5 Mitos Tentang Ngidam saat Kehamilan, Begini Penjelasan Faktanya
Terdapat berbagai mitos tentang ngidam yang tidak memiliki penjelasan ilmiah.
Ngidam merupakan salah satu kebiasaan yang sering dialami oleh sebagian besar ibu hamil. Setiap ibu hamil, memiliki keinginan ngidam yang berbeda-beda. Ada yang ingin makan makanan asam seperti asinan, makanan manis, hingga makanan pedas yang menggugah selera.
Namun, tahukah Anda, jika terdapat berbagai mitos tentang ngidam yang sebenarnya tidak memiliki penjelasan ilmiah. Mulai dari mitos tentang keinginan ngidam yang akan terus bertambah seiring membesarnya kandungan atau mitos tentang ngidam bisa memprediksi jenis kelamin bayi.
-
Gimana mitos ini mempengaruhi kehamilan? Kepercayaan ini menyarankan bahwa mencukur bulu kemaluan selama masa kehamilan bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan ibu dan bayi.
-
Apa itu mitos membatin saat hamil? Mitos tentang 'membatin' atau memikirkan orang lain saat hamil adalah bagian dari kepercayaan dan tradisi yang beragam di Indonesia.
-
Apa saja mitos tentang ibu hamil makan rambutan? Seperti diketahui, terdapat berbagai macam mitos tentang ibu hamil yang masih dipercaya di Indonesia. Padahal mitos-mitos ini sering kali tidak didasarkan penjelasan ilmiah, sehingga kebenarannya diragukan.
-
Kenapa mitos makan pedas menggugurkan kehamilan berkembang? Ada anggapan bahwa makanan pedas bisa menyebabkan keguguran atau kebotakan bayi, tetapi itu adalah mitos yang tidak didukung oleh bukti ilmiah.
-
Apa mitos tentang perut gatal saat hamil? Banyak orang percaya bahwa perut bumil yang gatal menandakan bayi yang sedang dikandung memiliki banyak rambut. Namun, anggapan ini merupakan mitos belaka.
-
Bagaimana mitos ibu hamil tidak boleh makan cumi memengaruhi ibu hamil? Meskipun tidak ada dasar ilmiah yang mendukung klaim-klaim ini, banyak calon ibu yang memilih untuk menghindari cumi selama kehamilan demi mengikuti saran tradisional atau untuk menghindari risiko yang tidak diketahui.
Penting bagi ibu hamil untuk memahami penjelasan fakta dibalik berbagai mitos tentang ngidam yang beredar. Berikut kami rangkum informasinya yang bisa disimak.
1. Frekuensi Ngidam Bertambah, Seiring Membesarnya Kandungan
Mitos tentang ngidam yang pertama, berkaitan dengan frekuensi ngidam. Mitos yang menyebutkan bahwa frekuensi ngidam akan bertambah seiring dengan membesarnya kandungan merupakan salah satu kepercayaan yang berkembang di masyarakat.
Namun, anggapan ini tidak benar. Secara medis, ngidam atau keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan tertentu selama kehamilan tidak berkaitan langsung dengan usia kehamilan atau ukuran kandungan. Ngidam terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh wanita hamil, terutama hormon estrogen dan progesteron yang memengaruhi indra penciuman dan perasa.
Setiap wanita hamil memiliki pengalaman ngidam yang berbeda, dan tidak ada pola yang pasti bahwa semakin besar kandungan, semakin sering ngidam terjadi. Sebenarnya, frekuensi dan intensitas ngidam bisa bervariasi sepanjang kehamilan dan lebih dipengaruhi oleh kondisi hormonal serta psikologis daripada ukuran kandungan.
2. Ngidam Bisa Memprediksi Jenis Kelamin Bayi
Mitos tentang ngidam berikutnya, berkaitan dengan prediksi jenis kelamin bayi dalam kandungan. Mitos yang menyebutkan bahwa ngidam bisa memprediksi jenis kelamin bayi. Misalnya, ngidam makanan manis menandakan janin perempuan atau ngidam makanan asin dan gurih menandakan janin laki-laki. Ini adalah salah satu kepercayaan populer yang sering beredar di masyarakat.
