Baju Kurung Cekak Musang: Ini Asal, Sejarah dan Desainnya
Asal usul dan sejarah baju kurung cekak musang, baju kurung asal Melayu yang cocok dipakai di berbagai acara penting dan macam-macam modelnya.
Sejarah baju adat asal Melayu dan ragam modelnya.
Baju Kurung Cekak Musang: Ini Asal, Sejarah dan Desainnya
Baju kurung cekak musang, adalah jenis pakaian tradisional dari Lingga, Johor.
Memiliki ciri khas dengan tinggi kereh di bagian leher sekitar 2,5 cm dan dua kancing di bagian atas baju bagian bawah leher. Pola baju bagian lainnya mengikuti gaya baju kurung Teluk Belanga.
Panjangnya mencapai punggung dan biasanya dipakai dengan kekek, pesak, serta memiliki beberapa saku di dada dan perut. Jenis baju kurung ini muncul sekitar tahun 1930-an atau 1940-an dan merupakan inovasi dari Tuan Haji Busu, yang memodifikasi baju gamis laki-laki menjadi baju kurung dengan tambahan saku.
-
Apa ciri khas baju kurung? Baju kurung memiliki ciri khas panjang hingga sejajar pangkal paha serta longgar.
-
Apa keunggulan baju kurung Melayu? Baju kurung Melayu memiliki keistimewaan dalam hal kenyamanan karena desainnya yang longgar, sehingga memberikan kebebasan bergerak bagi pemakainya. Selain itu, baju ini juga sangat fleksibel dan dapat dengan mudah dipadukan dengan berbagai aksesori atau kebaya, membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk berbagai acara.
-
Siapa yang mencatat sejarah baju kurung? Dalam buku 'Pakai Patut Melayu' karya Dato' Haji Muhammad Said Haji Sulaiman, baju kurung yang dikenal saat ini sudah ada sejak tahun 1800 di Teluk Belanga, Singapura, pada masa pemerintahan Sultan Abu Bakar.
-
Kapan masyarakat Melayu mulai memakai baju kurung? Pada tahun 1400, dalam karya kesusastraan berjudul 'Sejarah Melayu' oleh Malay Annals, disebutkan bahwa orang Melayu mulai mengenakan pakaian seperti tunik, yang merupakan pengaruh dari Timur Tengah, untuk menutupi tubuh mereka, yang juga menjadi awal mula munculnya baju kurung.
-
Apa keunikan Baju Kurung Tanggung Jambi? Busana adat tradisional yang biasanya jadi busana pengantin di Jambi ini memiliki keunikan tersendiri, mulai dari bahan-bahan hingga aksesoris yang melekat pada pakaian itu.
-
Bagaimana pembuatan Baju Kurung Tanggung? Dalam pembuatan baju adat ini, bahan yang digunakan adalah beludru yang berwarna merah.Bahan beludru itulah disulam dengan benang warna emas dengan berbagai motif, mulai dari kembang melati, bunga bertabur, dan lain sebagainya.
Pemakaian baju kurung cekak musang umumnya dilakukan pada acara adat, hari raya, atau sholat di Lingga.
Biasanya dipadukan dengan celana serupa warna atasannya dan kain motif dengan kain dagang.
Baju ini seringkali dipakai dengan songkok hitam.
Ada berbagai model baju kurung cekak musang yang dapat dieksplorasi. Berikut beberapa model baju kurung cekak musang yang dirangkum pada, Selasa (05/03/2024).
Baju Kurung Cekak Musang Polos
Baju kurung cekak musang ini memiliki desain yang minimalis, terdiri dari atasan dan bawahan dengan warna yang serasi. Biasanya, baju kurung ini dipadukan dengan songkok hitam.
Baju Kurung Cekak Musang Berkain Songket
Baju kurung cekak musang dilengkapi dengan menggunakan kain songket untuk menutupi bagian atas celana dari pinggang sampai ke lutut. Celana yang dipakai juga memiliki warna yang sama dengan atasan.
Baju Kurung Cekak Musang dengan Lengan Seperempat
Baju kurung cekak musang dengan lengan seperempat ini menampilkan warna celana yang berbeda dengan atasan, dilengkapi dengan kain penutup di bagian celana. Model atasannya tidak panjang penuh, hanya mencapai seperempat lengan saja.