Langka Terjadi, Seorang Pemuda Suku Terasing di Amazon Keluar Hutan Temui Warga Setempat, Ini Permintaannya
Peristiwa langka itu terjadi pada Rabu pekan lalu. Cuplikan video dari ponsel warga desa memperlihatkan kejadian itu.

Seorang pemuda dari suku terasing mendatangi warga di sekitar tepi sungai Amazon pada Rabu lalu. Demikian dilaporkan Badan Urusan Adat Brasil setempat.
Pertemuan itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 19.00 pada Rabu lalu di Bela Rosa, kawasan pemukiman warga di sepanjang Sungai Purus sebelah barat daya wilayah Amazon.
Dilansir the Independent, Senin (17/2), dengan bertelanjang kaki dan hanya memakai cawat pemuda itu muncul dari dalam hutan. Kondisinya tampak sehat dan dia melambaikan dua batang kayu, kata seorang warga desa kepada kantor berita the Associated Press.
Warga desa yang enggan diketahui identitasnya itu mengatakan Biro Adat Setempat mengimbau warga untuk tidak membahas peristiwa itu.
Warga desa tersebut mengatakan si pemuda dari suku asing itu meminta api.
Cuplikan video dari ponsel warga memperlihatkan salah satu warga desa mencoba mengajarkan pemuda itu bagaimana cara menyalakan korek api.
Pejabat Biro Adat setempat tak lama kemudian datang. Pemuda suku terasing itu kemudian diberi makan ikan dan dia dibawa oleh tim biro adat setempat.
Belum diketahui siapa yang mengambil video itu.
Biro Adat dalam pernyataannya Kamis lalu mengatakan tim di lapangan memberikan bantuan dann sedang menunggu tim medis untuk mengurus si pemuda itu.

Seorang anggota suku Juma di dekat wilayah itu - yang populasi aslinya telah menyusut menjadi hanya tiga perempuan- diperkirakan akan tiba di lokasi pada Jumat untuk mencoba berkomunikasi dengannya.
Pada 2021 Biro Adat Funai membenarkan keberadaan suku terasing di kawasan tersebut setelah mereka menemukan bekas kemah dan bukti lainnya. Namun tidak satu pun anggota suku terasing itu muncul.
Wilayah tersebut, yang dikenal sebagai Mamoria Grande, dinyatakan terlarang bagi non-Pribumi pada bulan Desember 2024.Ancaman terhadap kelompok tersebut termasuk perampasan tanah dan potensi konflik dengan masyarakat sekitar.
Wilayah tersebut, yang dikenal sebagai Mamoria Grande, dinyatakan terlarang bagi non-Pribumi pada bulan Desember 2024.
Laporan itu menambahkan, ancaman terhadap kelompok tersebut meliputi perampasan tanah dan potensi konflik dengan masyarakat sekitar.
Hutan hujan Amazon merupakan rumah bagi suku-suku terasing terbesar di dunia.
Sebagai sebuah kebijakan, Brasil tidak secara aktif mengupayakan kontak dengan mereka, tetapi malah menciptakan wilayah yang dilindungi dan dipantau.