6 Manfaat Mengunyah Makanan Lebih Lama, Begini Cara yang Benar
Tidak hanya membantu dalam proses pencernaan, tetapi mengunyah juga dapat berkontribusi pada pengendalian berat badan dan kesehatan gigi.
Mengunyah bukan sekadar untuk mendapatkan kenikmatan makanan, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan kita.
6 Manfaat Mengunyah Makanan Lebih Lama, Begini Cara yang Benar
Apa yang membuat kegiatan makan kita terasa lebih nikmat? Selain karena rasa makanan, mengunyah makananlah yang membuat kita bisa merasakan kelezatan dan kenikmatan dari makanan.
Namun, tidak semua orang bisa menikmati proses tersebut. Mereka mungkin lebih suka mengunyah dan menyelesaikan makan dengan cepat.
-
Bagaimana cara mengunyah makanan yang benar? Saat makan, ada cara yang benar dan salah untuk mengunyah. Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan manfaat maksimal dari makanan Anda: Jangan menyendok terlalu banyak. Dengan makanan di mulut Anda, tutup bibir Anda dan mulai mengunyah. Lidah Anda harus memindahkan makanan dari sisi ke sisi dan rahang Anda harus berputar sedikit. Kunyahlah perlahan, hitung hingga 32 dengan setiap gigitan makanan. Anda mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit waktu tergantung pada jenis makanan. Setelah gigitan kehilangan semua teksturnya, Anda dapat menelannya.
-
Bagaimana mengunyah makanan agar mudah dicerna? 'Untuk pencegahan, pertama-tama berkaitan dengan lambung, tempat kita memproses makanan. Jadi, proses pertama itu ada di mulut kita, dan kita harus mengunyah dengan baik,' kata Dr. Agi dalam diskusi daring beberapa waktu lalu.
-
Mengapa mengunyah makanan dengan benar penting? Mengunyah dengan perlahan dan menyeluruh bukan hanya penting untuk proses makan dan menelan, tetapi juga dapat menghindari berbagai masalah pencernaan dan kesehatan lainnya.
-
Mengapa mengunyah makanan hingga 32 kali penting? Mengunyah makanan adalah langkah awal yang krusial dalam pencernaan, karena membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah dicerna. Selain itu, saat makanan bercampur dengan air liur, tubuh kita dapat mengekstraksi jumlah nutrisi terbesar dari makanan yang kita konsumsi.
-
Apa yang harus dilakukan agar kenyang lebih lama? Salah satu tips yang sering dilupakan adalah kebiasaan mengunyah makanan secara menyeluruh sebanyak 32 kali sebelum menelan.
-
Apa saja masalah kesehatan yang muncul dari mengunyah makanan terlalu cepat? Orang yang tidak mengunyah makanan dengan baik sebelum menelan sering kali mengalami masalah pencernaan dan berisiko lebih tinggi untuk tersedak, aspirasi, malnutrisi, dan dehidrasi.
Namun, mengunyah bukan sekadar untuk menikmati makanan. Inilah yang seringkali tidak kita sadari bahwa proses mengunyah yang benar juga penting saat makan. Kita sering terburu-buru dan tidak memberi perhatian yang cukup pada cara kita mengunyah makanan. Padahal, mengunyah makanan lebih lama memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.
Tidak hanya membantu dalam proses pencernaan, tetapi mengunyah juga dapat berkontribusi pada pengendalian berat badan dan kesehatan gigi. Dalam artikel ini, kita akan melihat berbagai manfaat mengunyah makanan lebih lama serta cara-cara yang tepat untuk melakukannya.
Pencernaan yang Lebih Baik:
Mengunyah makanan lebih lama membantu memecah partikel makanan menjadi lebih halus. Hal ini memudahkan proses pencernaan di lambung dan usus. Partikel yang lebih halus dapat diserap lebih baik oleh usus, sehingga tubuh dapat menerima nutrisi yang lebih optimal. Proses ini juga membantu mengurangi risiko makanan tidak tercerna dengan baik, yang dapat menyebabkan sisa makanan difermentasi oleh bakteri di usus dan menghasilkan gas, seperti perut kembung, sendawa, dan buang angin yang berlebihan.
