Keramahan dan Kesederhanaan Paus Fransiskus Meninggalkan Kesan Mendalam Bagi Warga Jakarta
bahwa Indonesia patut bangga karena dikunjungi Paus Fransiskus
Kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menjadi sejarah bagi Indonesia.
Tak sedikit para warga Katolik menyisakan rasa haru mendalam atas lawatan ini. Memaknai Kunjungan Paus Fransiskus untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama.
-
Apa tujuan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta? Agenda yang dimaksud yakni, Misa Akbar yang akan dipimpin pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Stadion GBK Jakarta dan Indonesia Sustainablility Forum (ISF) di JCC.
-
Kapan Paus Fransiskus tiba di Jakarta? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau keamanan dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang akan menjadi lokasi Misa Agung bersama Paus Fransiskus, Rabu (4/9) sore.
-
Bagaimana Paus Fransiskus disambut? Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia disambut meriah masyarakat terutama umat Katolik di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Indonesia? Diketahui, Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan, mengadakan kunjungan di Indonesia.
-
Bagaimana Hasto Kristiyanto merasakan kunjungan Paus Fransiskus? Hasto mengatakan, kehadiran Paus Fransiskus merupakan suatu anugerah bagi bangsa Indonesia secara umum dan khususnya untuk umat Katolik. Karena, Paus Fransiskus membawa pesan-pesan perdamaian, kemanusiaan, kesederhanaan dan keadilan.
-
Kenapa Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia? Menurut Ma’ruf, kunjungan Paus ke berbagai negara bisa menjadi salah satu upaya tokoh besar membantu menghentikan peperangan yang terjadi di berbagai negara di dunia.
Semisal, Nicholas Ryan (29) yang sangat berharap bisa menemui Paus Fransiskus secara langsung. Dia bahkan menyempatkan melewati Kedutaan Besar Vatikan di Gambir, Jakarta Pusat saat berangkat kerja.
Sayangnya, Paus Fransiskus kini sudah bertolak ke Papua Nugini. Tetapi setidaknya Ryan cukup senang meski hanya melihat sejenak Kedubes Vatikan.
"Sebenarnya saya berharap banget bisa ketemu Paus, ngelihat Paus Fransiskus langsung mumpung di Indonesia. Karena kayaknya sekali seumur hidup deh. Tapi enggak kejadian," kata Ryan di bilangan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/9).
Sebagai umat Katolik, Ryan berterima kasih kepada Paus Fransiskus karena mau memilih Indonesia sebagai tempat untuk melakukan lawatan atau kunjungan apostolik.
Ryan pun bersyukur keluarganya bisa melihat Paus saat mengikuti Misa di GBK. Ayahnya, sangat antusias bisa hadir langsung dalam tradisi peribadatan umat Katolik itu.
"Pulangnya juga keliatan senang banget, bawa berkat dah buat sekeluarga," ucapnya.
Ryan berkata, bahwa Indonesia patut bangga karena dikunjungi Paus Fransiskus. Baginya, bumi pertiwi bisa menjadi contoh bagi dunia dalam merayakan keberagaman.
Momen paling membekas dan membuat Ryan terharu ketika Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar tampak sangat akrab dengan Paus Fransiskus. Keduanya saling cium kepala dan tangan.
"So sweet bener nih dua pemuka agama, kayak udah sering ketemu dan gak pernah bersenggolan gitu," ungkapnya.
"Berharap suatu saat bisa ke Vatikan, ketemu langsung Bapa Paus, mau cium tangannya kalau boleh," tukasnya.
Kesan bahagia juga ikut dirasakan Tania Kinanthi Hawary (28). Sebagai mualaf, Tania merasa bahwa Paus selalu punya tempat di hati. Bahkan, ia tidak menyangka Bapa Suci benar-benar mengunjungi Indonesia.
"Sebagai former catholic, walau bukan keimanan aku lagi, tapi tetap ada tempat di hati sih, awalnya kaget pas tau beritanya Paus akhirnya realisasi kunjungannya kesini terlebih sebelumnya isu politik lagi heboh banget," ungkap Tania.
Tania begitu senang. Disaat ia merasa keadaan dunia tidak baik-baik saja, pemuka agama bisa hadir dan disambut baik oleh negara Indonesia.
"Haru banget, pengen banget ketemu langsung. pasti sejuk banget hati," ungkapnya.
Bagi Tania, Vatikan selalu menjadi salah satu daftar catatan negara yang ia ingin kunjungi. Tania selalu ingin melihat sisi lain dalam memandang dunia.
"Selalu ingin bisa kunjungan ke vatikan. napak tilas semua yang ada disana, perjalanan yang pasti bakal ngubah hidup aku dan cara aku mandang dunia," tukas Tania
Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Paus juga sempat mengunjungi Masjid Istiqlal.
Paus Fransiskus pun menyapa umat Katolik Indonesia dalam Misa akbar yang dihadiri oleh puluhan ribu umat Katolik dari seluruh Indonesia di Gelora Bung Karno.
Dalam sejarah Indonesia, ini adalah kali ketiga Bapa Suci Katolik berkunjung. Pertama adalah Paus Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970 dan bertemu langsung dengan Presiden Soeharto.
Kedua adalah Paus Yohanes Paulus II yang berkunjung ke Indonesia pada 8-12 Oktober 1989. Saat itu Paus tidak hanya berkunjung ke Jakarta, tapi juga wilayah lain yaitu Yogyakarta, Maumere, dan Medan.
Sedangkan, dalam kunjungan apostolik kali ini, Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan selama 11 hari ke kawasan Asia Pasifik sepanjang 3 sampai 13 September 2024. Ini sekaligus menjadi lawatan terlama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut sejak 11 tahun kepemimpinannya.