Takbir Idul Adha Berlangsung Berapa Hari? Ini Perbedaannya dengan Idul Fitri
Takbir Idul Adha akan dikumandangkan selama lima hari. Pahami perbedaan waktu takbir antara Idul Adha dan Idul Fitri, serta bacaan takbir yang tepat.

Takbir Idul Adha adalah salah satu tradisi yang selalu ada dalam perayaan Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam. Setiap tahun, umat Islam mengumandangkan takbir sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Namun, sering kali muncul pertanyaan mengenai berapa lama takbir ini dikumandangkan. Durasi takbir Idul Adha berbeda dengan takbir pada Idul Fitri. Takbir Idul Adha dikumandangkan selama lima hari, mulai dari Subuh tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah.
Tradisi ini merupakan ajaran dari Rasulullah SAW yang melaksanakan takbir bersama para sahabatnya. Meskipun tidak ada ayat dalam Al-Quran yang secara langsung menyebutkan durasi takbir Idul Adha, hadits dan penafsiran dari para ulama menunjukkan bahwa takbir ini dilaksanakan sepanjang hari-hari yang dikenal sebagai Hari Tasyrik.
Untuk lebih memahami durasi takbir ini serta perbedaan waktu takbir Idul Adha dan Idul Fitri, berikut adalah penjelasan yang lebih mendalam. Dalam tradisi Islam, takbir memiliki makna yang sangat penting dan menjadi simbol rasa syukur.
"Takbir Idul Adha memang memiliki durasi yang berbeda dibandingkan dengan takbir pada Idul Fitri." Dengan mengumandangkan takbir, umat Islam memperkuat ikatan spiritual dan merayakan momen kebersamaan dalam menjalankan ibadah.
Oleh karena itu, penting bagi setiap umat Islam untuk memahami dan melaksanakan tradisi ini dengan baik, agar makna dari perayaan Idul Adha dapat dirasakan secara maksimal.
Perayaan Takbir Idul Adha berlangsung selama lima hari
Durasi pelaksanaan takbir Idul Adha telah ditentukan dengan jelas, yaitu berlangsung selama lima hari, mulai dari Subuh 9 Dzulhijjah hingga Ashar 13 Dzulhijjah. Hal ini berbeda dengan takbir pada Idul Fitri, yang hanya dilaksanakan pada malam sebelum hari raya dan saat sholat Idul Fitri. Pada Idul Adha, takbir dimulai sejak hari Arafah (9 Dzulhijjah) dan berlanjut hingga hari Tasyrik (10-13 Dzulhijjah). Takbir ini tidak hanya merupakan bentuk ibadah, tetapi juga sebagai pengingat bagi umat Islam akan makna pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.
Perlu diketahui bahwa takbir ini termasuk sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan meskipun tidak bersifat wajib. Takbir ini juga merupakan bagian dari tradisi yang telah dilaksanakan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
"Dan beralasan pada riwayat al-Baihaqi dan ad-Daruquthni (yang mengatakan): bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca takbir sesudah shalat shubuh pada hari Arafah sampai waktu ashar pada hari Tasyriq yang terakhir. Diriwayatkan juga oleh al-Hakim dari jalan lain dari Qathr ibnu Khalifah dari Abi Fadlah, dari Ali dan Ammar, al-Hakim berkata: riwayat tersebut shahih lagi dibenarkan oleh perbuatan Umar, Ali, Ibnu Abbas, dan Ibnu Mas'ud," tulis Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Takbir Hari Raya, 24: 2004.
Perbedaan antara Takbir Idul Adha dan Idul Fitri
Pelaksanaan takbir pada Idul Adha dan Idul Fitri memiliki perbedaan dalam waktu dan durasinya. Berikut adalah perincian mengenai perbedaan tersebut:
- Takbir Idul Adha dimulai pada Subuh tanggal 9 Dzulhijjah dan berlangsung hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah, yang berarti berlangsung selama lima hari. Periode ini mencakup Hari Arafah dan Hari Tasyrik.
- Takbir Idul Fitri berbeda dari Idul Adha, karena hanya dilaksanakan pada malam hari raya (malam 1 Syawal) serta saat pelaksanaan sholat Idul Fitri. Takbir ini berlangsung hanya satu malam dan beberapa jam setelah pelaksanaan sholat.
- Durasi takbir pada Idul Adha yang lebih panjang mencerminkan penekanan perayaan pada pengorbanan yang dilakukan oleh umat Islam, yang melibatkan beragam aktivitas seperti kurban dan doa.
Kedua takbir ini merupakan ungkapan syukur dan kegembiraan. Namun, takbir Idul Adha diucapkan dengan lebih meriah karena mencakup lebih banyak hari, sehingga menciptakan suasana yang lebih semarak di antara umat Islam.
