungjawaban menanti - tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.”
Berikut wajah dan nama anak-anak tak berdosa yang dibunuh Israel:
Siwar Jamassi
Siwar Jamassi, keponakan Abdu, adalah salah satu dari banyak anak yang tewas akibat serangan terbaru Israel. Saudara kandung, orang tua, bibi, dan kakek-neneknya juga terbunuh. Fotonya, yang memperlihatkan dirinya duduk di sofa di atas reruntuhan, viral di media sosial.

Omar dan Layan

Omar dan Layan terbunuh bersama ibu mereka, yang merupakan saudara perempuan Abdu. Dalam sebuah unggahan dari tahun 2021, Abdu menunjukkan reaksi Layan terhadap serangan udara Israel di Gaza.
“Keponakan saya Layan, 14 tahun, mengungsi selama lebih dari setahun, tinggal di tenda-tenda selama genosida,” kata Abdu dalam sebuah unggahan di X.
Ketika Abdu menanyakan keponakannya tersebut, orang-orang akan memberitahunya anak perempuan tersebut “sedang bekerja”.
“Layan mengumpulkan anak-anak dari tenda-tenda terdekat dan memulai sebuah kelas, menjadi ‘Ibu Layan’, guru tercinta di tengah reruntuhan,” tambah Abdu.
“Israel membunuh Layan.”
Muhammad Naeem Shaban

Streamer game Joseph Alminawi, yang dikenal di dunia maya sebagai Swiftor, mengumumkan terbunuhnya sepupunya yang berusia sembilan bulan bernama Muhammed Naeem Shaban. Alminawi mengatakan, Naeem terbunuh bersama "ibunya, pamannya, semua anak-anak mereka" dalam serangan Israel.
"Persetan dengan Netanyahu dan siapa pun yang mencoba membenarkan kejahatan ini - semua demi keserakahan, tanah, dan mempertahankan kekuasaan," tulis Alminawi di X.
Mohammed, Tareq, Lana, Aya, dan Wateen Ziad al-Humaida
Kelima bersaudara itu terbunuh bersama ibu mereka ketika serangan Israel menghantam tenda mereka di Gaza selatan.
Seorang bayi yang tidak disebutkan namanya juga terbunuh, kata jurnalis Abubaker Abed.
"Nama belakangnya bukan Bibas," kata Abed, merujuk pada anak-anak Israel yang jasadnya dikembalikan ke Israel selama fase pertama gencatan senjata.
"Media Barat masih membenarkan genosida di Gaza."

Bisan dan Ayman

Kematian Bisan pertama kali diumumkan bibinya dari pihak ibu, Heba al-Hindi, di Facebook.
“Allah merahmati kamu, Bisan, kamu adalah jantungnya bibimu, dan semoga Allah memberi ibumu kesabaran,” kata Hindi.
“Saya berdoa agar mereka menemukan saudaramu.”
Namun, tak lama kemudian Hindi mengumumkan kematian keponakannya yang laki-laki.
“Ayman sang syuhada telah bergabung dengan saudara perempuannya, Bisan,” tulisnya.
“Kehilangan yang sangat besar. Semoga Allah memberimu kesabaran, saudariku, semoga Tuhan menyertaimu.”
