Benarkah Menggigit Emas Bisa Jadi Cara untuk Memastikan Keasliannya?
Menggigit koin emas atau medali emas tidak bisa secara tepat menentukan emas asli atau tidak.


Benarkah Menggigit Bisa Jadi Cara untuk Memastikan Keaslian Emas?

Pernahkah Anda menyaksikan di film atau pada atlet peraih medali di kejuaraan, ketika mereka memperoleh emas, hal yang pertama dilakukannya adalah menggigitnya. Benarkah hal ini bisa membantu mengetahui keaslian emas?

Menurut Arnaud Manas dalam "Why do pirates and champions bite gold coins and medals?" kebiasaan menggigit emas untuk memastikan keasliannya ini merupakan hal yang muncul di masa lampau namun baru kembali dikenali di abad ke-20.
Menggigit koin sendiri bukanlah cara yang efektif atau akurat untuk menentukan keaslian emas. Mitos bahwa menggigit emas dapat mengungkapkan keasliannya berasal dari kepercayaan yang salah pada masa lampau.
Emas adalah logam yang lembut, sehingga menggigit emas hanya akan meninggalkan bekas gigi pada permukaannya tanpa memberikan petunjuk tentang kemurnian atau keaslian emas. Untuk menentukan keaslian emas, diperlukan metode yang lebih ilmiah dan akurat, seperti pengujian menggunakan alat pengujian kimia atau alat pengukur elektronik.
Menggigit koin secara berlebihan untuk menentukan apakah asli atau palsu adalah salah satu kesalahan yang banyak dipercaya. Banyak film bajak laut menggambarkannya. Selama Olimpiade London 2012, satu dari tujuh atlet menggigit medali emas mereka.


Alasan di balik praktik ini adalah penyebaran luas yang dianggap terjadi pada abad ke-19 dari koin berlapis emas timah. Karena timah jauh lebih lunak daripada emas, menggigit koin adalah uji yang masuk akal untuk mendeteksi pemalsuan.
Asal-usul tradisi ini sebenarnya lebih tua. Pada zaman abad pertengahan, koin emas dibuat dari emas murni sebanyak mungkin karena alasan prestise dan praktis. Koin-koin tersebut tipis dan relatif lunak. Juga diketahui bahwa penambahan logam lain ke emas akan membuatnya menjadi keras.
Koin emas standar abad pertengahan adalah florin Florence yang terbuat dari emas murni (24 karat, 3,5 g, diameter 20 mm) dan ditempa menggunakan metode yang sama dari tahun 1252 hingga 1523. Sebagian besar koin emas yang dibuat di Eropa pada abad ke-13 dan ke-14 didasarkan pada model florin.

Gestur para juara menggigit emas sendiri adalah hal yang relatif baru. Terutama karena medali emas yang diberikan bukanlah emas asli namun merupakan campuran.

Pada abad ke-20, menggigit emas ini adalah suatu hal yang kurang dikenal dan lebih banyak ditiru dari film bajak laut dari tahun 1940-an dan 1950-an di mana bajak laut yang agresif tersenyum dan menunjukkan gigi mereka sambil menggigit koin untuk menentukan apakah itu asli atau tidak.
Selain itu, emas tidak memiliki rasa dan menggigit benda logam dapat merusak gigi.
