Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rusia Tak Hanya Perang dengan Pasukan Bersenjata, Tapi dengan Seluruh Rakyat Ukraina

Rusia Tak Hanya Perang dengan Pasukan Bersenjata, Tapi dengan Seluruh Rakyat Ukraina Warga sipil Ukraina bikin bom molotov. ©2022 REUTERS/Serhii Hudak

Merdeka.com - Para penduduk desa tampak seperti siluet saat disorot lampu-lampu mobil dan truk, beberapa membawa senjata dan yang lainnya membawa pentungan, seperti para geng yang berkeliaran di jalan-jalan.

Mereka adalah para warga desa pria dan perempuan yang membentuk unit pertahanan diri di desa-desa wilayah Vinnytsya, Ukraina tengah, yang berubah senyap dan gelap ketika lampu-lampu jalan dimatikan. Mereka berdiri di pinggir jalan, di bawah langit yang dihiasai sinar bintang.

"Saya sangat bangga dengan masyarakat kami," kata kepala desa Khomutyntsi, Oksana Mudryik, dikutip dari The New York Times, Senin (24/2).

Khomutyntsi terletak sekitar 140 kilometer barat daya Kiev, ibu kota Ukraina.

"Desa kami sangat kecil sehingga saya berpikir, 'Apakah kita punya orang yang berpatroli di jalan-jalan?'Saya pikir mungkin ada paling banyak ada tiga orang yang akan datang untuk berpatroli bersama kami. Tapi satu hari setelah perang dimulai di Kyiv, saya mencatat lebih dari 30 orang."

Pada hari-hari pertama perang, perhatian lebih banyak tertuju pada kota-kota besar Ukraina, yang menjadi target utama pasukan Rusia. Tapi jauh di desa, gerakan akar rumput masif berlangsung di desa-desa seperti Khomutyntsi ketika warga biasa seperi petani, pemilik toko, buruh harian, sopir taksi, mengangkat senjata untuk ikut bertempur yang tiba-tiba menjungkirbalikkan kehidupan mereka.

Mobilisasi warga sipil untuk melawan rintangan yang tampaknya mustahil telah menjadi salah satu ciri khas perlawanan sengit Ukraina yang tak terduga. Dan walaupun bisa berakhir nahas, para pejabat Ukraina sangat membanggakan upaya tersebut.

"Para pemimpin Rusia tidak memahami bahwa perang tidak hanya dengan angkatan bersenjata Ukraina, tapi dengan seluruh rakyat Ukraina," jelas Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal pada Minggu.

"Dan orang-orang ini telah bangkit untuk perjuangan pembebasan, perang pembebasan melawan penjajah."

Di Ukraina timur, di mana pasukan Rusia bersenjata berbaris memasuki kota dan desa-desa, beberapa penduduk lokal menghadapi para tentara dengan amarah. Di Ukraina utara, seorang pria bersimpuh di depan sebuah tank. Salah seorang perempuan Ukraina merekam dirinya menggunakan ponsel saat memarahi seorang tentara Rusia sembari memberinya biji bunga matahari dan memasukkannya ke saku agar nanti saat tentara itu mati di Ukraina, bunga matahari akan tumbuh.

Di Khomutyntsi, padang rumput luas membentang sepanjang Sungai Postolova yang biasanya menjadi tempat rekreasi. Para warga desa memancing di sungai itu sepanjang tahun dan berenang pada musim panas. Tapi pekan ini seluruh warga desa berkumpul di padang rumput untuk membangun parit, pos pemeriksaan, dan tempat perlindungan bawah tanah.

Patroli desa

Mudryk mengendarai mobilnya pada Sabtu malam untuk memeriksa para relawannya. Dia melakukan hal ini beberapa kali setiap malam, seperti patroli para penjaga keamanan di pinggir jalan mulai dari senja sampai fajar.

