Mengenal Unagi Cilacap, Produk Lokal yang Diekspor sampai ke Jepang
Unagi atau japanese eel yang sering ada di restoran sushi Jepang ternyata banyak yang berasal dari Cilacap.
Mengenal Unagi, Menu Favorit di Restoran Sushi
Unagi adalah salah satu menu favorit di restoran sushi. Makanan ini biasa diolah menjadi sushi atau dipanggang dengan saus dan disajikan sebagai lauk rice bowl (unadon).
Menurut Japan Guide, unagi adalah ikan belut air tawar dengan daging berlemak.
Unagi dari Jepang asli biasanya adalah Anguilla japonica yang termasuk dalam golongan ikan sidat (Anguilla), bukan belut sawah (Synbranchidae) seperti di Indonesia.
Baru-baru ini, akun Twitter @PartaiSocmed membuka fakta tentang unagi di beberapa restoran sushi terkenal di Indonesia yang ternyata merupakan produk Cilacap. Unggahan ini langsung viral.
Banyak warganet yang tak tahu kalau restoran sushi terkenal seperti Sushi Tei dan Sushi Tengoku menggunakan unagi dari Cilacap.
Selain digunakan di restoran sushi lokal, unagi dari Cilacap ternyata juga diekspor sampai ke Jepang.
Ada 20 spesies ikan sidat di seluruh dunia. Indonesia punya delapan jenis.
Dua yang paling populer untuk konsumsi dan ekspor adalah Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor.
Ikan sidat dari Indonesia mulai dilirik pasar negara lain, karena populasi sidat di Eropa dan Jepang sudah menurun drastis. Banyak juga yang sudah tak boleh ditangkap.
Pemerintah Kabupaten Cilacap dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan program Kampung Sidat pertama di Indonesia di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja.
Bukan cuma Cilacap yang mampu mengekspor ikan sidat atau unagi. Warga Sukabumi dan Banyuwangi juga membudidayakan sidat, semuanya dengan metode yang berkelanjutan.
Sidat utuh dihargai sekitar Rp200.000/kg, shirayaki Rp350.000/kg, sementara kabayaki yang bersaus dihargai Rp380.000/kg.
Saat ini, Koperasi Mina Sidat Bersatu yang mewadahi para pembudidaya sidat kewalahan memenuhi permintaan ekspor. Pasalnya, mereka diminta menyediakan 10 ton unagi setiap bulan.
Benih Sidat Sulit Didapat
Demi memenuhi kuota permintaan pasaar, pembudidaya sidat membutuhkan benih sidat (glass eel) yang besar. Pasokan benih sidat ini terhitung rendah, karena harus diambil dari alam.
Sidat Cukup Sulit Dibudidayakan
Karena alasan yang sama, ikan sidat di Jepang dan negara lain juga sulit dibudidayakan.