
Masjid Al-Falah Kyai Modjo terletak di Kampung Jawa Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Masjid agung ini dibangun pada 1845 oleh seorang tokoh dalam Perang Jawa (1825-1830), KH Muhammad Halifah Modjo atau dikenal dengan Kiai Modjo.
MoreKampung Jaton
Masjid Al-Falah Kyai Modjo terletak di Kampung Jawa Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Masjid agung ini dibangun pada 1845 oleh seorang tokoh dalam Perang Jawa (1825-1830), KH Muhammad Halifah Modjo atau dikenal dengan Kiai Modjo.
MoreBagian utama di dalam Masjid Al-Falah Kyai Modjo. Kiai Modjo ialah seorang penasehat Pangeran Diponegoro yang dibuang bersama puluhan pengikutnya oleh Belanda ke Makassar pada masa akhir Perang Jawa (1828).
MorePada awal pembangunan, Masjid Al-Falah Kyai Modjo ini hanya berdinding bambu dan beratapkan rumbia. Namun, masjid yang mengalami beberapa renovasi ini tetap mempertahankan bentuk asli, yakni Joglo, rumah khas Suku Jawa.
MoreBagian langit-langit masjid yang masih sama dengan bentuk asli saat pertama dibangun.
Masjid agung ini juga memiliki 4 tiang penyangga (Soko) yang memiliki ketinggian 18 meter. Selain itu, ukir-ukiran perpaduan seni Islam-Hindu menghiasi setiap bangunan kayu di masjid tersebut.
MoreMasjid ini juga memiliki menara yang terpisah seperti ciri masjid Jawa pada umumnya. Dari menara yang memiliki tinggi sekitar 25 meter itu kita bisa melihat pemandangan indah kota Tondano.
MorePandangan umum Masjid Al-Falah Kyai Modjo, Kampung Jawa Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.
Bagian depan Masjid Al-Falah Kyai Modjo yang dihiasi dengan papan nama masjid.
Pelataran Masjid Al-Falah Kyai Modjo. Masjid ini mirip dengan Masjid Agung Demak di Jawa Tengah karena bentuk kubah limas dan menara yang terpisah dengan masjid.
MoreBentuk bangunan di bagian pintu masuk Masjid Al-Falah Kyai Modjo.
Di dekat masjid, terdapat Makam Pahlawan Kyai Modjo dan kawan-kawan yang merupakan tempat peristirahatan Kiai Modjo dan para pejuang Islam pada masa kolonial.
MoreMakam Kiai Modjo yang didampingi para pengikutnya. Kiai Modjo wafat pada 20 Desember 1849.
Makam para pengikut Kiai Modjo yang setia mendampingi baik saat di Jawa maupun di Tondano.
Untuk melestarikan sejarah ini, pemerintah meresmikan Tugu Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (KKJI) di dekat pelataran masjid.
Menurut Lisda, kegiatan Safari Ramadan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang diselenggarakan rutin oleh NasDem.
Baca Selengkapnyaembina DPP Perempuan Bangsa, Rustini Muhaimin Iskandar melakukan safari Ramadan yang dikemas dengan silaturahim dan bakti sosial kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaSalurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca Selengkapnya