Wanita dengan Dua Rahim Melahirkan Bayi Kembar Selama Dua Hari Berturut-turut
Bayi pertama lahir pada Selasa (19/12) dan bayi kedua lahir lebih dari 10 jam kemudian pada Rabu (20/12).
Bayi kembar yang lahir di hari yang berbeda disebut kembar fraternal.
Wanita dengan Dua Rahim Melahirkan Bayi Kembar Selama Dua Hari Berturut-turut
Wanita dengan dua rahim asal Alabama, Amerika Serikat (AS), Kelsey Hatcher (32) melahirkan dua bayi dalam dua hari berturut-turut pada Selasa. Kelsey menjalani 20 jam persalinan saat melahirkan dua bayinya yang berjenis kelamin perempuan.
Dikutip dari BBC, Minggu (24/12), Kelsey melahirkan bayi pertamanya pada Selasa (19/12) dan bayi kedua yang juga berkelamin perempuan pada Rabu (20/12), di RS Universitas Alabama, Birmingham.
Kelsey mengumumkan di akun media sosialnya terkait kelahiran "dua bayi ajaib"-nya dan memuji tim medis yang membantu persalinannya, menyebut mereka sebagai orang-orang yang luar biasa.
Dua bayi perempuan itu disebut kembar fraternal, dengan tanggal lahir yang berbeda. Ini merupakan jenis kembar yang sangat langka.
Foto: Universitas Alabama Birmingham
Bayi perempuan pertama, Roxi, lahir secara normal sekitar pukul 19.45 waktu setempat pada 19 Desember. Bayi kedua, Rebel, lahir melalui operasi caesar lebih dari 10 jam kemudian.
Foto: Andrea Mabry/Universitas Alabama Birmingham
Dokter kandungan di RS Universitas Alabama menyampaikan, ibu dan dua bayinya dalam keadaan baik. Kepada BBC, dokter ini mengatakan kasus seperti ini sangat langka dan sebagian besar tidak dokter tidak pernah menemukan kasus seperti ini sepanjang kariernya.
Kelsey Hatcher dinyatakan memiliki dua rahim (uterus didelphys) ketika berusia 17 tahun. Tim medis di RS Universitas Alabama menyebut ini merupakan anomali kongenital langka yang hanya dialamai sekitar 0,3 persen wanita. Dan kemungkinan hamil di kedua rahim – kehamilan dicavitary – bahkan lebih kecil, yaitu “satu dalam sejuta”.
"Akhirnya, dua bayi itu berada dalam satu perut pada saat bersamaan. Mereka hanya berada di apartemen yang berbeda," jelas Profesor Richard Davies, salah satu dokter yang membantu persalinan langka ini.