Mengoptimalkan Kerja Enzim:
Kelenjar ludah di mulut memproduksi enzim yang membantu melancarkan proses pencernaan. Mengunyah makanan lebih lama meningkatkan produksi enzim ini, sehingga tubuh dapat menerima mineral dan nutrisi dari makanan dengan lebih efektif. Enzim ini memecah makanan menjadi komponen yang lebih sederhana, sehingga tubuh dapat memprosesnya dengan lebih baik.
Mengontrol Jumlah Makanan:
Mengunyah makanan lebih lama dapat membantu mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi. Otak akan menyadari jumlah makanan yang dikonsumsi karena cara mengunyahnya, sehingga dapat membantu menghindari makan berlebihan. Hal ini sangat penting untuk menjaga berat badan yang seimbang dan mencegah peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.
Baik untuk Kesehatan Mulut dan Terhindar dari Penyakit:
Mengunyah makanan lebih lama sangat baik untuk kesehatan mulut. Air liur yang diproduksi saat mengunyah dapat membersihkan partikel makanan dan bakteri di mulut, sehingga penumpukan plak dan kerusakan gigi dapat diatasi. Selain itu, senyawa hidrogen karbonat pada air liur dapat menetralkan pembentukan plak gigi, yang dapat mencegah karies gigi.
Mengurangi Risiko Karies Gigi:
Mengunyah makanan lebih lama dapat mengurangi risiko karies gigi. Ketika makanan dikunyah dengan baik, sisa-sisa makanan lebih mudah dihilangkan dari gigi, sehingga tidak ada sisa makanan yang dapat menyebabkan pembusukan gigi. Hal ini juga membantu menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut.
Mengoptimalkan Respons Tubuh untuk Menghasilkan Perasaan Kenyang:
Mengunyah makanan lebih lama dapat mengoptimalkan respons tubuh untuk menghasilkan perasaan kenyang. Ketika makanan di mulut dikunyah sampai benar-benar halus, otak akan mengirimkan sinyal bahwa makanan tersebut sudah cukup, sehingga lambung akan menjadi lebih cepat kenyang. Hal ini dapat membantu menghindari makan berlebihan dan mencegah peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.
Bagaimana Cara Mengunyah yang Benar?
Mengunyah makanan dengan benar adalah proses yang penting untuk memastikan bahwa makanan dapat dicerna dengan baik dan membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah aturan mengunyah makanan yang benar:
1. Ambil Makanan Secukupnya:
Jangan sampai sendok atau garpu Anda dibanjiri makanan. Ambil makanan secukupnya saja, dan pastikan makanan tidak sampai berjatuhan. Hal ini membantu Anda mengunyah makanan dengan lebih efektif dan menghindari kelebihan makanan yang tidak dapat dicerna dengan baik.
2. Tutup Bibir dan Mulai Mengunyah:
Ketika makanan sudah di mulut, tutuplah bibir dan mulai mengunyah. Lidah Anda harus memindahkan makanan dari satu sisi ke sisi lainnya, agar tidak satu sisi gigi saja yang mengunyah. Rahang Anda juga harus sedikit berputar untuk memastikan semua gigi berpartisipasi dalam proses mengunyah.
Kunyahlah makanan secara perlahan, hitung hingga 32 kali dalam setiap gigitan. Meski angka 32 bukan jumlah yang baku, namun sebagian besar makanan memang perlu dikunyah sekitar 30-an kali. Anda mungkin perlu mengunyah dalam jumlah lebih besar tergantung pada jenis makanan. Misalnya, makanan yang sulit dikunyah seperti daging dan kacang-kacangan memerlukan 40 kali kunyahan, sedangkan makanan yang mudah dikunyah seperti buah-buahan hanya membutuhkan 10-15 kali.
