Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Menurut penelitian baru, virus menular yang bisa menjangkiti manusia menyebar di peternakan bulu di seluruh China. Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat. Peneliti memperingatkan, peternakan bulu adalah pusat penyakit menular.
Sejak pandemi Covid-19 dikaitkan dengan hewan hidup yang dijual di pasar-pasar di China, ilmuwan menelusuri bagaimana virus zoonotic (virus yang ditularkan hewan ke manusia) menyebar di lingkungan ini.
-
Bagaimana virus menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Dalam tubuh manusia, virus dapat menyebar melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, melalui cairan tubuh seperti darah atau air liur, serta melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus. Penyebaran virus juga dapat terjadi jika individu menggunakan barang-barang pribadi yang pernah digunakan oleh individu yang terinfeksi.
-
Apa yang viral di China? Kisah Lin ini akhirnya menarik 7 juta penayangan di Douyin.
-
Bagaimana virus berbentuk batang menyebar? Secara umum, virus-virus dengan bentuk batang memiliki kecenderungan untuk menyebar dengan cepat dan efisien melalui tumbuhan inangnya.
-
Bagaimana Covid Pirola menyebar? Covid Pirola kemudian muncul di AS dan Kanada pada bulan Agustus. Penyakit ini telah terdeteksi pada pasien lain yang menunjukkan gejala pada pemeriksaan rutin di bandara, dan pada sampel air limbah di beberapa negara.
-
Dimana virus ditemukan? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Bagaimana kelelawar menyebarkan virus? Ketika banyak individu berkumpul dalam ruang yang sempit, seperti gua kelelawar, virus dapat dengan mudah ditularkan dari satu individu ke individu lainnya melalui kontak fisik atau saluran pernapasan.
Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan. Semua hewan ini mati karena penyakit menular. Sebagian besar hewan atau 412 ekor mati di peternakan bulu, sedangkan 49 ekor mati di kandang atau di alam liar. Hampir 30 spesies diteliti, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (11/9).
Sampel tersebut berisi kumpulan virus, teridentifikasi total 125 spesies virus, termasuk virus corona, kelompok yang sama dengan virus pandemi SARS-CoV-2; influenza A, dan paramyxovirus, yang menyebabkan campak dan gondong. Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.
“Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,” kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
Virus Corona
Anjing cerpelai dan rakun merupakan pembawa virus yang paling berisiko tinggi.
Tim menyoroti virus corona tertentu yang ditemukan pada dua cerpelai yang mati di satu peternakan. Virus ini mirip dengan spesies penyebab infeksi virus pernapasan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pada manusia.
Menurut para peneliti, peternakan bulu harus menjalani pengawasan yang lebih ketat untuk melacak penyebaran potensi wabah penyakit menular dengan lebih efektif. Peternakan bulu, yang sering dikritik karena standar perawatan hewannya yang buruk, telah dilarang atau dihapuskan secara bertahap di lebih dari 20 negara Eropa.
Penelitian tim ini diterbitkan Nature.
- Ini Hasil Visum Korban Bullying Binus School
- Tupperware, Berdiri Selama 80 Tahun Hingga Akhirnya Terlilit Utang Rp10,7 Triliun
- Tampil Mengenakan Gaun Merah, ini Potret Cantik Kimberly Ryder saat Hadiri Acara di Hong Kong
- Pendapat Einstein soal Cara Kerja Mesin Roket Berkecepatan 18.000 Mil Per Jam Dibantah Ilmuwan China
- Tak Mau Kalah dari Ahok, Pramono Anung Janji Berani 'Gebuk' Pengembang Nakal di Jakarta
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024