Hati-hati saat curhat masalah rumah tangga!
Merdeka.com - Manusia memang makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Dalam menghadapi persoalan, banyak seseorang yang menceritakan pada temannya. Hal ini tidak salah, tapi sebaiknya sebelum menceritakan masalah rumah tangga, perhatikan hal ini seperti dilansir Womansday.
1. Tidak akan pernah mandiri
Jika Anda kerap mencari solusi dengan bertanya pada orang lain terus-menerus membuat Anda tidak mandiri. Terlebih jika masalah tersebut sebenarnya bisa Anda selesaikan sendiri yang sifatnya sepele. Anda akan ketergantungan pada orang lain dan tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri.
-
Apa yang dipelajari dari biaya pernikahan dan risiko cerai? Penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan yang memilih untuk menikah dengan cara yang lebih praktis mungkin akan 'lebih berhasil' dalam jangka panjang.
-
Bagaimana komunikasi penting dalam pernikahan ini? Komunikasi yang efektif dan kemampuan untuk mencapai kompromi adalah kunci utama dalam membangun hubungan yang sehat dan bahagia. Baik anak pertama maupun anak keempat harus belajar untuk mendengarkan satu sama lain, menghargai perspektif masing-masing, dan bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah atau tantangan pernikahan yang mungkin muncul.
-
Kenapa pesta pernikahan mewah meningkatkan risiko cerai? Menurut laporan CNN, para peneliti menemukan bahwa makin tinggi pengeluaran untuk pernikahan, makin tinggi pula kemungkinan pasangan tersebut bercerai di kemudian hari.
-
Apa yang bisa menjadi pengingat dalam menghadapi konflik rumah tangga? Bertengkar terus, eh tiba-tiba hamil lagi,
-
Mengapa konflik terjadi menjelang pernikahan? Menjelang hari pernikahan, banyak pasangan merasakan tekanan yang dapat memicu terjadinya konflik. Persiapan untuk pernikahan sering kali menjadi momen yang penuh ketegangan. Berbagai keputusan penting yang perlu diambil serta perbedaan pendapat biasanya muncul jelang pernikahan.
-
Apa yang penting dalam komunikasi menjelang pernikahan? Dalam setiap hubungan, khususnya saat menjelang pernikahan, komunikasi sangatlah krusial. Penting untuk tidak ragu dalam menyampaikan perasaan, kekhawatiran, dan harapan kepada pasangan secara terbuka.
2. Pasangan akan merasa dikhianati
Masalah rumah tangga sebaiknya dibicarakan dulu bersama pasangan. Sering bercerita pada orang lain daripada dengan pasangan, tandanya Anda tidak percaya pada pasangan. Ia merasa tidak bisa diandalkan.
3. Masalah kecil bisa jadi besar
Terkadang seseorang yang diajak curhat malah sering mengompor-ngompori kita sehingga masalah bukannya jadi cepat selesai tapi menjadi lebih pelik.
4. Pendapat tidak objektif
Terkadang suatu permasalahan timbul akibat kesalahan pasangan, tapi saat Anda curhat, teman malah menyalahkan Anda. Tiap orang memiliki pandangan sendiri terhadap suatu permasalahan, jadi jangan kaget jika ada suatu pendapat yang tidak objektif.
5. Bisa mendapat saran yang buruk
Jika Anda curhat pada orang yang salah Anda bisa mendapat saran yang buruk sehingga makin memperkeruh masalah.
6. Bisa merubah pandangan soal pasangan
Saran-saran yang didapat dari orang lain kadang bisa membuat Anda berubah pikiran soal pasangan. Bisa lebih baik atau lebih buruk.
7. Membuka aib
Berhati-hati dalam menceritakan masalah rumah tangga! Anda harus bisa membedakan mana yang masih bisa dibagi dan mana yang menjadi rahasia pribadi.
Jangan sampai masalah pribadi Anda menjadi bahan gunjingan orang lain karena keseringan cerita pada banyak teman. (mdk/vic)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk mengelola emosi dalam hubungan suami istri.
Baca SelengkapnyaTerjadinya pertengkaran antara orangtua bisa sangat mempengaruhi kondisi mental anak.
Baca SelengkapnyaTradisi Asia yang masih kuat diyakini menjadi pemicu konflik antara menantu dan mertua, khususnya soal keuangan.
Baca SelengkapnyaKonflik pribadi dapat terjadi dalam berbagai macam konteks masalah.
Baca SelengkapnyaJika istri menunjukkan tanda-tanda ini, bersiap untuk mengambil langkah cepat sebelum bertambah parah
Baca SelengkapnyaMemahami red flag dapat membantu mengidentifikasi potensi perilaku kasar atau dinamika yang tidak sehat.
Baca Selengkapnya