Profil
Gde Sumarjaya Linggih
Terlahir dari darah seorang pebisnis kenamaan di Bali, Gde Sumarjaya Linggih Demer pun mengikuti jejak ayahnya dengan menjadi seorang wirausaha kaya raya. Di usia yang cukup muda, Demer, sapaannya, mulai menggeluti bisnis yang dijalankan keluarganya yang ada di Bandung, Ganeca Prima, sebuah holding company yang namanya tidak asing di telinga dengan sembilan anak perusahaan yang tersebar di Indonesia.
Bermula sebagai anak pebisnis yang sukses, lalu menjabat sebagai direktur umum beberapa anak perusahaan Ganeca Prima, pria kelahiran Buleleng, 22 Oktober 1965 ini mulai mengembangkan bisnis pertamanya di bidang wine. Berlatar belakang prospek yang menjanjikan dengan melimpahnya hasil anggur di tanah kelahirannya, Singaraja, ayah dari empat anak ini kemudian menyusun strategi pasar dan pemasaran perusahaan baru yang dirintis pada tahun 1998 silam.
Perusahaan yang diberi nama UD. Banyu Sakti tersebut memproduksi wine yang bermerek Indico. Pemasarannya memang sejauh ini hanya sebatas Bali, namun, jangan salah sangka dengan pangsa pasar yang relatif sempit Demer tidak meraup keuntungan yang besar. Meski hanya berkisar di Bali, namun, para wisatawan lokal maupun internasional banyak memburu anggur buatannya tersebut. Jadi jangan ditanya berapa keuntungan per tahunnya jika pada tahun 2003 saja produksinya telah mencapai 8.000 liter/ tahun.
Sukses di bidang bisnis, suami dari Ayu Onik Mindawati mulai mencoba terjun di bidang politik yakni bergabung dengan Golkar. Sebelumnya, ia sempat aktif mengikuti bermacam organisasi yang kemudian membawanya sebagai anggota DPR RI komisi VI yang menangani Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, BUMN, dan Standarisasi Nasional. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara Bandung ini berhasil duduk di kursi DPR RI setelah berhasil mendapatkan 115.064 suara pada pemilu tahun 2004.
Saat ini, selain aktif di parpol yang semakin membesarkan namanya dengan menjabat sebagai Wakasekjend, Demer juga menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali yang baru-baru ini menandatangani kerjasama agribisnis dan ekowisata antara Bali dan Kamboja.
Riset dan Analisa: Atiqoh Hasan