Ada Crossover Ghibli-Pixar di Toy Story dan Spirited Away, Bagaimana Ceritanya?
Pixar dan Ghibli saling memberikan tribut di Toy Story 3 dan Spirited Away.
Ada Crossover Ghibli-Pixar di Toy Story dan Spirited Away, Bagaimana Ceritanya?
Tak banyak yang menyadari, Studio Ghibli dan Pixar punya persahabatan yang cukup erat. Dua studio animasi ini bahkan menampilkan crossover karya satu sama lain di film. Media sosial Ghibli bahkan beberapa kali menampilkan unggahan tribut terhadap Pixar. Bagaimana ceritanya sampai dua studio ini bisa menjalin kerja sama?Ada Maskot Pixar di Spirited Away
Studio Ghibli sempat menampilkan Luxo Jr., lampu hiperaktif yang jadi maskor Pixar di salah satu adegan Spirited Away.
Lampu tersebut bertemu dengan Chihiro dan kawan-kawan dalam perjalanan menuju penginapan. Ia membungkuk kepada Chihiro, kemudian mengantarnya sampai ke penginapan.
-
Kenapa 'Spirited Away' terkenal? Tak disangka, tokoh besar dunia sekelas Elon Musk ternyata juga menyukai anime.
-
Apa yang Hayao Miyazaki sukai? Hayao muda suka menggambar. Dia ingin menjadi seniman manga. Hayao menghabiskan waktu luangnya dengan berlatih, tapi dia selalu kesulitan menggambar orang. Jadi, dia malah berlatih menggambar subjek favoritnya seperti pesawat, tank, dan kapal perang.
-
Kapan Hayao Miyazaki lahir? Lahir pada 5 Januari 1941 di Tokyo, Jepang, karyanya yang imajinatif sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti lingkungan, kompleksitas hubungan manusia, dan permainan antara alam dan teknologi.
-
Musik apa yang Joe Hisaishi buat untuk film Studio Ghibli? Karya Hisaishi mencakup musik untuk beberapa film Studio Ghibli yang sangat terkenal, seperti Spiritted Away.
-
Bagaimana Hayao Miyazaki menggambarkan penerbangan? Jika Anda menonton film-film di atas, perhatikan baik-baik betapa detail dan cermatnya penggambaran gerakan penerbangan dan badan pesawat. Baik dalam adegan pesawat maupun sapu terbang, imajinasi Anda untuk terbang akan selalu terpuaskan.
-
Kenapa film Miyazaki sering tentang lingkungan? Karya-karya Hayao Miyazaki memiliki ciri khas seperti tema berulang tentang lingkungan hidup, pasifisme, feminisme, cinta dan keluarga.
Kemunculan Totoro di Toy Story
Penampilan Luxo Jr. di Spirited Away dibalas Lasseter dengan memunculkan salah satu karakter anime Studio Ghibli di filmnya.
Ia menampilkan Totoro dari My Neighbor Totoro di salah satu adegan. Totoro diceritakan sebagai salah satu mainan yang dimiliki Bonnie, gadis cilik yang kemudian mewarisi Woody dan kawan-kawan dari Andy. Terlihat jelas kalau kedua studio animasi beda negara itu menghargai satu sama lain.Buah Persahabatan Hayao Miyazaki dan John Lasseter
Tribut Ghibli dan Pixar dalam film satu sama lain merupakan buah dari penghormatan dua bos studio animasi tersebut terhadap satu sama lain. Dilansir ScreenRant (2/6/2023), Hayao Miyazaki dan John Lasseter bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 1980. Keduanya bertemu untuk membicarakan rencana produksi sebuah film animasi.
Ketika Lasseter mengunjungi Jepang, ia menyempatkan diri untuk mampir ke Ghibli Museum. Lasseter juga memberikan kenang-kenangan berupa sketsa Woody dan Buzz Lightyear bertanda tangan yang masih tergantung Saturn Theatre, Ghibli Museum.
Andil Pixar dalam Distribusi Film Studio Ghibli di Amerika Utara
Persahabatan Pixar dan Ghibli tentu tak terbatas pada hubungan baik di antara John Lasseter dan Hayao Miyazaki. Setiap film Studio Ghibli yang tayang di luar Jepang selalu masuk ke studio Pixar terlebih dahulu. John Lasseter yang menjadi sutradara Toy Story menjabat sebagai chief creative officer pada saat Spirited Away rilis.
Ia meyakinkan Disney untuk membeli hak distribusi Spirited Away di Amerika Serikat. Lasseter bertugas mengawasi alih bahasa Spirited Away ke bahasa inggris. Ia memilih langsung penulis naskah dan dialog sampai pengisi suara untuk film tersebut.
Film-film produksi Studio Ghibli memang selalu sukses di pasaran. Walaupun begitu, ada andil Lasseter dan Disney di balik eksposur Spirited Away ke seluruh dunia. Menurut Box Office Mojo, film itu berhasil menjadi box office global dengan pendapatan $355 juta atau sekitar Rp5,3 triliun. Menurut THR, Lasseter juga mengaku kalau film-film Ghibli memberikan banyak pengaruh kepadanya. Ia kerap menyaksikan film-film Miyazaki saat pikirannya sedang buntu.