5 Pelajaran berharga dari cinta pertama

Merdeka.com - Cinta pertama, berjuta rasanya. Ya, bagi semua orang cinta pertama memang selalu sulit dilupakan. Ini karena untuk pertama kalinya kita merasakan ketertarikan pada orang lain selain diri kita sendiri. Rasa berbunga-bunga, malu, dan kupu-kupu yang beterbangan di perut pun menjadi salah satu kenangan indah ketika jatuh cinta untuk pertama kali.

Namun, seperti namanya 'cinta pertama' tak selalu menjadi cinta terakhir. Namun jika cinta pertama kalian termasuk yang tak bertahan, jangan sedih dulu. ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari manis pahitnya cinta pertama.

Apa saja? Ini dia penjelasannya, seperti dilansir oleh Love Panky.

Mengorbankan hubungan lain

Ketika jatuh cinta, semua hal lainnya serasa tak penting. Untuk pertama kalinya kalian akan mengorbankan banyak hal demi seseorang yang kalian cintai. Kalian bahkan sering absen dalam kegiatan bersama teman dan keluarga hanya demi bisa bersama si dia.Berhati-hatilah untuk tidak bersikap pilih kasih meski kalian sedang jatuh cinta. Tetap luangkan waktu untuk orang-orang terdekat kalian seperti keluarga dan sahabat. Ini adalah salah satu pelajaran yang wajib diketahui agar hubungan kalian dengan teman dekat yang lain tak merenggang hanya karena satu orang saja.

Perasaan yang membingungkan

Jatuh cinta bisa membuat orang menjadi bersemangat, kreatif, berbunga-bunga, bahagia, dan sebagainya. Tetapi di sisi lain, cinta juga bisa memunculkan perasaan obsesi dan ketergantungan pada kekasih. Yang harus dipelajari ketika mengalami ini adalah untuk mengontrol emosi kalian sendiri.Ketika perasaan semacam ini sudah berlebihan, kalian akan merasa tak bisa hidup tanpa orang tersebut. Hasilnya, kalian merasa ketergantungan dan bisa memicu pada hubungan romantis yang tak sehat. Ketergantungan akan bersifat merusak hubungan dan emosi kalian sendiri.

Mengorbankan mimpi

Ini bukan lagi tentang mengorbankan hubungan kalian dengan orang lain seperti di poin pertama, melainkan mengorbankan hal yang kalian suka. Terkadang jatuh cinta juga bisa membuat kalian tergoda untuk mengorbankan hobi dan mimpi kalian sendiri. Dan seringkali kalian tak sadar ketika melakukannya.Contohnya ketika kalian lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersamanya daripada melakukan hobi yang kalian tekuni. Ini memang tampak wajar. Namun lama-kelamaan kalian akan kehilangan waktu untuk meningkatkan kualitas diri dan mengembangkan hobi karena terlalu sibuk berkencan.

Harapan berlebihan

Jatuh cinta untuk pertama kalinya membuat harapan seseorang melambung. Kalian mengharapkan hal yang tinggi terhadap pasangan yang barangkali kalian dapatkan dari televisi atau buku. Karena tak ada referensi, harapan kalian saat jatuh cinta pertama kali biasanya berasal dari fiksi. Tetapi lambat laun kalian akan menyadari bahwa harapan tersebut tak semuanya bisa terpenuhi.Di sini kalian akan belajar untuk tidak memiliki harapan berlebihan, terutama seperti yang ada dalam kisah-kisah romantis dalam novel atau film. Kalian akan belajar menerima pasangan bersama dengan kelebihan dan kekurangannya.

Berpikir tak realistis

Jatuh cinta pertama kalinya akan membuat kalian berpikir tentang kemungkinan yang tak realistis. Misalkan mengenai konsep bahwa kalian memang ditakdirkan untuk bersama selamanya, padahal kalian baru saja jatuh cinta. Meski ini sebenarnya adalah hal yang wajar, namun mempercayai hal-hal semacam itu dengan berlebihan hanya akan membutakan kalian.Ketika ada hal-hal yang tak beres terjadi pada pasangan, kalian tak akan melihatnya. Misalnya ketika pasangan memperlakukan kalian degan tidak baik, berperilaku kasar, dan memanfaatkan kebaikan kalian. Terlalu mempercayai hal tak realistis seperti itu akan membuat kalian mengabaikan hal-hal negatif yang perlu diwaspadai.Beberapa hal di atas biasanya terjadi ketika orang jatuh cinta atau menjalin hubungan untuk pertama kalinya. Dari hal-hal di atas bisa dipetik pelajaran untuk hubungan-hubungan yang lebih dewasa di masa depan setelah cinta pertama kandas.