Mengenal Teluk Belanga dan Kebaya Labuh, Ikon dan Simbol Ciri Khas Budaya Melayu Riau
Pakaian adat ini menjadi identitas utama bagi masyarakat Riau dan Kepri serta memiliki keunikan dan mengandung nilai-nilai kebudayaan tinggi.
Pakaian adat ini menjadi identitas utama bagi masyarakat Riau dan Kepri serta memiliki keunikan dan mengandung nilai-nilai kebudayaan tinggi.
Mengenal Teluk Belanga dan Kebaya Labuh, Ikon dan Simbol Ciri Khas Budaya Melayu Riau
Indonesia memiliki aneka ragam budaya dan tradisi yang sangat berharga. Tak terkecuali budaya tersebut ditonjolkan melalui pakaian adat dari setiap daerah. Selain menjadi identitas dan ciri khas, pakaian adat menjadi simbol kekayaan budaya yang diwariskan sepanjang masa.
Teluk Belanga dan Kebaya Labuh adalah pakaian adat yang berasal dari Riau dan Kepulauan Riau (Kepri). Pakaian ini terdiri dari dua jenis yakni untuk laki-laki atau Teluk Belanga sedangkan wanita bernama Kebaya Labuh.
(Foto: Wikipedia)
-
Apa makna corak tenun Siak bagi masyarakat Melayu Riau? Bagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.
-
Dari mana asal kebaya Bali? Salah satu jenis kebaya di Indonesia adalah kebaya Bali.
-
Apa itu kebaya? Kebaya sendiri diperkirakan mulai muncul pada abad ke-16 akibat persinggungan budaya yang dibawa warga peranakan Tionghoa ke Nusantara.
-
Mengapa Kain Celugam penting bagi masyarakat Lampung Barat? Kini kain itu sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat setempat dan identitas yang sangat penting bagi mereka.
-
Kenapa Perempuan Berkebaya Indonesia pakai kebaya? Mereka kemudian tergabung ke sebuah wadah bernama Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Tangerang Raya.
-
Apa ciri khas rakyat Indonesia? Bangsa Indonesia memiliki beragam ciri khas yang mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan geografinya.
Selain menjadi warisan kebudayaan Riau, kedua pakaian adat ini bisa hadir berkat kebudayaan masyarakat setempat yang berkembang dari waktu ke waktu. Secara kasat mata, Teluk Belanga dan Kebaya Labuh memang mirip layaknya pakaian adat Melayu.
Lantas, apa ciri khas dan bagaimana lahirnya Teluk Belanga dan Kebaya Labuh dari Riau? Simak informasi lengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Akulturasi Budaya Melayu
Dihimpun dari beberapa sumber, latar belakang lahirnya pakaian adat khas Riau ini bermula dari negara bagian Johor, Malaysia. Masyarakat Riau memang masih cukup dekat dengan kebudayaan Melayu serta nilai-nilai agama Islam.
Ciri khas dari pakaian adat Melayu memang cukup berbeda dari yang lain. Bagian kain samping atau sarung dipakai di bawah baju daripada di atasnya. Bajunya tidak memiliki kerah cekak musang atau saku rok, maka gantinya bukaannya diapit dengan jahitan kaku yang disebut tulang belut.
Kemudian, gaya-gaya tersebut dikenal dengan istilah Teluk Belanga dan diinisiasi oleh pembantu Sultan Abu Bakar untuk memperingati perpindahan ibu kota Johor dari Teluk Belanga di Singapura ke Tanjung Puteri yang kini kita kenal dengan Johor Bahru.
Bertepatan dengan perpindahan ibu kota itulah, pakaian adat Teluk Belanga lahir dan menjadi pakaian simbol kebudayaan masyarakat Riau.
Kebaya Labuh
Kebaya Labuh merupakan pakaian adat khusus wanita Riau yang biasa dipakai ketika saat berlangsungnya upacara adat. Pakaian yang juga dikenal dengan istilah baju kurung ini begitu kental dengan unsur budaya Melayu.
Selain itu, pakaian ini memang dirancang longgar pada lubang lengan, perut, dan dada. Saat digunakan, bagian bawah baju ini berada pada posisi sejajar dengan pangkal paha, bahkan ada juga yang memakainya sampai bawah lutut.
Pada bagian bawah Kebaya Labuh ini dibuat menjuntai sampai menutupi bagian lutut penggunanya. Sama halnya dengan kebaya pada umumnya, kedua sisi depan kebaya labuh ini dikaitkan dengan 3 kancing. Sehingga bagian bawah kebaya terlihat terbuka dan melebar.
Kebaya Labuh ini kerap juga digunakan saat acara kebesara Melayu. Saat itu kaum perempuan di lingkungan kerajaan yang hanya bisa menggunakan pakaian tersebut. Bak baju hedon, Kebaya Labuh dihiasi dengan perhiasan emas, dan sebuah tas.
Teluk Belanga
Sementara itu pakaian adat Teluk Belanga biasa digunakan oleh laki-laki. Komponen yang digunakan adalah baju dan juga bawahan celana panjang. Ciri khasnya adalah terdapat pemakaian kain jenis sarung yang diikat di bagian bawah kaki sampai bagian lutut.
Biasanya tambahan kain itu dinamakan dengan tanjak yang terbuat dari kain songket. Dilihat secara langsung, Teluk Belanga memang cenderung praktis dan tidak banyak aksesoris yang melekat. Varian warna yang digunakan tampaknya tidak terlalu mencolok.
Terdapat satu aksesoris yang melekat di bagian kepala laki-laki, yaitu songko yang berbentuk persegi empat. Dalam pemakaiannya juga disesuaikan dengan usia. Untuk anak-anak biasanya dinamakan dengan pakaian monyet. Ketika nanti sudah beranjak dewasa, sudah boleh menggunakan Teluk Belanga.