Akankah tentara Rusia datang ke Khomutyntsi, sebuah desa dengan penduduk hanya sekitar 400 orang, yang dikelilingi hutan dan ladang? Tampaknya tidak mungkin. Tapi jika tentara Rusia tiba di desa itu, mereka tidak akan luput dari perhatian orang-orang lokal yang berjaga-jaga.

"Saya menangis terus karena sangat sulit terbiasa dengan realitas baru kami," kata Mudryk.

"Tapi saya menundukkan kepala saya dengan takzim kepada rakyat kami. Hari ini, kami diminta membawa makanan untuk para tentara. Dalam dua jam, kami mengangkut satu mobil penuh makanan, hanya dari desa kami."

Ada keberanian, tapi ada juga ketakutan besar. Berdiri di pinggir jalan, Mudryk menunjuk sebuah bintang di langit yang tampak aneh, khawatir itu drone Rusia yang berada di atas desanya.

Serhiy Osavoliuk, yang mendaftar sebagai petugas patroli, mengatakan istrinya juga mengikuti jejaknya.

"Sekarang kami berpatroli bersama," ujarnya.

Pasangan ini berjalan ke sekeliling sembari membawa senter, menghentikan mobil-mobil, dan memeriksa siapa penumpangnya. Biasanya, hanya warga lokal.

Pemandangan seperti ini juga terjadi di desa-desa di wilayah pinggiran Ukraina. Ratusan warga lokal membantu membangun benteng, membawa karung dari rumah mereka dan mengisinya dengan pasir.

Turunkan rambu jalan

Badan jalan nasional Ukraina mengeluarkan perintah untuk menurunkan semua rambu jalan sehingga mempersulit pergerakan tentara Rusia.

Di jalan antara daerah Vinnytsia dan Kalynivka, proses penurunan rambu jalan telah dimulai. Rambu desa Pysarivka hilang hanya dalam lima menit. Petugas jalan, Volodymyr (55), yang menolak memberikan nama terakhirnya atas alasan keamanan, mengatakan dia berkendara di jalan-jalan untuk menurunkan rambu-rambu.

"Ini penting agar mereka (tentara Rusia) nyasar," ujarnya.

Di Kalynivka, yang dekat dengan gudang senjata besar yang menjadi sasaran pasukan Rusia, para sukarelawan lokal menenun potongan-potongan kecil kain untuk membentuk jaring kamuflase darurat di atas pos pemeriksaan mereka. Terlalu banyak orang berkerumun di sekitar tempat itu, kata mereka, menjadikannya target potensial. Lokasi yang mereka pilih adalah di sebelah tempat perlindungan bom, untuk bersembunyi jika bom mulai jatuh.

"Kami datang membantu tentara kami," kata Valentyna Rudenko.

"Sulit percaya ini terjadi pada kami."

Di beberapa tempat, seperti Hushchyntsi, upaya sukarelawan mencakup seluruh desa. Sekitar 50 orang menumpuk kayu gelondongan ke dalam bunker darurat, ketika anak-anak berlarian dan para perempuan datang membawakan makanan yang mereka masak sendiri.

Alun-alun kota dekat pusat rekrutmen militer di Kalynivka dipenuhi para pria dengan ransel, dan juga isteri serta anak-anak mereka yang datang untuk mengucapkan salam perpisahan. Para pria itu tengah menunggu senjata dan instruksi untuk mereka.

Mereka yang sedang menunggu itu telah terdaftar dan siap untuk dikerahkan. Tapi ada juga warga yang baru datang untuk mendaftar.

Orang-orang keluar masuk di pusat rekrutmen tersebut, dengan membawa kantong makanan, air, dan baju. Seorang perempuan dengan dua putra yang tampak berumur 20-an membawa putranya ke sebuah bangku dan memintanya duduk. Lalu perempuan itu membantu mereka memasang sepatu baru yang baru dia beli untuk kedua putranya.

Seorang kakek bernama Viktor datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada putranya.

"Batinku gelisah," ujarnya.

"Bagaimana perasaan Anda mengirim putra Anda ke medan perang?"

