Kreatif, Seniman di Garut Ini Ubah Sampah Eceng Gondok Jadi Lukisan yang Menawan

Merdeka.com - Usia tak jadi halangan bagi seorang Syam Al Yasin (65) untuk terus berkreasi. Pelukis asal Garut, Jawa Barat ini mampu mengubah eceng gondok dan tanaman air lain menjadi sebuah karya yang indah dan bermanfaat. Sering kali dianggap hama, di tangan Syam tanaman-tanaman tersebut menjelma menjadi karya seni dengan nilai tinggi.
"Sebenarnya tidak hanya eceng gondok, tetapi bisa teratai, lumut dan lainnya," jelasnya seperti dilansir dari Liputan6.
Pria yang akrab disapa Apih tersebut selama ini juga dikenal sebagai pelukis yang kerap menyampaikan pesan sosial. Berikut selengkapnya.
Membawa Misi Lingkungan
Apih menjelaskan jika inovasinya ini berawal dari banyaknya tanaman liar di kawasan Situ Bagendit di Garut, Jawa Barat. Ia pun mencoba memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut dalam karyanya yang terbaru dengan membawa misi lingkungan.
Menurutnya, pengelolaan sampah berbasis lingkungan perlu diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat agar memberikan manfaat.
"Alam itu bisa mensejahterakan, bisa juga malah menyengsarakan, tergantung kita semua," ujarnya.
Salah satu lukisan Apih yang memanfaatkan tanaman liar ini berjudul Pembalakan Liar. Dalam lukisannya tersebut, ia memanfaatkan eceng gondok dengan campuran lumut untuk menggambarkan praktik perusakan lingkungan tersebut.
Melalui hasil karyanya ini, Apih bisa menyampaikan pesannya tanpa harus meninggalkan usur estetikanya.
"Coba yang merusak alam itu siapa?" ujarnya kembali bertanya.
Menyuguhkan Karya Menawan
Saat membuat lukisannya, Apih kerap menggabungkan tanaman liar dengan sketsa gambar yang telah dibuat sebelumnya. Pertama-tama, ia mengeringkan eceng gondok dan lumut sebelum kemudian ditempel dalam kanvas yang telah dibuat sketsa pemandangan alam.
Ia kemudian menempelkan tanaman tersebut di bagian yang merepresentasikan idenya sesuai tema yang diangkat.
"Hanya bagian tertentu yang tidak ditempeli bahan campuran eceng gondok sesuai dengan tema yang akan kita angkat," ungkap Apih.
Hasilnya sungguh menakjubkan, replika alam dalam bentuk mini itu, mampu menyuguhkan sebuah lukisan yang indah dan penuh makna.
"Tak lupa kami juga bubuhi warna yang disesuaikan dengan tema lingkungan," ujarnya.
Dari keahliannya itu, Apih kerap mendapatkan tawaran melukis dengan tema lingkungan di beberapa daerah di Jawa Barat. Ia juga berniat untuk membuat pameran tunggal. Namun karena keterbatasan biaya, keinginannya tersebut belum terlaksana.
"Saya sebenarnya ingin pameran tunggal, namun terkendala soal biaya," ujarnya sedikit curhat sambil tersenyum ramah.
Bagi Apih, menghasilkan sebuah lukisan yang indah dari bahan sampah lingkungan bisa menjadi media dalam menyalurkan idealisme, termasuk kritik sosial bagi masyarakat.
"Sebentar lagi saya mau membuat lukisan dari tanaman supa (jamur), artinya supaya paham kehidupan, supaya kenal alam dan lainnya," ujar pelukis penyuka filsafat tersebut.
Menyulap Sampah Menjadi Berkah
Pemanfaatan sampah eceng gondok dan lumut hijau dari wisata air di Situ Bagendit rupanya membawa berkah tersendiri bagi Apih. Banyak dari wisatawan yang tertarik dengan keindahan serta pesan di balik visualnya.
Ia pun tidak mematok harga yang terlampau tinggi untuk hasil karyanya. Baginya, sebuah lukisan yang indah dan sarat makna lebih penting daripada nilai harga penjualan lukisan.
"Yang sulit itu kepuasan batin, soal harga bisa dinegoisasikan. Intinya bagaimana dari sampah bisa menjadi petuah, bisa menjadi berkah, menjadi rupiah bahkan bisa menjadi masalah," kata dia.
Apih menjelaskan jika setiap lukisan berbahan sampah organik yang ia buat, dihargai sekitar Rp 1-5 juta.
"Tapi sekali lagi bukan Apih yang buat itu (harga), tapi mereka yang memberikan harga," ujarnya bangga.
Gerai Lukisan Bosas di Situ Bagendit
©2021 liputan6/ Merdeka.com
Apih sendiri merupakan pengelola gerai lukisan Bosas (Bojong Dalam Sadulur Salembur) di kawasan wisata alam tersebut. Ia memiliki rencana ingin memperbaharui konsep di gerai tersebut, setelah proses revitalisasi di Situ Bagendit selesai.
"Tentu dengan tampilan yang lebih segar dan berwarna, doakan saja," pungkasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya