Terakhir Datang pada Tahun 1989 Silam, Intip Sejarah Kunjungan Paus ke Indonesia
Pada kunjungan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024 menjadi yang pertama setelah 35 tahun lalu tepatnya pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Sebentar lagi Indonesia akan kedatangan tamu agung Paus Fransiskus mulai 3-6 September 2024 dengan berbagai macam agenda termasuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Kunjungannya menjadi sejarah baru setelah 35 tahun lalu sosok pemimpin tertinggi gereja tersebut datang ke Ibu Pertiwi.
Jauh sebelum kedatangan Paus Fransiskus, terdapat dua tokoh pemimpin gereja yang pernah mengunjungi Indonesia, yaitu pada tahun 1970 dan 1989 silam. Kedatangannya pada saat itu salah satunya bertemu dengan Presiden Soeharto di Istana serta melakukan beberapa agenda lainnya.
Kedatangan pemimpin gereja dunia ini sudah sangat ditunggu-tunggu oleh umat Katolik di Indonesia. Selain disambut dengan penuh suka cita, Paus juga akan melakukan rangkaian ibadah serta pertemuan dengan tokoh pemuka agama Katolik.
Seperti apa sejarah kunjungan Paus ke Indonesia dari waktu ke waktu? Simak informasinya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Kunjungan Pertama Kali Tahun 1970
Kedatangan Paus pertama terjadi pada 3 Desember 1970 silam yang pada saat itu dipimpin oleh Sri Paus Paulus VI. Dalam sebuah unggahan video YouTube milik Arsip Nasional RI, memperlihatkan suasana kedatangan Paus di Jakarta. Saat itu, Presiden Soeharto menyambut kedatangannya di Bandara Internasional Kemayoran.
Dalam video tersebut, terlihat suasana Bandara Kemayoran sudah dipenuhi masyarakat serta para menteri dalam Kabinet Pembangunan. Kedatangan Sri Paus Paulus VI disambut penuh hangat dan sukacita. Sebagai kunjungan perdana dalam sejarah menjadi bukti bahwa Indonesia dalam kepentingan dunia internasional.
Kunjungan selama dua hari di Indonesia pada saat itu, Sri Paus Paulus VI menyampaikan penghargaan kepada Indonesia terutama dalam kebebasan spiritual. Kemudian ia juga mempersembahkan perayaan ekaristi di Stadion Utama Senayan yang dihadiri ribuan umat Katolik dari seluruh Indonesia.
Selain ke Indonesia, Sri Paus Paulus VI waktu itu melakukan kunjungan kenegaraan di negara dan wilayah lainnya yaitu di Australia dan Asia.
Kunjungan Kedua Paus Tahun 1989
Paus kembali datang ke Indonesia untuk kedua kalinya pada tahun 1989 dan masih di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Kala itu, Paus Yohanes Paulus II dijadwalkan berada di Indonesia pada 9-14 Oktober 1989. Ia tidak hanya datang ke Jakarta saja, melainkan tiga kota lainnya yaitu Yogyakarta, Medan, dan Maumere.
Mengutip Liputan6.com (2/9), pemilihan ketiga kota itu bukanlah tanpa alasan. Yogyakarta dipilih dengan alasan kota budaya dan pendidikan. Sementara dua kota lainnya dianggap lebih religius, Kota Medan memiliki jumlah umat Katolik terbesar di Pulau Sumatra sedangkan Maumere dikenal sebagai “Dapurnya Orang Katolik”.
Kunjungan Paus Paulus Yohanes II ke Indonesia menjadi negara ke-76 dan sudah melakukan perjalanan ke puluhan negara di seluruh dunia. Paus Paulus Yohanes II sendiri memiliki julukan “Paus Berziarah” hal ini berkaca dari aktivitasnya yang selalu melakukan perjalanan ke berbagai daerah.
Pada saat itu Presiden Soeharto dikenal sebagai tokoh yang toleran terhadap agama dan suku minoritas di Indonesia. Ia pun menyambut baik kedatangan Paus kedua kalinya ke Indonesia.
Kembali ke Indonesia Setelah Tiga Dekade
Setelah tahun 1989, tidak ada agenda kunjungan Paus ke Indonesia sampai pada akhirnya di tahun 2024 ini Paus Fransiskus dikabarkan akan datang setelah tiga dekade lebih. Hal ini menjadi momen berharga dan mengukir sejarah baru kedatangan pemimpin gereja dunia yang berada di Vatikan itu.
Kunjungannya kali ini akan berlangsung mulai 3 sampai 6 September 2024 dan akan melakukan berbagai kegiatan, seperti bertemu langsung dengan Presiden RI, Joko Widodo dan acara besar umat Katolik yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan.
Mengutip berbagai sumber, Paus Fransiskus tidak hanya mengunjungi Indonesia saja, melainkan ke negara tetangga yaitu Papua Nugini. Pihak berwajib pun menerjukan lebih dari 4.000 personel untuk mengamankan Paus selama berada di Indonesia.