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bakhmut, Wilayah Pertempuran Terberat Rusia dan Ukraina
Bakhmut, Wilayah Pertempuran Terberat Rusia dan Ukraina

Bakhmut menjadi titik fokus berbulan-bulan dari upaya Rusia untuk merebut kawasan industri Donbas di Ukraina timur.

Baca Selengkapnya
Momen Mendebarkan Pasukan Khusus Ukraina & Rusia Perang di Dalam Parit, Brutal & Mengerikan
Momen Mendebarkan Pasukan Khusus Ukraina & Rusia Perang di Dalam Parit, Brutal & Mengerikan

Video merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Kota Penting Ukraina Usai Digempur Habis Rusia: Dulu Tenang, Kini Suram Bak Kota Mati
FOTO: Penampakan Kota Penting Ukraina Usai Digempur Habis Rusia: Dulu Tenang, Kini Suram Bak Kota Mati

Toretsk merupakan kota yang menjadi garis depan Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Hancur Lebur Rumah Sakit Anak di Ukraina Usai Dihantam Serangan Brutal Rusia
FOTO: Hancur Lebur Rumah Sakit Anak di Ukraina Usai Dihantam Serangan Brutal Rusia

Rusia menghujani Kiev dan kota lain di Ukraina dengan puluhan rudal pada 8 Juli 2024. Salah satu serangannya menghancurkan sebuah rumah sakit anak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngeri! Serangan Rudal Rusia Hantam Desa di Kharkiv Ukraina, 51 Orang Tewas
FOTO: Ngeri! Serangan Rudal Rusia Hantam Desa di Kharkiv Ukraina, 51 Orang Tewas

Ini menjadi serangan paling mematikan di Kharkiv sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pameran Kendaraan Tempur Ukraina yang Disita Rusia di Rostov-on-Don, Ada Gambar Bendera Inggris hingga AS
FOTO: Pameran Kendaraan Tempur Ukraina yang Disita Rusia di Rostov-on-Don, Ada Gambar Bendera Inggris hingga AS

Militer Rusia menggelar pameran kendaraan militer Ukraina yang berhasil disita. Kendaraan militer itu ada yang berbendera Inggris dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Serangan Drone Ukraina Hantam Rusia: Puluhan Warga Belgorod Tewas, Apartemen dan Lebih dari Seratus Mobil Rusak Terbakar
FOTO: Serangan Drone Ukraina Hantam Rusia: Puluhan Warga Belgorod Tewas, Apartemen dan Lebih dari Seratus Mobil Rusak Terbakar

Sebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Perang Dunia III Semakin Dekat? Ini 5 Tanda-Tanda yang Mengkhawatirkan, NATO Mulai Terlibat
Perang Dunia III Semakin Dekat? Ini 5 Tanda-Tanda yang Mengkhawatirkan, NATO Mulai Terlibat

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.

Baca Selengkapnya
FOTO: Sisa-Sisa Serangan Mengejutkan Ukraina ke Jantung Rusia, Gedung Apartemen Hancur dan Warga Tewas
FOTO: Sisa-Sisa Serangan Mengejutkan Ukraina ke Jantung Rusia, Gedung Apartemen Hancur dan Warga Tewas

Setidaknya 144 drone tempur meluncur dari Ukraina ke sejumlah wilayah Rusia, termasuk Ibu Kota Moskow.

Baca Selengkapnya
Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, 60 Orang Tewas dan Ratusan Luka
Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, 60 Orang Tewas dan Ratusan Luka

Serangan terjadi saat kerumunan orang berkumpul untuk menyaksikan penampilan Picnic, band rock terkenal Rusia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Deretan Kendaraan Militer Rusia yang Hancur Dipamerkan di Kiev Menjelang Hari Kemerdekaan Ukraina
FOTO: Deretan Kendaraan Militer Rusia yang Hancur Dipamerkan di Kiev Menjelang Hari Kemerdekaan Ukraina

Sekitar ada 15 unit peralatan militer Rusia yang hancur dipajang di jalan Khreshchatyk di Kota Kiev.

Baca Selengkapnya