Haesindang, taman bertabur patung kelamin untuk penenang arwah
Merdeka.com - Samcheok Haesindang Park atau Taman Haesindang adalah taman yang terletak di pesisir timur Korea Selatan, tepatnya di kota Sinnam, sekitar 20 kilometer dari Samcheok, Provinsi Gangwon. Satu hal yang membuat taman ini jadi perbincangan banyak orang adalah puluhan patung penis yang tersebar di seluruh area taman. Sampai-sampai taman ini lebih dikenal oleh warga Korea Selatan dengan nama 'taman penis'. Di taman ini memang tersebar 50 patung berbentuk kelamin pria dengan berbagai bahan, ukuran, dan tema.
Asal-usul patung puluhan patung kelamin di tempat ini berkaitan dengan legenda tragis mengenai pasangan di zaman dulu yang bernama Auebawi dan Haesindang. Alkisah Auebawi ditinggalkan oleh tunangannya yang seorang nelayan untuk pergi berlayar. Sang kekasih berjanji untuk segera kembali, sehingga Auebawi setia menantinya di atas sebuah batu besar yang menghadap ke laut. Tetapi ternyata kekasihnya, Haesindang tak kunjung kembali karena terjebak badai. Akhirnya Auebawi meninggal tanpa sempat bertemu dengan kekasihnya itu. Konon arwahnya yang masih penasaran membalas dendam pada penduduk kampung nelayan dengan cara menyembunyikan ikan-ikan di laut sekitar desa, sehingga mata pencaharian penduduk pun terganggu.
-
Kenapa patung di Haesindang Park dibuat? Menganggap ini sebagai pertanda, kemudian penduduk kampung nelayan membuat banyak sekali patung kejantanan pria untuk Auebawi yang masih perawan sampai hari kematiannya.
-
Apa yang unik dari Taman Batu Pasir Kole? Di tempat ini, terdapat hamparan batu-batu besar di tengah persawahan yang hijau dan luas.
-
Kenapa Taman Superhero dipilih untuk meletakkan patung Kesatria Bersinar? Hadirnya Kesatria Bersinar di Taman Superhero dianggap tepat, lantaran tempat tersebut selalu didatangi banyak orang dari berbagai kalangan.Walau Superhero identik dengan anak-anak, namun rupanya taman ini kerap jadi tujuan healing kawula muda hingga orang dewasa.
-
Dimana patung ini ditemukan? Patung ini bagian dari koleksi yang dibawa ke Kanada oleh seorang imigran Yunani dari Prancis, Vincent Diniacopoulos. Istrinya, Olga, menyumbangkan koleksi dan arsip artefak ini ke Universitas Concordia Montreal pada 1999 silam.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
-
Dimana patung pria raksasa ditemukan? Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki.
Photo by Wordpress/Stella Face
Suatu hari seorang nelayan yang sedang mabuk, dengan marah dan frustrasi karena tak kunjung mendapatkan tangkapan mengencingi air laut di dekat batu tempat kematian Auebawi. Entah bagaimana beberapa hari kemudian ikan-ikan mulai bermunculan. Menganggap ini sebagai pertanda, kemudian penduduk kampung nelayan membuat banyak sekali patung kelamin pria untuk Auebawi yang masih perawan sampai hari kematiannya. Dan konon cara ini memang membuat ikan-ikan kembali dan mereka bisa melanjutkan usaha penangkapan ikan lagi.
Photo by Just Enough Korean
Versi lain dari legenda ini bercerita tentang Auebawi dan Haesindang, sepasang suami istri yang berperahu berdua untuk mencari rumput laut. Kemudian sang suami, Haesindang meninggalkan Auebawi di atas sebuah batu untuk memanen rumput laut. Ia berjanji untuk menjemput kembali sang istri jika pekerjaannya sudah selesai. Tetapi sebelum Haesindang kembali, tiba-tiba laut berubah ganas, dengan ombak besar yang akhirnya menenggelamkan Auebawi. Konon ikan-ikan yang mendadak hilang dari laut sekitar pulau adalah bentuk pembalasan Auebawi terhadap suaminya yang membiarkan ia mati tenggelam di laut. Dan batu di mana Auebawi sekarang dikenal dengan nama Batu Auebawi.
Photo by Wordpress/Stella Face
Tak ada yang bisa memastikan kebenaran cerita ini. Tetapi di salah satu sudut pulau memang terdapat sebuah kuil pemujaan kecil dengan lukisan seorang wanita muda mengenakan pakaian tradisional yang kemungkinan besar adalah Auebawi. Dan yang pasti, tradisi penduduk desa nelayan menempatkan patung penis di seluruh pulau ini masih terus berlanjut, hingga akhirnya para seniman pun ikut menyumbangkan 'kreasi penis' unik buatan mereka.
Selain patung-patung unik di sana, di Taman Haesindang juga ada sebuah museum bernama Village Folk Museum yang menginformasikan riwayat desa nelayan di pulau tersebut.
Photo by Pilgrim With a Passport (mdk/tsr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Samcheok Haesindang Park atau Haesindang Park punya puluhan patung kejantanan pria. Ini sejarahnya.
Baca SelengkapnyaPantai Air Manis di Kota Padang terkenal dengan legenda Malin Kundang.
Baca SelengkapnyaOrang Batak Toba percaya bahwa terdapat tradisi Megalitik yang masih berkaitan dengan roh leluhur.
Baca SelengkapnyaWisata Patung seribu dibangun pada tahun 2003 dan selesai pada tahun 2014.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2015, sempat muncul wacana taman budaya ini akan digusur untuk pembangunan Trans Studio.
Baca SelengkapnyaJi Lak Keng atau Jilakeng kerap kali disebut-sebut sebagai ‘Las Vegas-nya Batavia’ karena menjadi tempat hiburan dan prostitusi teramai di Batavia.
Baca SelengkapnyaSebuah lahan tidur di kolong Tol Becakayu disulap menjadi Taman Interaksi Warga.
Baca SelengkapnyaTak hanya angker, ini sisi lain Alas Roban yang menarik untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaKompleks pemakaman raja-raja Sumenep ini merupakan salah satu tempat yang disakralkan masyarakat. Konon, pagarnya punya kekuatan gaib.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca SelengkapnyaTaman Dewi Sartika langsung menawarkan kesan teduh dan sejuk. Keberadaan deretan bunga warna-warni juga menghasilkan visualiasi yang memanjakan pandangan.
Baca SelengkapnyaKolam pemandian ini jadi favorit warga Malang hingga sekarang.
Baca Selengkapnya