Ahok kembali klaim pendidikan di Jakarta lebih baik daripada DIY
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku angka drop out siswa SMA di Jakarta turun drastis pada tahun 2015 lalu. Hal ini jauh berbeda saat sebelum kepemimpinan Jokowi-Ahok.
"Waktu pertama saya sama Pak Jokowi masuk, angka anak sekolah DO SMA itu mencapai 40 persen di Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (30/9).
Menurut Ahok, kala itu angka drop out siswa setingkat SMA mencapai 40 persen. Namun hingga tahun 2015, data Kementerian Pendidikan menyebutkan angka drop out siswa SMA di Jakarta menurun hingga tinggal 0,4 persen.
-
Siapa yang menang di DI Yogyakarta? DI Yogyakarta- Anies-Cak Imin: 496.280 - Prabowo-Gibran: 1.269.265- Ganjar-Mahfud: 741.220
-
Mengapa angka anak tidak sekolah di Banyuwangi rendah? Dengan berbagai program pendidikan yang digulirkan, angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyuwangi termasuk salah satu terendah di Jawa Timur, berdasarkan data resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
-
Dimana Banyuwangi berada dalam daftar angka anak tidak sekolah di Jatim? Data resmi persentase anak tidak sekolah (ATS) berdasarkan sekolah dibanding dengan jumlah peserta didik pada tahun 2023, anak putus sekolah di Banyuwangi hanya 2,08 persen. Angka tersebut masuk lima terendah di Jawa Timur.
-
Bagaimana Banyuwangi menekan angka anak tidak sekolah? Selain menerapkan kebijakan zero drop out, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
-
Apa prestasi Johar saat kuliah? Selain itu Johar juga sempat melakukan magang di beberapa perusahaan tanah air.
-
Apa dampak dari tingginya angka putus sekolah terhadap literasi? Ketika anak-anak keluar dari sistem pendidikan formal, mereka kehilangan akses terhadap pembelajaran dan bahan bacaan yang dapat meningkatkan literasi mereka.
Mantan Bupati Belitung Timur itu membandingkan dengan persentase angka kelulusan di kota pintar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yang sebelumnya selalu memiliki angka yang lebih rendah, namun di tahun 2015 angka drop out di Jogja mencapai 13 persen.
"Tahun lalu Jogja 13 persen. Guru-guru di Jogja lebih baik dan berdedikasi itu betul tapi outputnya yang juara olimpiade dari Jakarta lulus perguruan tinggi negeri Jakarta juga. Karena kita punya SDM yang sehat, yang lebih bahagia, yang umurnya lebih panjang dan pendidikan yang bagus," klaim Ahok.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaAndika juga menyinggung indeks pelayanan publik di provinsi Jawa Tengah yang juga turun. Dan penurunan terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaYogjakarta juga merupakan kota pendidikan yang menjadi rujukan bagi kota-kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAHY menyinggung IKN yang dikhawatirkan mangkrak hingga rakyat menderita.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaAndika membuka data, ada 10,47 persen warga di Jateng miskin. Menurutnya, hal itu perlu ditekan sampai dengan nol.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaAngka prevalensi stunting di DIY sudah di bawah angka standar WHO
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca Selengkapnya