Nauru dapat hibah dari Israel karena tolak resolusi PBB soal Yerusalem

Merdeka.com - Pemerintah Nauru dikabarkan mendapat hibah berupa alat pengolahan air limbah senilai USD 72 ribu (sekitar lebih dari Rp 1 miliar) dari Israel. Ternyata, itu adalah imbalan lantaran Nauru merupakan salah satu dari sembilan negara menentang resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa menolak klaim Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan Kota Yerusalem adalah ibu kota negara Zionis.
Dilansir dari laman Yediot Ahronot, Minggu (31/12), hibah buat Nauru itu disetujui oleh Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Kabarnya sebelum pemungutan suara anggota Majelis Umum PBB dilakukan, Nauru mengajukan permintaan itu kepada Israel jika ingin mendapat dukungan soal status Yerusalem.
Negara anggota Majelis Umum PBB mendukung status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel selain Nauru adalah Palau, Togo, Kepulauan Marshall, Micronesia, Guatemala, dan Amerika Serikat.
Sebenarnya, dewan pemerintah Israel juga sudah menyetujui memberi bantuan sebesar USD 115 ribu (sekitar Rp 1,5 miliar), buat program penyulingan air laut menjadi air bersih berjalan. Namun, hibah itu urung diberikan lantaran India memilih menyetujui resolusi PBB.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya