Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Kuat Ma'ruf kembali mengikuti sidang lanjutan yang menyeretnya ke dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang dilakukan majikannya, Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Wajah Kuat Maruf Mendengar Pembacaan Duplik oleh Penasihat Hukum
Ferdy Sambo
Terdakwa Kuat Ma'ruf kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sidang lanjutan kali ini beragendakan pembacaan duplik oleh penasihat hukum Kuat Ma'ruf.
Dalam duplik tersebut, penasihat hukum, Kuat Ma'ruf, membantah kliennya mengetahui isu perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kemudian kuasa hukum menyebut apa yang disampaikan jaksa sebelumnya soal dugaan perselingkuhan hanya sebuah imajinasi.
Kata Misbach, penasihat hukum Kuat menyatakan "Dalil Penuntut Umum mengenai adanya perselingkuhan saksi Putri Candrawathi dan korban merupakan imajinasi Penuntut Umum layaknya seperti menyusun sebuah novel."
Penasihat Hukum Kuat Ma'ruf tidak sependapat dan menolak penuh dalil JPU dalam repliknya tersebut.
Ekspresi terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Kuat Ma'ruf saat mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan.
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengakui institusi Bhayangkara sempat mengalami kemerosotan setelah diterpa banyak cobaan.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo telah resmi dipenjara seumur hidup dan rumah pribadinya pun kosong, begini penampakannya.
Baca SelengkapnyaMantan Karo Paminal Divisi Propam Polri, Hendra Kurniawan telah bebas bersyarat sejak 2 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Irjen Herry Heryawan anak buah Ferdy Sambo lulus S2 di STIK.
Baca SelengkapnyaBerikut isi surat cinta Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk anaknya yang dokter.
Baca SelengkapnyaBerikut isi surat cinta Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk anaknya yang dokter.
Baca SelengkapnyaKeluarga Brigadir J menggugat secara perdata Ferdy Sambo hingga Presiden RI sebesar Rp7,5 miliar atas terbunuhnya Yosua.
Baca SelengkapnyaKeluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.
Baca SelengkapnyaKomarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.
Baca SelengkapnyaDi antara belasan perwira kala itu, ada satu sosok yang disorot.
Baca SelengkapnyaBerikut foto-foto Ferdy Sambo di tahanan yang sempat jadi perbincangan disebut tidak tidur di Lapas.
Baca Selengkapnya