Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menlu buktikan lawatan Jokowi ke AS bukan diatur konsultan Singapura

Menlu buktikan lawatan Jokowi ke AS bukan diatur konsultan Singapura Menlu Retno beberkan bukti resmi persiapan kunjungan Jokowi ke AS. ©2015 Merdeka.com/Muhammad Radityo

Merdeka.com - Tudingan miring terkait isu lobi Singapura dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat akhir Oktober lalu disangkal keras oleh Kementrian Luar Negeri Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi menegaskan bila semua persiapan sudah diatur dan dipersiapkan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, dan dia memiliki semua catatan terkait hal tersebut.

"Saya tegaskan semua kami lakukan secara resmi, melalui jalan-jalan resmi," kata Menlu Retno lewat pernyataan persnya di Resto Kanawa di bilangan Senopati, Jakarta, Sabtu (7/11).

Menlu Retno membeberkan segala bukti dan pertemuan terkait persiapan keberangkatan Presiden Jokowi.

Orang lain juga bertanya?

"Saya pribadi yang memimpin rapat sebanyak tiga kali setingkat menteri di tanggal 17 September, 7 Oktober dan 17 Oktober. Selain itu Dirjen AmErop (Amerika-Eropa) juga sudah bertemu dengan Dirjen Washington, guna persiapan hal tersebut," lanjutnya.

Lebih lanjut Menlu Retno juga menceritakan awal mula undangan Presiden Obama dalam mengundang Presiden Jokowi di sela-sela pertemuan mereka di KTT APEC Beijing 2014.

"Presiden Obama secara lisan pada 10 November 2014 bertemu Presiden Jokowi di sela pertemuan tersebut. Berlanjut pada Maret 2015 ada kunjungan asisten khusus presiden AS yang membawa surat undangan resmi Presiden Obama yang ditujukan pada Presiden Jokowi. Dalam surat balasannya Presiden Jokowi mengatakan sangat gembira dan menetapkan 26 Oktober sebagai tanggal kunjungan," kata Retno tegas.

Melalui pembeberan surat tersebut Menlu Retno jelas menyangkal tulisan akademisi Australia Michael Buehler (dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies di London) di situs New Mandala yang berjudul "Menunggu di Lobi Gedung Putih". Dalam tulisan itu Buehler mengatakan konsultan Singapura membayar sebesar USD 80 ribu atau setara Rp 1 miliar kepada perusahaan pelobi di Las Vegas untuk membantu pertemuan Jokowi-Obama.

"Dari surat ini maka jelas, komunikasi dilakukan sejak awal secara resmi, melalui saluran yang resmi, dipimpin oleh menteri luar negeri," pungkas Retno.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istana Bantah Penunjukkan Budi Arie Jadi Menlu Ad Interim Terkait Isu Menteri Mundur
Istana Bantah Penunjukkan Budi Arie Jadi Menlu Ad Interim Terkait Isu Menteri Mundur

Surat penunjukkan Menlu ad interim itu ditandatangani oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan mulai berlaku sejak Jumat, 19 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Bantah Isu Mundur: Kabinet Baik-Baik Saja, Solid
Menlu Retno Bantah Isu Mundur: Kabinet Baik-Baik Saja, Solid

Retno menjelaskan, dirinya pun berkomunikasi dengan baik bersama para menteri di kabinet.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke 4 Menteri Sebelum Berangkat ke MK jadi Saksi Sidang Sengketa Pilpres
Pesan Jokowi ke 4 Menteri Sebelum Berangkat ke MK jadi Saksi Sidang Sengketa Pilpres

4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini

Baca Selengkapnya
VIDEO: PM Singapura Temui Presiden Jokowi di Istana, Tangan Prabowo Digenggam Erat
VIDEO: PM Singapura Temui Presiden Jokowi di Istana, Tangan Prabowo Digenggam Erat

Dalam diskusi tersebut, Presiden Jokowi mengikutsertakan Menteri Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Tegas Menlu Retno Menteri Mundur Kabinet Jokowi: Sekarang Aku Tanya, Percaya?
VIDEO: Respons Tegas Menlu Retno Menteri Mundur Kabinet Jokowi: Sekarang Aku Tanya, Percaya?

Retno mengaku dirinya masih intens dan berkomitmen menjakankan tugas.

Baca Selengkapnya
Muhadjir: Terlalu Muskil Kunker Jokowi Bagikan Bansos Bisa Pengaruhi Suara Nasional
Muhadjir: Terlalu Muskil Kunker Jokowi Bagikan Bansos Bisa Pengaruhi Suara Nasional

Muhadjir juga menjelaskan alasan keterlibatan kementeriannnya dalam pembagian bansos.

Baca Selengkapnya
Kuasa Hukum Klaim Umrah SYL Bukan Kepentingan Pribadi, Ada Penandatanganan MoU di Mekkah
Kuasa Hukum Klaim Umrah SYL Bukan Kepentingan Pribadi, Ada Penandatanganan MoU di Mekkah

Mengingat beberapa eselon I dan II ikut dalam kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Bertemu Perdana Menteri Lee Hsien, Jokowi Apresiasi Kerja Sama Pertahanan dan Ekstradisi dengan Singapura
Bertemu Perdana Menteri Lee Hsien, Jokowi Apresiasi Kerja Sama Pertahanan dan Ekstradisi dengan Singapura

Jokowi mengharapkan implementasi tersebut terus berjalan penuh.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Tegur Muhadjir Saat Bela Jokowi Sering Kunker ke Jateng: Mohon Bapak Tak Berpendapat soal Itu
Hakim MK Tegur Muhadjir Saat Bela Jokowi Sering Kunker ke Jateng: Mohon Bapak Tak Berpendapat soal Itu

Muhadjir membela Jokowi yang lebih sering mengunjungi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Tak Hadir di Sidang SYL, Ini Respons Jaksa KPK
Presiden Jokowi Tak Hadir di Sidang SYL, Ini Respons Jaksa KPK

Ketiganya juga tidak menghadiri sidang pemeriksaan saksi meringankan SYL meski surat permohonan sudah dikirimkan dari Tim Penasihat Hukum SYL.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi Diisukan Cawe-Cawe dalam Kepengurusan PDIP
Reaksi Jokowi Diisukan Cawe-Cawe dalam Kepengurusan PDIP

Jokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.

Baca Selengkapnya
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran

Bukan hanya presiden, para menteri kabinet Jokowi juga bisa kampanye dan mendukung paslon.

Baca Selengkapnya