Ini Agenda Paus Fransiskus Selama 3 Hari di Indonesia, Ingin Merawat Persaudaraan Lintas Agama
Paus Fransiskus akan melawat ke Indonesia pada 3-6 September mendatang.
Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September mendatang. Berbagai persiapan untuk menyambut pemimpin gereja Katolik sedunia ini telah dilaksanakan.
Indonesia adalah negara pertama yang dikunjungi Paus dalam kunjungannya ke Asia Tenggara. Setelah dari Indonesia, Paus akan melanjutkan lawatannya ke Papua Nugini, Timor Leste, terakhir ke Singapura.
Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignasius Jonan mengungkapkan agenda yang akan dihadiri Paus selama tiga hari di Jakarta dalam konferensi pers pada Rabu (28/8) di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Berikut rinciannya:
- Tanggal 2 September, Paus Fransiskus akan berangkat dari Roma, Italia dan dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (3/9) siang.
- Tanggal 4 September, Paus akan mulai menjalani sejumlah agenda dan di hari ini akan menghadiri empat acara. Dua acara berlangsung di Istana Merdeka, bertemu secara khusus dengan Presiden Joko Widodo. Acara kedua, bertemu dengan para perwakilan diplomatik dan pejabat lainnya.
Akan ke Masjid Istiqlal
- Tanggal 4 September sore, bertemu dengan anggota Serikat Yesus atau Yesuit. Selain itu akan ada pertemuan di Gereja Katedral Jakarta
- Tanggal 5 September pagi, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Masjid Istiqlal, bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar. Di Istiqlal juga akan digelar pertemuan antar perwakilan umat beragama dan akan menandatangani deklarasi persaudaraan.
- Setelah dari Istiqlal, Paus akan berkunjung ke kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan bertemu dengan warga yang kurang beruntung mulai dari warga miskin dan orang-orang yang menderita berbagai penyakit.
- Tanggal 5 September sore hari, pukul 17.00 WIB, Paus Fransiskus akan memimpin misa di Gelora Bung Karno (GBK), yang akan dihadiri lebih dari 80.000 jemaat
- Hari terakhir atau tanggal 6 September, Paus bertolak menuju Port Moresby, Papua Nugini menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Paus akan datang bersama 60 uskup dari berbagai negara, kata Uskup Agung Jakarta, Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
Selain itu, akan ikut juga dalam rombongan Paus 88 jurnalis dari berbagai negara. Mereka akan berada satu pesawat dengan Paus dari Roma. Tiga jurnalis Indonesia juga ikut dalam rombongan ini. Mereka akan melilput agenda kunjungan Paus di tiga negara dan terbang kembali bersama Paus ke Roma.
Jonan menambahkan, untuk pengamanan misa kudus di GBK, pengamanan akan melibatkan 3.000 personel.
Mempelajari Islam di Indonesia
Kardinal Suharyo mengatakan, dipilihnya Indonesia dalam lawatan Paus ke Asia Tenggara ini salah satunya karena Indonesia punya hubungan baik dengan Vatikan sejak 1947. Sejak saat itu, Vatikan telah memiliki perwakilan atau kedutaan besar di Indonesia.
"Ingin meneguhkan hubungan baik kedua negara," ujar Kardinal Suharyo.
Suharyo menambahkan, Paus tertarik mempelajari atau melihat lebih dekat Islam di Indonesia, karena Islam di sini berbeda dengan di Timur Tengah.
"Paus ingin menghargai komunitas lintas agama dan agar persaudaraan seperti ini dirawat," jelasnya.
- Menuju Desa Mandiri, Mayjen Kunto Bagikan Kompor Biomassa ke Pelosok Kampung
- Kisah Haru Imam Bukhari, Alami Buta di Masa Kecil tapi Mampu Menjadi Ahli Hadis
- VIDEO: Pengakuan KPK Soal Laporan Kaesang Kasus Jet Pribadi "Dia Sudah Antisipasi"
- VIDEO: Founder Berikan Protein Bongkar Fakta di Balik Susu Ikan, Ternyata Minuman Protein
- Tiga Rekomendasi Drama Drakor yang Memiliki Akhir Tragis
Berita Terpopuler
-
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Nada Tinggi! Jokowi Beri Perintah ini Kisruh 'Kudeta' Kadin "Bola Panasnya Jangan Ke Saya"
merdeka.com 18 Sep 2024