Pemandangan Langka, Suku Terasing di Amazon Muncul di Dekat Lokasi Penebangan Hutan, Begini Penampakannya
Pemandangan Langka, Suku Terasing di Amazon Muncul di Dekat Lokasi Penebangan Hutan
Dalam beberapa pekan terakhir mereka kerap muncul keluar dari hutan.
-
Apa yang ditemukan di hutan Amazon? Baru-baru, seekor anaconda raksasa ditemukan di hutan Amazon. Hewan berbisa ini disebut sebagai ular terbesar di dunia.
-
Apa temuan arkeolog di hutan Amazon Brasil? Di wilayah Mato Grasso, Brasil, para arkeolog menggunakan LiDAR untuk menemukan bukti dari 24 situs dengan 81 struktur. Ditemukan juga jalan yang saling terhubung dan desa berbenteng yang dibangun di atas gundukan.
-
Apa saja temuan arkeologi di Lembah Amazon? Mereka menemukan 24 pekerjaan tanah buatan manusia yang belum dilaporkan. Temuan-temuan tersebut termasuk struktur, desa berbenteng, bangunan pertahanan dan seremonial, pemukiman di puncak gunungm geoglyph lainnya di seluruh lembah Amazon.
-
Apa spesies baru yang ditemukan di Amazon? Penemuan spesies baru di Amazon selalu menjadi kejutan, mengingat luas dan keragaman hutan hujan ini. Para peneliti yang menjelajahi lebih dalam, terus menemukan makhluk-makhluk yang belum pernah dikenal sebelumnya. Namun, ada satu spesies yang berhasil menyembunyikan diri selama satu abad berkat penyamarannya yang luar biasa.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di hutan Amazon? Para ilmuwan terus-menerus membuat penemuan-penemuan baru dan menarik tentang hewan-hewan di planet ini, seperti lumba-lumba yang memiliki ibu jari, yang terletak di Yunani. Para ahli percaya bahwa ular terbesar yang pernah tercatat telah ditemukan di hutan hujan Amazon di Ekuador oleh kru film dokumenter Will Smith.
-
Apa yang ditemukan di tengah hutan? Tim arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) baru-baru ini mengumumkan penemuan sebuah istana kuno di situs kota Maya di tenggara Meksiko.
Pemandangan Langka, Suku Terasing di Amazon Muncul di Dekat Lokasi Penebangan Hutan, Begini Penampakannya
Foto-foto langka keberadaan suku terasing Mashco Piro di kawasan terpencil Amazon wilayah Peru baru saja dirilis oleh Survival International.
Dalam foto-foto itu terlihat sejumlah anggota suku asli itu berada di tepi sungai dekat kawasan perusahaan penebangan hutan yang memiliki konsesi di daerah itu.
Kelompok pembela hak-hak masyarakat adat setempat Fenamad mengatakan, suku terasing itu belakangan sering terlihat muncul dari hutan untuk mencari makanan. Mereka terlihat menjauhi kawasan di mana pekerja perusahaan menebang hutan.
Menurut Survival International, suku Mashco Piro itu difoto pada akhir Juni lalu di tepi sungai di kawasan Madre de
Dios sebelah tenggara Peru dekat perbatasan Brasil.
"Foto-foto menakjubkan ini memperlihatkan sebagian besar anggota suku Mashco Piro yang terisolasi hidup sendiran berjarak beberapa kilometer dari lokasi para penebang hutan akan bekerja," kata Direktur Survival International Caroline Pearce, seperti dilansir the Guardian, Selasa (16/7).
Lebih dari 50 orang Mashco Piro muncul dalam beberapa hari terakhir di dekat desa suku Yine yang disebut Monte Salvado. Kelompok lain yang terdiri dari 17 orang muncul di dekat desa Puerto Nuevo, kata LSM yang membela hak-hak masyarakat adat tersebut.
Menurut Survival International, Mashco Piro, yang menghuni wilayah yang terletak di antara dua cagar alam di Madre de Dios, jarang muncul karena aturan hidup mereka dan tidak banyak berkomunikasi dengan suku Yine atau siapa pun.
Beberapa perusahaan penebangan kayu memegang konsesi kayu di dalam wilayah yang dihuni oleh suku Mashco Piro.
Satu perusahaan, Canales Tahuamanu, telah membangun lebih dari 200 km jalan untuk truk penebangan kayu mereka agar bisa mengangkut kayu, kata Survival International.
Perwakilan Canales Tahuamanu di Lima tidak menanggapi permintaan komentar.
Pemerintah Peru mengatakan pada 28 Juni penduduk setempat melaporkan melihat suku Mashco Piro di Sungai Las Piedras, 150 kilometer dari Kota Puerto Maldonado, Ibu Kota Madre de Dios.
Mashco Piro juga terlihat di seberang perbatasan di Brasil, kata Rosa Padilha dari Dewan Misionaris Adat Uskup Katolik Brasil di Negara Bagian Acre.
"Mereka melarikan diri dari para penebang di sisi Peru," katanya. "Pada waktu itu mereka muncul di pantai untuk mengambil telur tracajá [kura-kura Amazon]. Saat itulah kami menemukan jejak mereka di pasir. Mereka meninggalkan banyak cangkang kura-kura."