Profil
Fuad Bawazier
Fuad Bawazier adalah seorang politikus dan mantan menteri yang masih aktif di dunia politik. Lahir pada 22 Agustus 1949 di Tegal, Jawa Tengah, pria berkaca mata ini memulai karir profesionalnya tepat setelah lulus kuliah dengan menjadi asisten dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada. Tingginya semangat Bawazier di dunia politik dan ekonomi secara bertahap namun pasti membawanya masuk menjadi jajaran orang terkemuka di Departemen Keuangan. Dedikasi dan komitmen pria yang nantinya bakal dikenal sebagai salah satu ekonom kondang Indonesia ini membuat pucuk pimpinan Departemen Keuangan saat itu memberi Bawazier amanat untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak pada salah satu lembaga paling vital di pemerintah Indonesia tersebut. Alumnus Universitas Gajah Mada ini berhasil mengukir sejarah dengan menduduki posisi tertinggi di lembaga finansial pemerintah tersebut sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-19, sekaligus sebagai yang terakhir sepanjang rezim orde baru kepemimpinan mantan Presiden Soeharto (1988).
Di akhir masa orde baru, pria yang mengambil gelar doktornya di University of Maryland, Amerika Serikat ini kemudian bergabung dengan tokoh reformasi Amien Rais dari Partai Amanat Nasional. Pengalamannya selama masa Orde Baru membuat Bawazier mampu memberikan kontribusi besar dalam menghidupkan partai tersebut dan membuatnya dianggap sebagai salah satu tokoh reformis yang berhasil. Pemegang gelar Doktor untuk bidang Ekonomi ini memang telah dikenal sejak masih muda ini sebagai salah satu aktivis organisasi. Beberapa organisasi yang pernah diikuti Bawazier antara lain Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Korps Alumni HMI (KAHMI, pernah menjabat ketua), organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesian (IAI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), YPI Al-Azhar Jakarta, Pengurus Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, serta Ketua Persahabatan Indonesia-Malaysia (Prima).
Selama berkiprah bersama PAN, Bawazier berhasil memperoleh jabatan sebagai Anggota MPR-RI sebagai wakil Partai Amanat Nasional (1999-2004) dan Anggota DPR-RI dari Partai Amanat Nasional (2004-2009). Pria yang sempat dicalonkan sebagai Ketua Umum PAN ini mulai melihat runtuhnya kekuatan pasca kepemimpinan Amien Rais dan kemudian membentuk partai baru yang hingga kini dipimpinnya, Partai Hanura.
Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana