Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenis Lemak dalam Tubuh yang Sering Dikonsumsi, Tidak Semuanya Buruk

Jenis Lemak dalam Tubuh yang Sering Dikonsumsi, Tidak Semuanya Buruk 10 fungsi lemak dalam tubuh. halodoc.com ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Lemak merupakan salah satu makronutrien yang penting. Ada beberapa jenis lemak makanan, dan beberapa di antaranya menyehatkan daripada jenis yang lain.

Ya, tidak semua lemak buruk bagi tubuh. Lemak juga berperan penting untuk beberapa fungsi tubuh. Ini adalah sumber energi, dan melindungi kerangka dan saraf. Lemak juga memungkinkan nutrisi lain untuk melakukan tugasnya.

Namun, tidak semua lemak makanan sama-sama bermanfaat. Lemak jenuh dan lemak trans misalnya, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit. Sementara lemak tak jenuh merupakan jenis lemak yang mendukung.

Daging, produk susu, makanan ringan, dan makanan yang dipanggang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Sedangkan beberapa sumber lemak tak jenuh bisa berupa kacang-kacangan, minyak, biji-bijian, dan alpokat.

Terlepas dari jenisnya, semua lemak memiliki jumlah kalori yang sama, yaitu 9 kalori per gram, dibandingkan dengan karbohidrat dan protein padat energi, yang sekitar 4 kalori per gram.

Berbagai jenis lemak mempengaruhi kesehatan dengan cara yang berbeda, terutama kesehatan darah dan jantung. Dalam artikel kali ini, kami akan mengulas lebih lanjut tentang jenis-jenis lemak yang ada dalam tubuh kita.

Lemak Jenuh

Jenis lemak yang pertama adalah lemak jenuh. Lemak jenuh berbentuk padat pada suhu kamar dan kadang-kadang disebut lemak padat. Struktur karbon dasar asam lemak ini "jenuh" dengan atom hidrogen.

Dilansir dari medicalnewstoday.com, lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kesehatan jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak dalam jangka waktu lama. Asupan lemak jenuh yang tinggi pada akhirnya dapat meningkatkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dalam tubuh. Dan pada gilirannya, akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar seseorang tidak makan lebih dari 13 gram lemak jenuh per hari.

Beberapa sumber lemak jenuh antara lain:

  • daging hewan dan produk daging
  • produk susu, kecuali yang bebas lemak
  • makanan olahan, termasuk makanan yang dipanggang, makanan ringan, dan kentang goreng
  • beberapa minyak nabati, termasuk minyak kelapa, minyak sawit, dan cocoa butter
  • Penelitian menunjukkan bahwa tidak sehat untuk mengganti lemak jenuh dalam makanan dengan karbohidrat olahan atau gula, yang juga buruk bagi kesehatan. Sebaliknya, seseorang harus mengganti sumber lemak jenuh dengan makanan yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, alpokat, dan sayuran.

    Lemak Tak Jenuh

    Jenis lemak yang kedua yaitu lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh berbentuk cair pada suhu kamar, dan sebagian besar berasal dari minyak nabati. Profesional kesehatan menganggap ini sebagai lemak "baik".

    Terdapat dua jenis lemah tak jenuh yang utama, yaitu:

    Lemak tak jenuh tunggal

    Molekul lemak tak jenuh tunggal tidak jenuh dengan atom hidrogen (setiap molekul lemak telah terikat dengan satu atom hidrogen). Lemak tak jenuh tunggal dapat menurunkan LDL, atau kadar kolesterol “jahat”, dan menjaga kadar kolesterol “baik” high-density lipoprotein (HDL) yang sehat.

    Namun, hanya menambahkan lemak tak jenuh tunggal ke dalam makanan tidak akan memiliki efek tersebut, kecuali jika seseorang juga mengurangi asupan lemak jenuhnya.

    Banyak profesional kesehatan melaporkan bahwa diet kaya lemak tak jenuh tunggal juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Diet Mediterania, yang menurut penelitian dapat mengurangi risiko penyakit kronis, mengandung banyak lemak tak jenuh tunggal.

    Sumber lemak tak jenuh tunggal meliputi:

  • zaitun dan minyak zaitun
  • kacang dan selai kacang
  • alpokat
  • Lemak tak jenuh ganda

    Sejumlah ruang di sekitar setiap molekul lemak tak jenuh ganda tidak jenuh dengan atom hidrogen. Ahli gizi melaporkan bahwa lemak tak jenuh ganda baik untuk kesehatan, terutama yang berasal dari ikan dan ganggang, yang dikenal sebagai asam lemak tak jenuh ganda omega-3.

    Kantor Statistik Diet mengatakan bahwa asam omega-3 dapat membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi trigliserida dalam darah, dan meningkatkan kesehatan otak, sendi, dan mata. Asam lemak omega-3 dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol darah dan, peradangan.

    Jenis lemak tak jenuh ganda lainnya adalah asam lemak omega-6., yang sebagian besar ada pada minyak nabati dan makanan olahan. Asupan omega-6 yang berlebihan, dapat menyebabkan peningkatan peradangan.

    Sumber lemak tak jenuh ganda meliputi:

  • ikan berminyak, seperti sarden, mackerel, trout, salmon, dan herring
  • minyak safflower, biji anggur, kedelai, dan bunga matahari
  • kacang-kacangan, biji-bijian, dan telur rebus
  • Lemak Trans

    Jenis lemak yang ketiga yakni lemak trans. Lemak trans adalah produk dari proses penambahan hidrogen ke minyak nabati cair untuk membuatnya lebih padat. Nama lain untuk lemak trans adalah minyak terhidrogenasi parsial.

    Lemak trans memiliki efek kesehatan yang merusak. Jenis lemak ini akan meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa lemak trans dikaitkan dengan 500.000 kematian kardiovaskular setiap tahun.

    Sumber lemak trans dapat meliputi:

  • makanan yang digoreng, seperti kentang goreng
  • donat, pai, kue kering, biskuit, dan makanan panggang lainnya
  • adonan pizza, kue kering, dan kerupuk
  • makanan kemasan
  • makanan cepat saji
  • Jika ada daftar bahan pada kemasan makanan yang mencantumkan “minyak terhidrogenasi parsial”, itu berarti produk tersebut mengandung lemak trans. (mdk/ank)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP