7 Masjid Bernilai Artistik Tinggi di Jawa Barat, Siap Sambut Ramadan

Merdeka.com - Masjid merupakan sebuah bangunan yang dipergunakan untuk pelaksanaan Ibadah bagi umat Islam. Biasanya ciri khas masjid adalah memiliki menara atau berkubah yang menjulang tinggi sebagai pengingat akan keesaan Allah.

Demi menambah kenyamanan dan kekhusyukan umat Islam dalam beribadah, beberapa masjid membuat desain yang eksotis dan unik sehingga menambah daya tarik tersendiri.

Seperti 7 masjid di Jawa Barat dan sekitarnya ini, yang memiliki desain unik nan megah. Masjid ini bisa dijadikan sebagai ikon kebanggaan dari masing-masing wilayah yang memiliki masjid dengan keindahan yang luar biasa tersebut.

Masjid Raya Al Azhar Bekasi

Masjid Raya Al Azhar Bekasi

alazharsummarecon.sch.id 2020 Merdeka.com

Dilansir dari Brilio.net, Masjid Raya Al Azhar merupakan salah satu dari ke 7 Masjid yang memiliki arsitektur luar biasa. Masjid yang terletak di daerah Summarecon, Bekasi tersebut dikatakan memiliki desain yang unik. Masjid Raya Al Azhar memiliki desain berbentuk kubus dan menyerupai kabah.

Selain itu, Masjid Raya Al Azhar Summarecon juga tidak memiliki jendela, namun memiliki banyak lubang ventilasi serta sebuah kolam air. Jika masuk ke dalam dan menghadap ke arah depan (menghadap ke kiblat) tampak jelas ruang terbuka yang langsung menghadap ke pemandangan di luar masjid, sehingga bisa menyejukkan siapapun yang melaksanakan Ibadah di Masjid tersebut.

Masjid Raya Al Azhar Summarecon ini juga dirancang oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan memiliki kapasitas sebanyak 1.500 jamaah.

Masjid Al Irsyad Padalarang

simas.kemenag 2020 Merdeka.com

Masjid Al Irsyad merupakan sebuah masjid besar yang berada di Jl Raya Parahyangan Km 2,7, Desa Cipeundeuy, Padalarang, Jawa Barat. Masjid yang selesai dibangun pada 2010 tersebut dianggap memiliki arsitektur yang unik dan berbeda dari masjid lain. Terlihat desain yang berbentuk persegi, serta memiliki motif dua kalimat tauhid, Laailaha Ilallah Muhammad Rasulullah, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, masjid ini memiliki nilai simbolik yang kuat.

Secara keseluruhan, Masjid ini memiliki luas sekitar 1.871 meter persegi dan hanya memiliki tiga warna dasar yaitu putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga warna tersebut menjadikan Masjid Al Irsyad terlihat hidup, modern, simpel namun tetap nilai artistik tinggi sehingga enak dipandang.

Di dalam interior masjid juga terdapat 99 buah lampu yang merupakan simbol 99 nama-nama Allah atau Asmaul Husna, dan 99 nama tersebut juga tertulis di masing-masing lampu tersebut. Tulisan pada lampu-lampu itu dapat dibaca secara jelas dimulai dari sisi depan kanan masjid hingga tulisan ke-99 pada sisi kiri bagian belakang masjid.

Ruang salat di Masjid Al Irsyad mampu menampung sekitar 1.500 jamaah. Masjid ini juga terlihat tidak memiliki tiang atau pilar di tengah sebagai penyangga atap, sehingga terasa begitu luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang atapnya.

Lanskap dan ruang terbuka, sengaja dirancang berbentuk garis-garis melingkar yang mengelilingi bangunan masjid. Lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid itu terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi Kakbah. Masjid Al Irsyad Padalarang juga didesain oleh Ridwan Kamil.

Masjid Al Safar Cipularang

Masjid Al Safar

Brilio.net 2020 Merdeka.com

Masjid Al Safar adalah masjid karya Ridwan Kamil yang dibangun di kawasan Rest Area Tol Cipularang KM 88. Masjid tersebut ternyata masuk dalam nominasi arsitektur terbaik dari Abdullatif Al Fozan Award 2019 dari Arab Saudi.

Ridwan Kamil yang mendesain Masjid Al Safar bersama Urbane Indonesia dan mengungkapkan bahwa sebenarnya bentuk Masjid Al Safar ialah trapesium. Bentuk tersebut memperlihatkan estetika arsitektur Islam yang kuat di bidang geometri dan terinspirasi dari Alam.

Dari segi desain, tampak bentuk trapezium yang rumit namun memiliki sisi arsitektural yang canggih, selain itu ruang imam memiliki bentuk segitiga yang indah dihiasi lampu tipis yang menyinarinya berwarna putih dan kuning.

Masjid Jami Darussalam Jakarta

Masjid Jami Darussalam

Liputan6.com 2020 Merdeka.com

Masjid yang terletak dibilangan Tanah Abang Jakarta Pusat ini memiliki julukan Masjid Segitiga. Jika kita melangkah ke dalam masjid desain segitiga terlihat dari bentuk tiang yang menempel di dinding sisi persisinya saling membentuk segitiga.

Selain itu, komposisi kaca yang melekat di antara tiang tersebut semakin menambah eksotis desain dari masjid yang dibangun tahun 2015 lalu. Masjid yang terkenal tanpa kubah tersebut juga dianggap berbentuk seperti atap rumah, sehingga terlihat berbeda dengan kebanyakan masjid-masjid yang ada di Indonesia.

Masjid Terapung Al Jabbar

Masjid Terapung Al Jabbar

Brilio.net 2020 Merdeka.com

Masjid megah dan artistik terbaru karya Ridwan Kamil berikutnya ialah Masjid Terapung Al Jabbar yang dibangun di kawasan Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Bangunan masjid dikelilingi danau yang mengitari seluruh area masjid seluas 21 hektar.

Masjid tersebut jika dilihat dari ketinggian memiliki daya tarik yang luar biasa sehingga bisa menjadi nilai plus ketika nantinya masjid tersebut jadi. Informasi terkini pembangunan masjid tersebut masih berlangsung.

Digadang-gadang Masjid Terapung Al Jabbar ini akan menjadi ikon baru bagi Kota Bandung Jawa Barat dan menjadi daya tarik untuk beribadah secara khusyuk di masjid anyar rancangan Gubernur Ridwan Kamil.

Masjid Raya Asmaul Husna

Masjid Raya Asmaul Husna/Brilio.net 2020 Merdeka.com

Masjid Raya Asmaul Husna sendiri dibangun pada tahun 2010, serta diresmikan oleh Bupati Tangerang Zaki Iskandar di tahun 2013, Masjid Asmaul Husna sengaja di desain sebagai miniatur Asmaul Husna dengan seluruh ukiran 99 Nama Allah pada dindingnya. Arsitek desain Ridwan Kamil, mewujudkan sisi moderen berbalut keanggunan dan kemegahan Islam dalam bentuk masjid yang indah dan nyaman.

Masjid Raya Amaul Husna di Serpong Tangerang terlihat sangat mencolok dari luar dengan warnanya yang hijau. Selain itu Masjid Asmaul Husna tersebut memiliki kubah yang berbeda dengan masjid yang lain, yakni berbentuk lengkungan tipis sehingga menampilkan sisi arsitektural yang seimbang jika diberi cahaya.

Tak hanya itu, bagian menara masjid juga tak kalah unik, yakni berbentuk seperti bambu runcing dengan dihiasi bintanf dan bulan sabit di atasnya sebagai lambang ke esaan Allah.

Masjid Bambu Saka Buana

Gnfi 2020 Merdeka.com

Masjid Bambu Saka Buana merupakan ikon baru masjid dengan nuansa tradisional sunda, masjid dengan dekorasi penuh dari bambu ini terletak di kawasan Tol Tangerang-Merak, masjid ini baru saja diresmikan pada Senin (20/1) lalu.

Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, desain dari masjid bambu ini memiliki model seperti perahu nangkub atau dengan posisi tengkurap. Menurut Yayasan Bambu Indonesia masjid ini memiliki arsitektur khas Jawa Barat bahkan, masjid bambu ini bisa dibilang terbesar di dunia.

Dari keindahan Masjid Saka Buana ini terlihat dari keunikan berupa bentuknya yang serat akan makna filosofi islami. Seperti adanya lima buah banbu runcing yang terletak di bagian mihrab yang memiliki arti rukun islam serta juga ada bambu yang berbentuk tudung puteri yang melingkar enam bilang potongan yang menggambarkan rukun iman.

Desain interior dari Masjid Saka Buana juga memiliki gazebo dengan tulisan lafadz Allah dan Muhammad diatasnya. Selain itu yang membuat Masjid ini terasa begitu nyaman yakni ornamen bambu yang memiliki karakter menyerap udara dari luar sehingga terasa sejuk dan menambah khusyuk ketika beribadah di dalamnya. (mdk/nrd)