Peristiwa 5 Oktober, Sejarah Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
Merdeka.com - Dalam mempertahankan negara dari ancaman dan gangguan, negara Indonesia memiliki pasukan Tentara Nasional Indonesia, atau biasa kita kenal dengan TNI. Dan pada tanggal 5 Oktober menjadi hari istimewa, karena TNI akan genap berusia 76 tahun.
Dilansir dari situs tni.mil.id, Tentara Nasional Indonesia lahir di tengah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata.
Mempertahankan keutuhan Indonesia selama 76 tahun dengan gagah, TNI juga menyimpan sejarah panjang yang mengiringi perkembangan bangsa Indonesia. Dalam artikel berikut, kami akan menyampaikan bagaimana sejarah lahirnya dan perkembangan TNI sampai saat ini.
-
Kenapa tanggal 5 Oktober jadi Hari TNI? Momen peringatan HUT TNI itu tak lain dipilih lantaran pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tahun 1945 silam, tepat setelah dua bulan pasca proklamasi kemerdekaan RI disiarkan.
-
Kapan HUT TNI dirayakan tahun ini? 5 Oktober diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pada tahun 2023 ini, TNI pun resmi berusia 78 tahun.
-
Apa tema HUT TNI tahun ini? Pada tahun ini, peringatan HUT TNI diketahui bertajuk 'TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju'.
-
Kenapa HUT TNI dirayakan? Pada tanggal ini, TNI merayakan sejarah dan pengabdiannya dalam menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa Indonesia.
-
Siapa yang merayakan HUT TNI? Biasanya, peringatan HUT TNI bakal diselenggarakan di halaman Istana Negara Jakarta hingga dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara serta pimpinan militer tanah air.
-
Apa yang dirayakan di HUT TNI? Setiap perayaan HUT TNI membawa semangat patriotisme yang menggelora, mengingatkan kita akan dedikasi dan keberanian para anggota TNI dalam menjalankan tugas mulia mereka.
Berawal dari BKR
TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945, BKR berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer international, dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Namun perkembangan tidak berhenti sampai di situ. Pemerintah terus berupaya untuk menyempurnakan tentara kebangsaan, seraya bertempur dan berjuang untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil menunjukkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional. Sebagai kekuatan yang baru lahir, TNI yang sedang menata dirinya, harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar negeri pada waktu yang bersamaan.
Membentuk Partai Politik
Sesuai dengan keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), pada akhir tahun 1949 dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Dan sejalan dengan itu, dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan dari TNI dan KNIL dengan TNI sebagai intinya. Pada bulan Agustus 1950 RIS dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk Negara kesatuan. APRIS pun berganti nama menjadi Angkatan Perang RI (APRI).
©©Dispenad
Sistem demokrasi parlementer yang dianut pemerintah pada periode 1950-1959, mempengaruhi kehidupan TNI. Campur tangan politisi yang terlalu jauh dalam masalah intern TNI mendorong terjadinya Peristiwa 17 Oktober 1952 yang mengakibatkan adanya keretakan di lingkungan TNI AD. Di sisi lain, campur tangan itu mendorong TNI untuk terjun dalam kegiatan politik dengan mendirikan partai politik yaitu Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) yang ikut sebagai kontestan dalam Pemilihan Umum tahun 1955.
Kembalinya Sebutan TNI
Pada tahun 1962, sempat dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Peristiwa ini menjadi bagian penting dari sejarah TNI di tahun enampuluhan.
Penyatuan satu komando ini bertujuan untuk dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya, dan diharapkan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan kelompok politik tertentu.
Namun, perubahan situasi politik di Indonesia pada tahun 1998, juga berpengaruh pada ABRI. Dan pada tanggal 1 April 1999, TNI dan Polri pun secara resmi berpisah menjadi institusi yang berdiri sendiri. Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI menjadi Panglima TNI.
Peran dan Tugas TNI
Peran
TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
Tugas
(1) Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 100 ribu personel serta 1.059 alutsista ditampilkan saat defile pasukan
Baca SelengkapnyaHUT ke-79 TNI dimeriahkan dengan pertunjukan dan atraksi dari tiga matra
Baca SelengkapnyaHUT ke-79 TNI dimeriahkan dengan pertunjukan dan atraksi dari tiga matra
Baca SelengkapnyaTNI melangsungkan perayaan HUT ke-78 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10)
Baca SelengkapnyaKata-kata ucapan HUT ke-79 TNI dapat Anda bagikan ke media sosial sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan mendalam.
Baca SelengkapnyaPada peringatan HUT, marinir TNI memperlihatkan sejumlah kehebatannya
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa dapat berswafoto dengan latar belakang Alutsista TNI.
Baca SelengkapnyaDari aksi-aksinya, pasukan Kopassus mendapat hadiah utama sebagai juara satu dalam parade pasukan di HUT ke-79 TNI.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL. Pada tahun 2023 ini, para pembela bangsa ini tepat berusia 78 tahun.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023 ini, Korps Brigade Mobile (Brimob) milik Polri genap berusia ke-78 tahun.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Inspektur Upacara HUT ke-78 TNI. Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaBerdiri pada 14 November 1946, Brimob berperan penting dalam berbagai situasi keamanan Republik Indonesia.
Baca Selengkapnya