Empat Taktik Timnas Arab Saudi di Era Herve Renard yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia
Herve Renard telah memperkenalkan perubahan signifikan dalam strategi permainan Timnas Arab Saudi.
Herve Renard telah membawa perubahan signifikan dalam taktik Timnas Arab Saudi. Kehadiran Renard dan pendekatan taktisnya perlu menjadi perhatian utama bagi Timnas Indonesia jika ingin meraih hasil yang optimal. Pertandingan antara Indonesia dan Arab Saudi akan berlangsung pada matchday ke-6 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang dijadwalkan pada Selasa, 19 November.
Laga ini akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno dan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Indonesia memiliki ambisi untuk meraih tiga poin penuh dalam pertandingan ini. Mengingat kekalahan 0-4 dari Jepang pada matchday ke-5, Indonesia sangat membutuhkan kemenangan untuk tetap menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Namun, Arab Saudi bukanlah lawan yang mudah untuk ditaklukkan. Di bawah kepemimpinan Herve Renard, tim ini akan menunjukkan performa yang berbeda dibanding saat mereka bermain imbang 1-1 melawan Indonesia pada September 2024. Lantas, apa yang membuat perbedaan tersebut?
Formasi Arab Saudi
Di bawah kepemimpinan Roberto Mancini, timnas Arab Saudi lebih sering menerapkan formasi tiga bek sejajar. Ketika bertanding melawan Indonesia pada bulan September 2024, mereka menggunakan formasi 3-4-2-1.
Namun, Herve Renard melakukan perubahan pada strategi tersebut dengan mengalihkan Arab Saudi ke formasi empat bek sejajar. Dengan demikian, Arab Saudi kembali ke formasi yang mereka gunakan sebelum kedatangan Mancini sebagai pelatih.
Pada pertandingan melawan Australia yang berlangsung pada 14 November lalu, Arab Saudi menerapkan formasi 4-1-4-1. Formasi ini bersifat fleksibel dan dapat beradaptasi menjadi 4-4-2 atau 4-3-3, tergantung pada dinamika yang terjadi di lapangan.
Perubahan ini menunjukkan kemampuan tim untuk menyesuaikan taktik sesuai dengan kebutuhan permainan.
Terapkan strategi pressing tinggi
Perubahan formasi yang diterapkan oleh Arab Saudi secara otomatis mempengaruhi gaya permainan mereka. Salah satu aspek yang terlihat adalah metode pressing yang mereka gunakan. Tim Arab Saudi menerapkan strategi pressing tinggi yang cukup merepotkan bagi Australia. Saleh Al Shehri bertugas mengejar pemain lawan yang menguasai bola, sementara kedua winger bertanggung jawab untuk mencegah distribusi bola ke sisi lapangan. Di sisi lain, Australia mengadopsi formasi 3-4-2-1 yang mirip dengan yang digunakan oleh Indonesia.
Oleh karena itu, Indonesia perlu menemukan cara untuk mengatasi tekanan yang diberikan oleh Arab Saudi. Sangat penting bagi Indonesia untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti saat gol Hidemasa Morita dalam pertandingan melawan Jepang. Dalam situasi seperti ini, ketelitian dan strategi yang tepat akan menjadi kunci untuk menghindari kesalahan fatal di lapangan.
Sisi kanan
Arab Saudi mengalami kehilangan signifikan dengan absennya salah satu pemain andalan mereka, Salem Al Dawsari. Biasanya, Al Dawsari beroperasi di sisi kiri lapangan, yang membuat serangan Arab Saudi cukup berbahaya dari area tersebut.
Namun, saat melawan Australia, sektor kanan tim ini menunjukkan dominasi yang cukup kuat. Saud Abdulhamid tampil baik baik dalam bertahan maupun menyerang, sementara Marwan Al Sahafi terkadang berperan seperti penyerang tengah, memberikan variasi dalam serangan.
Selain kedua pemain tersebut, Musab Al Juwayr juga menjadi sosok yang perlu diperhatikan oleh pemain Indonesia. Dia memiliki peran yang cukup fleksibel di lini tengah, yang memungkinkan dirinya untuk memberikan kontribusi besar bagi tim. Dengan kemampuannya, Al Juwayr bisa menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan. Oleh karena itu, pengawasan ketat terhadapnya sangat diperlukan untuk membatasi pengaruhnya dalam pertandingan.
Bola mati
Arab Saudi sempat mencetak gol dalam pertandingan melawan Australia. Pada menit 90+3, Sultan Al Ghannam hampir saja memberikan kemenangan bagi timnya, namun gol tersebut dibatalkan karena adanya pemain yang berada dalam posisi offside. Meskipun gol itu tidak sah, insiden ini seharusnya menjadi perhatian bagi tim Indonesia. Pasalnya, sejak ditangani oleh Roberto Mancini, Arab Saudi menunjukkan kekuatan yang signifikan dalam situasi bola mati.
Perlu dicatat bahwa dua dari tiga gol yang telah dicetak oleh Arab Saudi selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 berasal dari situasi bola mati. Secara spesifik, kedua gol tersebut terjadi akibat sepak sudut yang berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Arab Saudi. Hal ini menunjukkan bahwa tim lawan perlu waspada terhadap potensi ancaman dari situasi serupa di pertandingan mendatang.
Jadwal siaran langsung dan tautan streaming
Pertandingan antara Tim Nasional Indonesia dan Arab Saudi akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada hari Selasa, 19 November 2024, pukul 19.00 WIB. Siaran langsung pertandingan ini dapat disaksikan melalui RCTI dan GTV, sementara untuk live streaming tersedia di Vision+.
Untuk mengakses live streaming, Anda dapat mengunjungi https://www.visionplus.id. PERHATIAN: Live streaming konten sport di Vision+ bisa diakses dengan berlangganan paket Premium. Harga paket Premium mulai Rp20 ribu per bulan, sedangkan paket Premium Sports mulai Rp40 ribu per bulan. Harga bisa berubah di luar kebijakan redaksi Bola.net