Tata Cara Takbir Idul Adha
Umumnya, takbir Idul Adha dilaksanakan dengan cara mengucapkan takbir secara bersama-sama di masjid, lapangan, atau tempat umum lainnya. Berikut adalah prosedur pelaksanaan takbir yang biasa dilakukan:
- Lokasi Pelaksanaan: Takbir dilaksanakan di tempat-tempat yang disiapkan untuk shalat Idul Adha, seperti masjid dan lapangan terbuka.
- Awal Takbir: Takbir dimulai dengan seruan "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahilhamd" secara serentak.
- Pengulangan Takbir: Takbir diulang sesuai kebutuhan dengan tempo yang harmonis. Umat Islam mengumandangkan takbir untuk mengisi suasana dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT.
Pelaksanaan takbir ini dilakukan dengan penuh khidmat dan semangat, terutama pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan diri dan mengenakan pakaian yang sopan saat melaksanakan ibadah ini.
Hukum yang mendasari pelaksanaan takbir pada Idul Adha
Takbir Idul Adha memiliki landasan yang kuat dari ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat yang secara konsisten mengumandangkannya mulai dari Hari Arafah hingga akhir Hari Tasyrik. Dalam berbagai hadis, dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak takbir, tahlil, dan tahmid selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Secara khusus, waktu pelaksanaan takbir dimulai sejak Subuh tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Anjuran ini juga diperkuat oleh firman Allah SWT dalam Surah Al-Hajj ayat 28: "Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah Allah berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan berikanlah makan kepada orang yang menderita dan fakir." (QS. Al-Hajj: 28)
Ayat tersebut menekankan pentingnya menyebut nama Allah, termasuk melalui takbir, pada "hari-hari yang telah ditentukan", yang ditafsirkan oleh para ulama sebagai hari-hari Tasyrik. Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan takbir tidak hanya terbatas pada malam Idul Adha, tetapi juga berlanjut selama lima hari, sebagai bentuk ibadah, ungkapan syukur atas nikmat Allah, dan penghormatan terhadap makna pengorbanan. Dengan pemahaman ini, umat Islam diajak untuk merayakan Idul Adha tidak hanya dengan melaksanakan salat dan kurban, tetapi juga dengan memperbanyak takbir sebagai wujud keimanan dan penguatan spiritual dalam menyambut hari-hari yang penuh berkah tersebut.
Takbir Pada Idul Adha
Takbir pada Idul Adha bukan sekadar sebuah tradisi, melainkan juga mengandung banyak keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan dari takbir Idul Adha:
- Ungkapan Syukur: Takbir adalah bentuk ungkapan syukur dari umat Islam atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, terutama setelah menjalankan ibadah puasa dan kurban.
- Pahala Berlimpah: Takbir pada Idul Adha merupakan amalan sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan dan memiliki pahala yang besar di sisi Allah SWT, memberikan kesempatan untuk meraih keberkahan di hari-hari yang mulia ini.
- Mempererat Persaudaraan: Takbir pada Idul Adha juga berfungsi untuk menguatkan persaudaraan di antara umat Islam, menyatukan mereka dalam kebahagiaan dan kebersamaan saat merayakan Hari Raya Idul Adha.
- Simbol Pengorbanan: Takbir ini menjadi lambang dari makna pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, serta mengingatkan umat Islam tentang pentingnya iman dan ketakwaan.
- Meningkatkan Ketakwaan: Mengumandangkan takbir dapat meningkatkan ketakwaan umat Islam, memberikan ketenangan jiwa, dan membantu menenangkan pikiran dalam momen penuh kegembiraan.
FAQ
1. Berapa lama takbir Idul Adha dikumandangkan? Takbir Idul Adha dikumandangkan selama lima hari, mulai dari Subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar pada tanggal 13 Dzulhijjah. Waktu pelaksanaan takbir ini menjadi momen penting bagi umat Islam untuk menunjukkan rasa syukur dan kebersamaan.
2. Apa perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri? Takbir Idul Adha berlangsung selama lima hari, sedangkan takbir Idul Fitri hanya dilakukan pada malam hari raya dan saat pelaksanaan sholat Idul Fitri. Hal ini menunjukkan perbedaan signifikan dalam praktik ibadah kedua hari raya tersebut.
3. Apa saja etika saat melakukan takbiran? Saat melakukan takbiran, penting untuk mengenakan pakaian yang sopan, menjaga kebersihan diri, dan melaksanakan takbiran dengan penuh khidmat. Etika ini mencerminkan penghormatan terhadap momen suci yang dirayakan.
4. Apa dalil yang mendasari takbir Idul Adha? Dalil yang menjadi dasar pelaksanaan takbir Idul Adha terdapat dalam hadits Rasulullah SAW serta penafsiran dari surat Al-Hajj ayat 28. Ini menunjukkan bahwa takbir merupakan bagian integral dari syariat dalam merayakan hari raya.
5. Apa keutamaan takbir Idul Adha? Takbir Idul Adha memiliki berbagai keutamaan, antara lain mengingatkan umat Islam untuk bersyukur, mempererat tali persaudaraan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan takbir, umat Islam dapat merasakan kedekatan spiritual dan kebersamaan dalam merayakan hari raya.