Namun, anggapan ini tidak didukung oleh bukti ilmiah dan tidak benar. Ngidam selama kehamilan disebabkan oleh perubahan hormonal yang memengaruhi selera makan dan bukanlah indikator dari jenis kelamin bayi. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa ngidam tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan jenis kelamin janin.
Satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah melalui pemeriksaan medis, seperti USG atau tes genetik. Mitos ini lebih merupakan bagian dari tradisi lisan dan kepercayaan budaya yang tidak memiliki dasar ilmiah.
3. Ibu Hamil Cenderung Ngidam Makanan Berkalori Tinggi dan Berlemak
Mitos tentang ngidam selanjutnya yaitu berkaitan dengan jenis makanan yang diinginkan. Mitos menyebutkan bahwa ibu hamil cenderung ngidam makanan tinggi kalori dan berlemak. Anggapan ini sering kali muncul karena adanya kepercayaan bahwa tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak energi untuk mendukung pertumbuhan janin.
Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya, ngidam pada ibu hamil bisa sangat bervariasi dan tidak selalu berhubungan dengan makanan yang tinggi kalori atau berlemak. Meskipun ada beberapa ibu hamil yang mungkin menginginkan makanan berkalori tinggi, seperti es krim atau makanan cepat saji, hal ini lebih disebabkan oleh perubahan hormon yang memengaruhi selera dan preferensi makanan, bukan kebutuhan fisiologis tubuh yang meningkat.
Ngidam bisa mencakup berbagai jenis makanan, termasuk yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, atau makanan dengan kandungan gizi seimbang. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang selama kehamilan, terlepas dari jenis makanan yang mereka idamkan.
4. Ibu Hamil Harus Menuruti Ngidam dan Makan Dua Kali Lipat
Mitos tentang ngidam lainnya termasuk anjuran untuk menuruti ngidam dan makan lebih banyak. Mitos yang menyebutkan bahwa ibu hamil harus selalu menuruti ngidam dan makan dua kali lebih banyak adalah kepercayaan yang keliru. Meskipun ngidam adalah hal yang umum terjadi selama kehamilan, tidak berarti bahwa setiap keinginan harus dituruti, terutama jika ngidam tersebut berkaitan dengan makanan yang kurang sehat atau tidak memberikan nilai gizi yang baik.
Selain itu, anggapan bahwa ibu hamil harus makan dua kali lebih banyak juga tidak benar. Yang sebenarnya diperlukan adalah peningkatan asupan kalori yang sesuai dengan kebutuhan kehamilan, yang biasanya hanya sedikit lebih tinggi dari kebutuhan kalori sebelum hamil, bukan dua kali lipat.
Mengutamakan pola makan seimbang yang kaya akan nutrisi, termasuk protein, vitamin, dan mineral, jauh lebih penting daripada sekadar menuruti ngidam. Memenuhi ngidam secara bijak dan menjaga asupan makanan yang sehat akan membantu menjaga kesehatan ibu dan perkembangan janin yang optimal.
5. Jika Ngidam Tidak Kesampaian, Bayi Akan Mengeces
Mitos tentang ngidam yang terakhir, yaitu berkaitan dengan kemungkinan bayi mengeces. Mitos yang menyebutkan bahwa jika ngidam ibu hamil tidak kesampaian, maka bayi akan sering mengeces adalah kepercayaan yang tidak memiliki dasar ilmiah. Mitos ini berkembang di berbagai budaya dan sering kali membuat ibu hamil merasa khawatir jika keinginan mereka tidak terpenuhi.
Namun, kenyataannya, tidak ada hubungan antara ngidam yang tidak terpenuhi dengan kondisi bayi setelah lahir, termasuk kebiasaan bayi yang sering mengeces. Mengeces pada bayi adalah hal yang normal dan disebabkan oleh perkembangan kelenjar air liur yang belum sepenuhnya matang, bukan karena ngidam ibu yang tidak terpenuhi selama kehamilan.
Oleh karena itu, ibu hamil tidak perlu merasa cemas jika ngidam mereka tidak selalu bisa dituruti, karena hal ini tidak akan memengaruhi kondisi kesehatan atau kebiasaan bayi setelah lahir.