Bulan-Bulan Baik untuk Menikah dalam Adat Jawa
Merdeka.com - Pernikahan putra bungsu Joko Widodo, Kaesang Pangarep sudah di depan mata. Kaesang akan menikahi Erina Gudono pada 10 Desember 2022.
Jika dihitung menggunakan kalender Jawa, maka pernikahan tersebut dilangsungkan pada bulan Jumadil Awal. Ini adalah bulan kelima dalam kalender Jawa.
Pernikahan adat Jawa biasanya diselenggarakan pada bulan-bulan tertentu. Ada bulan yang dianggap membawa berkah untuk rumah tangga. Ada juga yang dianggap kurang beruntung.
-
Bagaimana cara menentukan hari baik pernikahan Jawa? Pemilihan hari pernikahan berdasarkan weton atau kalender Jawa sangat penting. Hari yang dipilih harus dianggap baik agar pernikahan berjalan lancar dan pasangan mendapatkan keberuntungan. Ahli nujum atau sesepuh biasanya dilibatkan dalam menentukan hari baik ini.
-
Siapa yang biasanya menentukan hari baik pernikahan Jawa? Pemilihan hari pernikahan berdasarkan weton atau kalender Jawa sangat penting. Hari yang dipilih harus dianggap baik agar pernikahan berjalan lancar dan pasangan mendapatkan keberuntungan. Ahli nujum atau sesepuh biasanya dilibatkan dalam menentukan hari baik ini.
-
Bagaimana Kaesang dan Erina merasakan satu tahun pernikahan mereka? '1 tahun kami melangkah, suka duka kami lewatin bersama. Banyak hal yang terjadi pada kehidupan, tapi kami sadar kami kuat karena kami selalu menjalani kehidupan ini berdua dengan hati gembira dan bahagia.
-
Apa yang sedang dirayakan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep? Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, tengah merayakan kehamilan mereka dengan tasyakuran empat bulanan di Istana Bogor.
-
Kapan Kaesang dan Erina menikah? '1 tahun kami melangkah, suka duka kami lewatin bersama.
-
Kenapa Kembar Mayang dianggap penting dalam pernikahan Jawa? Keberadaannya dalam prosesi pernikahan mencerminkan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian integral dari identitas masyarakat Jawa.
Nah, kira-kira kapan bulan baik untuk menikah dalam kalender Jawa?
1. Jumadil Akhirfoto prewedding jelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ©2022 instagram.com/erinagudono | instagram.com/iluminen
Bulan baik untuk menikah yang pertama adalah Jumadil Akhir. Jumadil Akhir merupakan bulan keenam dalam kalender Jawa.
Pasangan yang menikah di bulan ini dipercaya bakal memiliki rumah tangga harmonis dan penuh cinta. Suami istri akan senantiasa saling setia dan diberkahi rezeki melimpah.
2. RajabBulan Rajab adalah bulan baik untuk menikah berikutnya. Rajab dianggap sebagai bulan yang penuh berkah untuk memulai rumah tangga.
Pasangan yang menikah di bulan Rajab akan hidup bahagia. Masalah yang pasti ada dalam setiap hubungan bisa diselesaikan dengan mudah. Potensi kesuksesan dalam berbisnis besar. Suami dan istri bakal didukung orang-orang di sekitarnya.
3. Ruwah©2020 PYARA | Bridestory
Selanjutnya, ada Ruwah yang juga dianggap sebagai bulan baik untuk menikah dalam adat Jawa. Pasangan yang menikah di bulan ini akan dilingkupi kedamaian seumur hidup, cepat dianugerahi momongan, serta dijauhkan dari fitnah maupun dengki dari pihak luar.
4. SyawalBanyak pasangan yang memilih menikah saat Syawal, karena yakin ini adalah bulan baik untuk mengadakan upacara pernikahan.
Syawal dipercaya sebagai bulan yang penuh kasih sayang dan cinta. Pasangan yang menikah di bulan ini bakal memiliki rumah tangga yang langgeng dan jauh dari perselingkuhan.
5. BesarBesar juga termasuk bulan baik untuk menikah. Pasangan yang memilih bulan ini sebagai hari pertama dalam membina rumah tangga bakal dikaruniai kedamaian dan dijauhkan dari masalah.
Jadi, itulah bulan-bulan baik untuk menikah menurut kalender Jawa. Meskipun tidak populer dipilih, bulan-bulan lain seperti Sapar, Bakda Mulud dan, Jumadil Awal juga boleh dipilih untuk mengadakan upacara pernikahan.
Bulan-Bulan yang Tidak Disarankan untuk Menikah
Shutterstock
Lalu, bagaimana dengan bulan yang dianggap kurang baik untuk melaksanakan pernikahan? Ternyata ada juga bulan yang sebaiknya tidak dipilih calon pengantin menurut adat Jawa.
Suro, Mulud, Sela (Dhulkaidah) dan Poso (Ramadan) biasanya dianjurkan untuk dihindari. Pasalnya, bulan-bulan ini dianggap sebagai momen untuk mawas diri dan beribadah. Jadi, tak elok jika digunakan untuk berpesta.
Demikian penjelasan tentang bulan baik untuk menikah dalam kalender Jawa.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernikahan dalam adat Jawa tak bisa lepas dari aneka mitos yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMenikah di bulan Syawal dalam Islam memiliki beberapa keistimewaan yang dianggap penting bagi umat Muslim.
Baca SelengkapnyaHitungan jawa weton masih sering digunakan untuk menentukan hari baik.
Baca SelengkapnyaMeskipun mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah, banyak orang yang percaya bahwa kesamaan tanggal lahir menciptakan ikatan khusus di antara pasangan.
Baca SelengkapnyaWeton adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penanggalan Jawa.
Baca SelengkapnyaDalam kepercayaan masyarakat Jawa, bulan Safar dikenal memiliki energi yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Baca SelengkapnyaDalam budaya Jawa, urutan kelahiran sering kali dianggap memengaruhi karakter dan kepribadian seseorang.
Baca SelengkapnyaRebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar, di mana banyak mitos yang berkembang tentangnya.
Baca SelengkapnyaTanggal cantik 2024 hari Minggu ini bisa jadi rekomendasi untuk menggelar momen istimewa.
Baca SelengkapnyaMitos pernikahan anak terakhir dengan anak terakhir menurut adat Jawa disebut akan bawa malapetaka.
Baca SelengkapnyaWeton adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penanggalan Jawa. Weton biasa digunakan untuk menghitung hari baik dan menentukan momen penting.
Baca SelengkapnyaWeton dinilai dapat memberikan pengaruh pada nasib seseorang.
Baca Selengkapnya