Terima dubes baru Australia, Jokowi tak bahas hukuman mati

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari sejumlah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Republik Indonesia.

Ada enam negara sahabat yang menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Presiden Jokowi, termasuk utusan diplomatik baru Australia,Paul John Grigson. Sejauh ini, hubungan diplomatik antara RI-Australia belum cair akibat rencana eksekusi mati Bali Nine.

Jokowi mengatakan sengaja tidak membahas isu hukuman mati bersama Dubes Paul Grigson. "Tadi disampaikan Indonesia dan Australia bersahabat dengan baik dan jangan sampai terganggu dengan masalah-masalah yang kalian sudah tahu semua," kata Jokowiusai menerima surat kepercayaan di Istana Negara, Kamis (19/3).

Selain Australia, dubes yang menyerahkan surat kepercayaan sebelum bertugas hari ini adalahTrevor Donald Matheson dari Selandia Baru, Valiollah Mohammadi Nasrabadi dari Iran, Judit Nemeth-Pach dari Hongaria, Maria Lumen Banzon Isleta dari Filipina dan Victor Luis Ng Chan dari Panama.

Selain menerima surat tersebut, Presiden Jokowi mengaku mengajak para dubes baru itu berbincang-bincang. Khususnya terkait peluang kerja sama ekonomi.

"Tadi di dalam kita berbincang-bincang sedikit mengenai ekonomi di negara-negara mereka dan mengenai peluang-peluang yang bisa kita manfaatkan untuk saling bekerjasama baik di bidang ekonomi dan lainnya."

Kebetulan, selain Australia, Selandia Baru juga merupakan negara yang hubungannya dengan RI sedang tercoreng akibat isu penyadapan. Bulan lalu, pembocor Edward Snowden menyatakan Badan Intelijen Selandia Baru membobol data PT Telkomsel.

Tapi Jokowi mengatakan fokus pembicaraannya dengan Dubes Selandia Baru lebih pada urusan pengembangan pembangkit listrik panas bumi (geothermal). "Kita sudah mulai dan ingin meningkatkan lagi, Selandia menguasai itu," kata presiden.