Bikin Bangga Orang Tua, Ini Kisah Anak dari Keluarga Kurang Mampu di Cilacap Berhasil Lulus UGM dengan Predikat Cumlaude
Seorang anak petani dari Cilacap berhasil lulus UGM dengan predikat cumlaude. Ia pun berhasil mengangkat derajat orang tuanya yang tidak lulus SD.
Anak merupakan harapan orang tua. Bahkan seorang anak bisa mengangkat derajat orang tuanya. Hal inilah yang terjadi pada Johar Ma’mum. Ia merupakan salah satu dari 1.797 lulusan program sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diwisuda pada Rabu (28/8).
Ia berasal dari keluarga kurang mampu. Saat masuk kuliah, ia merupakan salah satu penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar – Kuliah (KIP-K). Saat diwisuda, ia berhasil lulus dengan predikat cumlaude. Tak cukup sampai di situ, ia sudah berhasil diterima kerja di Kantor Akuntan Publik Ernst and Young.
-
Bagaimana anak kurang mampu bisa kuliah di UGM? Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.
-
Siapa saja anak kurang mampu yang diterima di UGM? Pertama adalah cerita siswa asal Lombok Timur bernama Gigih Indah Sukma Halwai (17). Dia tak henti mengucapkan syukur saat dinyatakan diterima di program studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM. Ia dibesarkan oleh ayahnya yang merupakan seorang guru honorer. Ibunya meninggal pada tahun 2019 lalu. Penghasilan ayahnya yang menjalani peran sebagai orang tua tunggal pun pas-pasan. Namun kondisi sulit itu membuat Gigih berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya.
-
Siapa yang berhasil kuliah? Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan. 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Apa yang diimpikan anak kurang mampu? Melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan kesempatan yang tidak semua siswa bisa mendapatkannya. Terlebih bagi siswa yang orang tuanya berasal dari golongan kurang mampu.
-
Siapa yang mendapatkan beasiswa UGM? Muhammad Arifin Ilham (18), punya tekad besar untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Butuh biaya besar untuk mewujudkan tekad Ilham. Padahal ia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
-
Bagaimana anak bungsu bisa sukses di masa depan? Dengan belajar dari pengalaman orang-orang di sekitarnya, anak bungsu sering kali memiliki wawasan yang lebih luas. Mereka juga terbiasa menghadapi berbagai tantangan dengan cara yang kreatif, yang menjadi salah satu faktor pendukung dalam meraih kesuksesan di masa depan.
Lalu bagaimana perjuangannya selama menempuh studi di UGM? Berikut selengkapnya:
Berasal dari Keluarga Kurang Mampu
Johar merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Muhlasin (64) dan Saminah (64). Sang ayah merupakan seorang petani dari sebuah dusun kecil di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Cilacap. Walaupun tidak lulus SD, namun kegigihan Muhlasin untuk menyekolahkan anaknya tidak pernah pupus.
Johar bercerita, setelah lulus SMP sebenarnya ayahnya ingin agar anaknya melanjutkan studi di pesantren. Namun sang ibu ingin ia masuk SMA. Apalagi saat itu Johar punya nilai yang bagus dan selalu juara kelas. Dari momen itulah Johar semakin yakin kelak ia bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi. Ia kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Cilacap. Saat SMA, ia selalu meraih juara kelas. Selain itu, ia juga kerap mengikuti berbagai kompetisi, salah satunya Olimpiade Ekonomi.
Mendaftar Kuliah
Selepas lulus SMA, Johar meyakinkan orang tuanya bahwa ia ingin melanjutkan studi ke bangku kuliah. Pada awalnya orang tuanya ragu. Tapi ia kemudian mencoba masuk SMA lewat jalur Kartu Indonesia Pintar dan berhasil masuk Universitas Diponegoro pada tahun 2020 melalui ujian SBMPTN.
Walau telah keterima di Undip, hati kecilnya ingin agar ia bisa kuliah di UGM. Johar kemudian memanfaatkan peluang terakhir masuk UGM melalui Ujian Mandiri dengan pilihan Prodi Akuntansi FEB UGM. Ia pun pada akhirnya diterima.
“Begitu tahu diterima, saya sangat senang. Ternyata ketakutan saya masuk UGM terpatahkan. Orang tua pun langsung menangis dan sujud syukur mengetahui saya keterima di UGM,” ujar Johar dikutip dari Ugm.ac.id.
Raih Berbagai Prestasi
Selama berkuliah di UGM, Johar aktif mengikuti berbagai kompetisi. Ia pun berhasil meraih sederet prestasi di antaranya 1st Winner of Accounting Excellence Olympiad Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN (2023), 1st Runner up of Indonesia Sharia Financial Olympiad Otoritas Jasa Keuangan (2023), dan 1st Winner of LCC SEMARCOOPFEST Universitas Sebelas Maret (2021). Selain itu Johar juga sempat melakukan magang di beberapa perusahaan tanah air.
Kisah Johar membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang bagi seseorang untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.
“Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga seperti apa. Jangan pernah menyerah, selagi masih ada kemampuan disertai kerja keras akan banyak kesempatan dan kemungkinan yang bisa didapatkan,” pesannya seperti dikutip dari Ugm.ac.id.