4. Pastikan Tekstur Makanan Halus Sebelum Ditelan:
Pastikan tekstur makanan sudah menjadi lebih halus sebelum ditelan. Hal ini memastikan bahwa makanan dapat dicerna dengan baik di lambung dan usus, sehingga nutrisi dapat diserap dengan efektif.
5. Minum Air Putih Setelah Selesai Makan:
Minum air putih setelah selesai makan untuk membantu membersihkan sisa-sisa makanan dan bakteri di mulut, serta menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Dengan mengikuti aturan ini, Anda dapat memastikan bahwa makanan Anda dicerna dengan baik, membantu menjaga kesehatan tubuh, dan menghindari masalah pencernaan seperti tersedak, dehidrasi, dan keracunan makanan.
Bagaimana Jika Terlalu Cepat Mengunyah?
Jika Anda mengunyah makanan terlalu cepat, beberapa akibat yang dapat terjadi adalah:
Otak dan perut (lambung) melakukan kerja sama saat kita makan. Perut akan menyampaikan sinyal kenyang ke otak, dan dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengantarkan sinyal tersebut. Jika Anda makan dan mengunyah makanan dengan cepat, lambung akan terisi penuh makanan lebih cepat sebelum sinyal kenyang disampaikan. Hal ini menyebabkan Anda makan lebih banyak dan mengonsumsi kalori berlebih, sehingga berat badan akan naik.
Tertelannya Udara:
Makan terlalu cepat dapat menyebabkan tertelannya udara ke dalam lambung. Hal ini terjadi karena porsi dalam sekali suap cenderung lebih besar dan akibatnya udara yang ikut masuk bersama makanan juga dalam jumlah yang lebih besar. Udara yang tertelan dan masuk ke dalam lambung akan menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung.
Gangguan Pencernaan:
Makan dengan cepat juga dapat mengganggu pencernaan pada lambung. Hal ini dikarenakan proses penghancuran makanan pada mulut tidak terjadi secara benar, maka proses pencernaan pada lambung akan bekerja lebih keras lagi dari biasanya sebelum didistribusikan ke seluruh tubuh.
Tidak Peka terhadap Sinyal Lapar dan Kenyang:
Orang yang terbiasa makan dengan cepat, maka bisa menjadi tidak peka terhadap sinyal lapar dan kenyang. Jika hal ini terjadi, Anda akan dapat makan kapanpun sesuai dengan emosi, dan bukan karena sinyal lapar yang dikeluarkan oleh tubuh.
Tersedak:
Makan terlalu cepat bisa memicu Anda untuk tersedak. Sebab, makanan yang Anda konsumsi belum sempurna dikunyah, sehingga Anda berisiko tersedak.
Proses Pencernaan Menjadi Lambat:
Makan terlalu cepat dapat membuat proses pencernaan menjadi lambat. Hal ini karena makanan tidak sempurna dikunyah, sehingga lambung harus bekerja lebih keras untuk mencerna makanan yang tidak tercerna dengan baik.
Asam Lambung Naik:
Makan cepat, begitu juga minum cepat, dapat meningkatkan aliran balik asam lambung ke kerongkongan setelah makan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit asam lambung (GERD) yang menyebabkan gejala nyeri ulu hati hingga sesak napas.
Peningkatan Berat Badan:
Kebiasaan makan cepat juga akan memaksa otot lambung untuk lebih meregang dan membesar. Semakin sering makan dengan cepat, maka otot lambung akan mudah untuk meregang, sehingga semakin hari semakin banyak makanan yang dibutuhkan untuk bisa merasa kenyang.
Memutus Hubungan Sinyal Lapar dan Kenyang:
Makan terlalu cepat dapat memutus hubungan sinyal lapar dan kenyang, sehingga Anda akan makan kapanpun sesuai dengan emosi, bukan karena sinyal lapar yang dikeluarkan oleh tubuh.