FOTO: Spesial, Dua Bayi Lucu Ini Terlahir di Hari Kabisat 29 Februari: Siap-Siap Rayakan Ultah 4 Tahun Sekali
Kelahiran dua bayi tersebut dilakukan menggunakan metode caesar di RSUD Kramat Jati.
Kelahiran dua bayi tersebut dilakukan menggunakan metode caesar di RSUD Kramat Jati.
FOTO: Spesial, Dua Bayi Lucu Ini Terlahir di Hari Kabisat 29 Februari: Siap-Siap Rayakan Ultah 4 Tahun Sekali
Dua bayi berkelamin laki-laki dan perempuan saat terlahir di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Ini menjadi momen spesial karena kedua bayi lucu tersebut lahir pada Hari Kabisat 29 Februari yang terjadi empat tahun sekali. Liputan6.com/Herman Zakharia
Kelahiran dua bayi tersebut dilakukan menggunakan metode caesar. Liputan6.com/Herman Zakharia
Metode caesar pada 29 Februari 2024 itu ditentukan berdasarkan indikasi medis anjuran dari dokter. Liputan6.com/Herman Zakharia
Menariknya, kedua bayi tersebut nantinya akan merayakan ulang tahun setiap empat tahun sekali. Pasalnya, tanggal kelahiran mereka hanya ada di Tahun Kabisat. Liputan6.com/Herman Zakharia
Perawat memperkenalkan dua bayi lucu yang terlahir pada Hari Kabisat 29 Februari di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Liputan6.com/Herman Zakharia
Begini Awal Mula Tahun Kabisat
Setiap empat tahun sekali, selalu ada yang berbeda di bulan Februari seperti yang terjadi pada 2024 ini. Pada umumnya, Februari hanya sampai tanggal 28, namun kali ini bulan Februari bertambah satu hari yaitu sampai tanggal 29. Liputan6.com/Herman Zakharia
Penambahan satu hari ini berpengaruh pula terhadap penambahan hari dalam hitungan satu tahun dari 365 menjadi 366 hari. Hal inilah yang disebut tahun kabisat. Liputan6.com/Herman Zakharia
Secara umum, tahun kabisat bisa dimaknai sebagai tahun yang bisa dibagi dengan angka empat. Keunikan tahun kabisat ini ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu pada zaman Julius Caesar yang memimpin Kekaisaran Romawi. Liputan6.com/Herman Zakharia
Berdasarkan data yang dihimpun merdeka.com, penentuan tahun kabisat ini bermula dari kebingungan soal penanggalan yang tidak tepat di mana bumi membutuhkan waktu yang 365 hari untuk mengelilingi matahari. Sebenarnya, bumi butuh waktu 365-seperempat hari. Liputan6.com/Herman Zakharia
Saat itu, Julius Caesar meminta seorang ahli perbintangan, Sosigenes untuk membuat penanggalan yang benar. Setelah ditelusuri, ternyata satu tahun di bumi berjumlah 365,25 hari. Agar lebih mudah, Sosigenes menggenapkannya menjadi 365 hari. Lalu kemana lagi sisanya? Liputan6.com/Herman Zakharia
Sosigenes menggabungnya menjadi 1 hari setiap empat tahun sekali. Nah, itulah yang disebut tahun kabisat. Bulan Februari terpilih sebagai bulan untuk tahun kabisat dikarenakan jumlah harinya yang paling sedikit setiap tahunnya. Liputan6.com/Herman Zakharia