Keunikan Ikan Mas Sinyonya Asli Pandeglang, Bisa Dimakan dan Jadi Hiasan
Ikan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.
Ikan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.
Keunikan Ikan Mas Sinyonya Asli Pandeglang, Bisa Dimakan dan Jadi Hiasan.
Ikan mas sinyonya merupakan komoditas hewan air tawar yang banyak ditemui di Kabupaten Pandeglang, Banten. Ikan ini memiliki nilai ekonomi tinggi, karena bisa dimanfaatkan baik untuk konsumsi maupun hiasan di rumah. Ikan ini memiliki banyak keunggulan dari mulai warna, ukuran sampai bobot yang berbeda dari ikan lainnya. Cara budidayanya pun terbilang mudah, karena tak perlu perawatan khusus dengan hasil yang maksimal. Banyak masyarakat yang memburu ikan ini karena keunggulannya. Berikut informasi selengkapnya tentang ikan mas sinyonya yang unik dari Pandeglang.
-
Apa yang unik dari ikan bertaring ini? Selain taringnya yang menakutkan dan sisik berlapis baja, Harajicadectes terkenal karena kombinasi alat pernapasannya yang tidak biasa.
-
Apa keunikan dari ikan kodok? Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, Ikan Kodok ukurannya kecil, sekitar 10 sentimeter dengan garis-garis mencolok berwarna merah muda. Garis-garis itu membentuk pola telapak tangan, sehingga memancarkan keunikannya sendiri.
-
Apa saja manfaat ikan baronang? Manfaat ikan baronang sangat beragam. Khasiatnya bisa dirasakan mulai dari otak hingga tulang kita.
-
Apa itu sisik ikan? Sisik, sebagai lapisan terluar pada kulit ikan, berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah masuknya senyawa asing ke dalam tubuh ikan.
-
Bagaimana ikan di Pasar Ikan Tawang didapat? Di sana pula terdapat aktivitas bongkar muat para nelayan yang habis melaut, dan aktivitas pelelangan ikan dari nelayan ke para tengkulak atau juragan.
-
Apa saja jenis ikan di Banyuwangi? 'Spotnya tidak terlalu dalam, tapi potensi ikannya variatif. Lengkap, mulai ikan karang, ikan plagis (permukaan) ada semua,' tuturnya, dikutip dari Liputan6.com.
Asli Kecamatan Banjar
Ikan mas sinyonya diketahui merupakan asli dari Kecamatan Banjar, Pandeglang. Di daerah asalnya, ikan ini dibudidayakan, salah satunya oleh Wahyu. Dia memelihara ikan tersebut di kolam-kolam pembudidayaan. Menurut dia, ikan berwarna kuning keemasan menyala ini banyak diburu oleh peminatnya karena punya manfaat yang tidak sedikit. “Untuk harga ikan mas sinyonya ini masih cukup terjangkau, karena ikan ini dijadikan hiasan bagus dan dikonsumsi juga bergizi tinggi, ” kata Wahyu, mengutip YouTube Liputan6, Jumat (30/6)
Punya ukuran lebih besar
Ikan ini juga memiliki ukuran yang berbeda dari ikan mas atau ikan hias sejenis di daerah lain. Menurut Wahyu, ikan mas sinyonya memiliki ukuran yang lebih panjang dan ukurannya cukup besar hingga memiliki berat 20 kilogram. Ikan ini memang dibudidayakan warga secara turun temurun, sejak zaman nenek moyang. Sejak dahulu ikan ini sudah menjadi primadona di Pandeglang dan Banten. Penjualannya sendiri sudah sampai luar daerah bahkan mancanegara macam Singapura dan Timor Leste.
Budidayanya mudah
Wahyu mengaku tak terlalu sulit membudidayakan ikan berukuran besar itu. Menurut dia, ikan-ikan ini akan tetap besar hanya dengan perawatan sederhana. Dia mencontohkan bahwa di tempatnya ikan-ikan ini hanya dibudidayakan di kolam tanah. Asal airnya bersih, ikan bisa berkembang biak dengan baik. Proses kawin sampai bertelurnya pun masih memakai cara tradisional. Mulanya ikan yang akan dikawinkan dipindahkan dari dalam kolam ke wadah berbahan bambu. Setelahnya ikan betina akan bertelur beberapa waktu kemudian, lalu telurnya dipindah ke ijuk yang dipasang di atas air kolam.
Raup cuan hingga Rp50 juta per bulan
Ikan mas sinyonya diminati karena nilai ekonominya yang tinggi. Wahyu menjual di angka Rp100 ribu per kilogram tiap satu ekornya. Untuk indukan harganya Rp200 ribu per kilogram. Untuk harga yang masih larva, Wahyu menjualnya di angka Rp50 ribu, lalu benihnya dia jual Rp100 sampai Rp120 ribu per liter. Benih tersebut ukurannya mencapai 7 sentimeter per ekornya. “Jadi harganya masih sangat terjangkau, yang larva kapasitasnya per wadah itu bisa mencapai 3.000 sampai 4.000 ekor, dan untuk benih kita jual Rp100 sampai Rp120 ribu per liter, ” kata Wahyu.