
Aksi unjuk rasa mahasiswa memprotes kenaikan harga pangan di depan Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, pada 18 Maret 1998. Krisis moneter yang melanda Indonesia kala itu membuat ribuan mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut reformasi politik.
Tragedi Mei 98
Aksi unjuk rasa mahasiswa memprotes kenaikan harga pangan di depan Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, pada 18 Maret 1998. Krisis moneter yang melanda Indonesia kala itu membuat ribuan mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut reformasi politik.
Barisan aparat kepolisian saat berusaha mengamankan aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa Trisakti yang menuntut reformasi politik, pada 11 Mai 1998.
Suasana saat bentrokan terjadi antara polisi anti huru-hara dan ribuan mahasiswa Trisakti, pada 11 Mei 1998.
Aparat kepolisian mengamankan salah satu mahasiswa Trisakti yang terluka saat terlibat bentrokan, pada 12 Mei 1998.
Mahasiswa Trisakti meneriakkan kalimat "Allahu Akbar" saat mengiringi pemakaman rekannya, Elang Mulyana Lesmana yang tewas terkena tembakan polisi saat mengikuti aksi unjuk rasa pada 12 Mei 1998. Selain Elang, tiga mahasiswa Trisakti lainnya seperti Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie juga tewas tertembak dalam kejadian tersebut.
Aksi unjuk rasa mahasiswa Trisakti menghiasi sidang dua aparat kepolisian yang didakwa bersalah dalam tragedi Trisakti 12 Mei 1998.
Aksi unjuk rasa mahasiswa Trisakti menghiasi sidang dua aparat kepolisian yang didakwa bersalah dalam tragedi Trisakti 12 Mei 1998.
Mahasiswa Trisakti bersalaman dengan aparat kepolisian saat hendak menggelar aksi unjuk rasa menuntut pemerintah mengadili dua oknum yang menembak rekannya, pada 15 September 1998.
Demonstrasi dapat berisiko menyebabkan cedera. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perlengkapan P3K yang harus disiapkan.
Baca SelengkapnyaPemerintah, melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, memberikan tanggapan resmi terkait demonstrasi tersebut
Baca SelengkapnyaPemerintah, melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, memberikan tanggapan resmi terkait demonstrasi tersebut
Baca SelengkapnyaPada Februari 2025, ribuan mahasiswa melakukan demonstrasi "Indonesia Gelap" di Patung Kuda Jakarta untuk mengungkapkan kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaTotal ada sembilan poin tuntutan, mulai dari transparansi pajak, evaluasi makan bergizi gratis, hingga menolak cawe-cawe Jokowi di pemerintahan Prabowo.
Baca SelengkapnyaTotal ada sembilan poin tuntutan, mulai dari transparansi pajak, evaluasi makan bergizi gratis, hingga menolak cawe-cawe Jokowi di pemerintahan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPantauan di lapangan, Mensesneg Prasetyo Hadi dikawal anggota polisi saat berjalan menuju ke mobil komando untuk menemui mahasiswa aksi 'Indonesia Gelap'.
Baca SelengkapnyaPrasetyo menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa karena baru bisa hadir.
Baca SelengkapnyaPrasetyo menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa karena baru bisa hadir.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi meminta koordinator lapangan untuk menertibkan rekan-rekannya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa sempat menyindir aparat keamanan yang tidak mengizinkan mereka menyampaikan aspirasinya di depan Istana Negara.
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu adalah Raden Roro Neno yang tergabung dalam Aliansi Emak-Emak Indonesia.
Baca Selengkapnya