Ditelantarkan keluarga, lansia di Jepang curi makanan

Merdeka.com - Jepang memiliki salah satu populasi lansia yang paling cepat di antara negara maju. Sehingga muncul kekhawatiran bagaimana warga akan merawat lansia di masa mendatang.

Dalam statistik yang dilansir Telegraph, ditemukan fakta mengejutkan. Dalam setahun terakhir, sekitar seperempat dari semua kasus mengutil di Tokyo. Kabar buruknya hal tersebut dilakukan oleh lansia atau pensiunan di atas usia 65 tahun.

Lebih dari 3.320 lansia yang ditahan oleh polisi karena mengutil. Sementara remaja yang ditahan karena mencuri totalnya 3.195.

Sekitar 70 persen para lansia terbukti mencuri makanan. Ini menandakan meningkatnya kemiskinan di kalangan pensiunan yang tinggal sendirian di Tokyo. Kesepian dan kurangnya perhatian memicu terjadinya hal tersebut.

Bukti lain jumlah lansia di negeri Sakura banyak bisa dilihat dari penjualan popok dewasa. Seperti dilansir Fox News (12/7), popok dewasa terjual lebih banyak daripada popok bayi. Hal ini diperkirakan sampai pada tahun 2020. Fakta tersebut menjadi tantangan terbaru yang dihadapi sebuah negara di mana lebih dari 20 persen dari total populasi adalah lansia atau di atas usia 65 tahun.

Quartz.com mengatakan pasar popok dewasa tumbuh hingga 10 persen dari tahun ke tahun dan mencapai angka penjualan 1.4 Miliar dollar per tahunnya. Penjualan popok dewasa lebih besar hingga 2.5 kali lipat dibanding popok bayi.

Jumlah lansia yang makin banyak tanpa diiringi penanganan dan kesejahteraan yang tepat akan sangat meresahkan. Seharusnya mereka menikmati masa tua dengan gembira bukan dengan perasaan kesepian.