5 Santapan Wajib di Perayaan Cap Go Meh, Lengkap dengan Arti Setiap Hidangan
Temukan 5 makanan khas Cap Go Meh yang harus ada di meja, mulai dari lontong hingga onde-onde. Apa makanan favoritmu di antara semua itu?

Cap Go Meh merupakan puncak dari perayaan yang diadakan pada hari ke-15 setelah perayaan Imlek, serta menandai akhir dari rangkaian Tahun Baru Imlek. Lebih dari sekadar festival budaya, Cap Go Meh juga menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga, melaksanakan ritual tradisional, dan menikmati berbagai hidangan khas yang sarat dengan makna filosofis.
Setiap makanan yang disajikan selama Cap Go Meh bukan hanya sekadar hidangan biasa, melainkan mengandung simbolisme yang mendalam, seperti harapan akan keberuntungan, kesejahteraan, dan keharmonisan dalam keluarga. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika beberapa jenis makanan tertentu selalu hadir dalam perayaan ini dari tahun ke tahun.
Dari lontong Cap Go Meh yang melambangkan akulturasi budaya hingga wedang ronde yang dianggap sebagai minuman para dewa, ada berbagai makanan khas yang wajib disajikan saat perayaan Cap Go Meh lengkap dengan makna di baliknya.
Lontong Cap Go Meh: Perpaduan Budaya Tionghoa dan Jawa

Lontong Cap Go Meh merupakan salah satu hidangan yang sangat terkenal dalam perayaan tersebut. Hidangan ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan perpaduan budaya antara masyarakat Tionghoa dan Jawa. Layaknya ketupat dan opor ayam yang disajikan saat Lebaran, lontong Cap Go Meh hadir dengan berbagai lauk, seperti opor ayam, telur pindang, sambal goreng hati, dan sayur lodeh.
Hidangan ini diyakini menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Bentuk lontong yang panjang melambangkan harapan akan umur yang panjang, sedangkan kuah opor yang berwarna keemasan melambangkan kejayaan dan keberuntungan.
Seiring perkembangan waktu, lontong Cap Go Meh telah menjadi salah satu sajian yang wajib ada dalam perayaan Cap Go Meh di berbagai daerah. Terutama di kalangan komunitas Tionghoa yang telah lama tinggal di Pulau Jawa, hidangan ini memiliki tempat khusus dalam tradisi mereka.
Kue Keranjang: Simbol Harapan dan Keberuntungan

Kue keranjang, yang dalam bahasa Mandarin dikenal dengan sebutan Nian Gao, merupakan salah satu hidangan yang selalu ada tidak hanya saat perayaan Imlek, tetapi juga pada Cap Go Meh. Kue ini memiliki bentuk bulat, tekstur kenyal, serta rasa manis yang khas, yang melambangkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.
Kue keranjang sering dijadikan sebagai sesaji dalam ritual sembahyang sebelum akhirnya dinikmati pada malam Cap Go Meh. Di Tiongkok, ada kepercayaan bahwa kue ini dapat menyenangkan Dewa Tungku sehingga membawa kabar baik ke surga.
Umumnya, kue ini disajikan tujuh hari sebelum Tahun Baru Imlek dan baru dapat dimakan saat Cap Go Meh, yang menjadi simbol kesabaran dalam menanti datangnya keberuntungan.
Onde-onde: Makna Keberuntungan dalam Bentuk Kue Bulat

Onde-onde merupakan salah satu makanan yang tidak boleh terlewatkan dalam perayaan Cap Go Meh. Bentuknya yang bulat melambangkan harapan dan keberuntungan untuk kehidupan yang lebih baik. Makanan ini terbuat dari tepung ketan yang digoreng, dilapisi dengan wijen, dan diisi dengan kacang hijau manis.
Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, makan onde-onde bersama keluarga selama Cap Go Meh dianggap sebagai momen reuni yang penuh kebahagiaan. Selain itu, kudapan ini juga sering dihidangkan dalam berbagai perayaan Tionghoa lainnya, melambangkan keharmonisan serta keberlanjutan dalam keluarga.
Wedang Ronde: Minuman Para Dewa

Wedang ronde, yang dikenal sebagai Yuan Ziao dalam bahasa Mandarin, merupakan minuman tradisional yang memiliki peranan penting dalam perayaan Cap Go Meh. Minuman ini terbuat dari bola-bola ketan yang disajikan dalam kuah jahe yang hangat, dan biasanya dihiasi dengan warna-warna cerah seperti merah, hijau, dan putih.
Dalam budaya Tionghoa, wedang ronde dianggap sebagai minuman yang disajikan untuk para dewa. Setiap warna memiliki makna tersendiri: hijau melambangkan harapan, merah menggambarkan keberuntungan, sedangkan putih melambangkan kesejahteraan dan persatuan. Selain makna simbolisnya, wedang ronde juga sangat dihargai karena rasa rempahnya yang khas dan kehangatannya, menjadikannya sebagai pilihan favorit selama perayaan Cap Go Meh.
Jeruk Mandarin: Simbol Keberuntungan dan Jodoh

Jeruk mandarin kerap kali menjadi bagian penting dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh, tidak hanya karena rasanya yang menyegarkan, tetapi juga karena makna simbolis yang menyertainya. Dalam tradisi Tionghoa, warna oranye pada jeruk mandarin melambangkan emas, yang berarti kemakmuran dan keberuntungan.
Selain itu, terdapat tradisi menarik yang masih dilestarikan di beberapa daerah, yaitu melempar jeruk ke laut. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-19, di mana perempuan yang melempar jeruk ke laut diyakini akan segera menemukan jodoh.
Di beberapa lokasi, jeruk yang dilemparkan ke laut bahkan dilengkapi dengan nama dan nomor kontak, sehingga pria yang menemukannya dapat mencoba menghubungi pemiliknya. Tradisi ini masih tetap dijalankan di beberapa daerah seperti Malaysia dan Indonesia.
1. Mengapa lontong Cap Go Meh selalu hadir saat perayaan ini?
Lontong Cap Go Meh merupakan hasil akulturasi budaya antara Tionghoa dan Jawa, yang dipercaya melambangkan panjang umur dan keberuntungan.
2. Apa makna filosofis dari kue keranjang?
Kue keranjang melambangkan kesabaran dan harapan akan kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.
3. Apakah wedang ronde hanya dikonsumsi saat Cap Go Meh?
Tidak, wedang ronde juga sering dikonsumsi dalam berbagai acara, tetapi saat Cap Go Meh, minuman ini dipercaya sebagai simbol keberuntungan dan kesejahteraan.
4. Mengapa jeruk mandarin sering dikaitkan dengan kemakmuran?
Warna oranye dari jeruk mandarin menyerupai emas, yang dalam budaya Tionghoa melambangkan rezeki dan kemakmuran.